Faktor Ekternal Siswa Aktivitas Belajar 1. Pengertian Aktivitas Belajar
urusan atau masalah. Perundingan itu juga disebut musyawarah karena masing
– masing orang di harapkan mengeluarkan pendapatnya tentang masalah yang dibicarakan. Islam memandang musyawarah sebagai hal yang
sangat penting bagi kehidupan insani. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melainkan juga kehidupan berumah tangga.
33
adapun ayat yang menjelaskan tentang musyawarah derikut ini:
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan
mereka dalam urusan itu[246]. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya
” Q.s Ali Imron.159 Dari ayat di atas dapat di pahami dari setiap urusan dapat di musyawarahkan
secara baik-baik, dengan adanya musyawarah kita dapat banyak gagasan yang di hasilkan dari sumbang saran atau pendapat dari peserta musywarah
tersebut. Oleh karena itu di dalam pembelajaran dimunculkan suatu metode atau teknik yang dapat membiasakan siswa dapat bermusyarah dengan baik
33
Tim Penulis IAIN Syarif Hidayahtulloh, Ensiklopedi Islam IndonesiaJakarta: DJAMBATAN,1992, h. 705.
dan tidak merasa takut untuk mengeluarkan pendapatnya dalam perkumpulan atau di dalam kelas.
Brainstorming adalah suatu teknik atau cara mengajar yang dilaksanakan guru di dalam kelas. Ialah dengan cara melontarkan masalah di dalam kelas oleh guru,
kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat sehingga masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai arti cara untuk
mendapatkan banyak ide dari kelompok manusia pada waktu yang sangat singkat.
34
Tujuan penggunaan teknik ini ialah untuk menguras habis, apa yang di fikirkan oleh para siswa dalam menanggapi masalah yang dilontarkan guru di dalam
kelas. Dalam penggunaan metode ini tugas guru adalah memberikan masalah yang dapat merangsang siswa, sehingga mereka menanggapi, dan guru tidak boleh
mengomentari bahwa pendapat siswa salah atau benar dan tidak pelu disimpulkan, guru hanya menampung semua peryataan pendapat siswa, sehingga semua siswa di
dalam kelas mendapat giliran. Brainstorming di rancang agar diskusi menjadi menyenangkan dan santai,
tetapi harus menaati aturan yang di tetapkan agar behasil. Ada seperangkat aturan agar peserta harus di ikuti dan prosedur yang di rancang secara jelas terhadap seluruh
kegiatan. Aturan-aturan tersebut di rancang untuk membantu proses berfikir kreatip
34
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar,Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2008, h. 73.