UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tikus dengan kadar glukosa darah lebih dari 140 mgdL Gabriel et al., 2014.
Tikus yang mengalami hiperglikemia dipilih dan digunakan dalam penelitian. Radenkovic et al., 2015
3.6. Uji Antihiperglikemia
3.6.1. Pembuatan Sediaan Dosis Uji
1. Dosis Ekstrak Daun Kembang Bulan
Dosis yang digunakan pada ekstrak etanol 95 daun kembang bulan adalah dosis 10 mgkgBB, 100 mgkgBB, dan 1000 mgkgBB. Pada dosis 10
mgkgBB, jumlah ekstrak yg diberikan kepada 1 ekor tikus dengan berat badan 200 gram adalah 2 mg. Pada dosis 100 mgkgBB, jumlah ekstrak yg diberikan
kepada 1 ekor tikus dengan berat badan 200 gram adalah 20 mg. Pada dosis 1000 mgkgBB, jumlah ekstrak yg diberikan kepada 1 ekor tikus dengan berat badan
200 gram adalah 200 mg. Ekstrak diberikan secara oral dalam bentuk suspensi. Suspending agent yang digunakan adalah CMC Na dengan konsentrasi 1,0.
Proses pembuatan sediaan adalah dengan mengembangkan CMC Na dengan air panas sebanyak 20 kali berat CMC Na, selanjutnya diberikan ekstrak
dan akuades secara perlahan lalu diaduk hingga homogen.
2. Dosis Glibenklamid sebagai Kontrol Positif
Kontrol positif glibenklamid diberikan dalam bentuk suspensi dengan Na CMC 1 sesuai dengan dosis oral efektif pada manusia, yaitu 5 mg60 kgBB.
Dosis tersebut selanjutnya dikonversikan berdasarkan perhitungan luas permukaan tubuh HED. Dosis untuk setiap 200 g BB tikus menjadi 0,1 mg200 gBB.
Proses pembuatan sediaan adalah dengan mengembangkan CMC Na dengan air panas sebanyak 20 kali berat CMC Na, selanjutnya diberikan
glibenklamid dan akuades secara perlahan lalu diaduk hingga homogen.
3. Dosis Aloksan sebagai Penginduksi Diabetes pada Tikus
Dosis aloksan monohidrat yang akan digunakan pada penelitian ini adalah 150 mgkgBB yang diberikan secara intraperitoneal Radenkovic et al., 2014.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Aloksan dilarutkan dalam larutan saline dingin lalu diberikan segera kepada tikus uji.
3.6.2. Pengelompokan Tikus Uji dan Cara Kerja
Tikus uji dipilih secara acak untuk dibagi menjadi 6 kelompok, masing- masing kelompok terdiri dari 5 ekor. Penentuan jumlah tikus tiap kelompok
dilakukan berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh WHO WHO, 2000.
Tabel 3.2. Perlakuan metode induksi aloksan
Kelompok Jumlah
Perlakuan I
5 Kontrol normal, diberi air suling
II 5
Kontrol negatif, diinduksi aloksan dan diberi Na CMC 1
III 5
Kontrol positif, diinduksi aloksan kemudian diberi suspensi glibenklamid 0,5 mgkgBB
tikus uji IV
5 Perlakuan dosis rendah, diinduksi aloksan
kemudian diberi suspensi Na CMC 1 ekstrak daun kembang bulan dalam dosis 10 mgkgBB
V 5
Perlakuan dosis sedang, diinduksi aloksan kemudian diberi suspensi Na CMC 1 ekstrak
daun kembang bulan dalam dosis 100 mgkgBB VI
5 Perlakuan dosis tinggi, diinduksi aloksan
kemudian diberi suspensi Na CMC 1 ekstrak daun kembang bulan dalam dosis 1000
mgkgBB
Semua tikus diberikan air minum. Setiap 7 hari H , H
1
, H
8
, H
15
, H
22
berat badan dan glukosa darah tikus dipantau, dan setelah 21 hari perlakuan, tikus
diterminasi dengan diberi inhalasi eter.