UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Dekok
Dekok adalah proses infus pada waktu yang lebih lama ≥ γ0 menit dan
pada suhu titik didih air.
2.3.3.2. Destilasi Uap
Destilasi uap adalah ekstraksi senyawa kandungan menguap minyak atsiri dari bahan segar atau simplisia dengan uap air. Metode ini dilakukan
berdasarkan tekanan parsial senyawa kandungan menguap dengan fase uap air secara kontinu sampai sempurna dan diakhiri dengan kondensasi fase uap
campuran menjadi destilat air bersama senyawa kandungan yang memisah secara sempurna atau sebagian Depkes, 2000.
2.4. Diabetes Melitus
2.4.1. Definisi
Berdasarkan WHO tahun 1999, Diabetes melitus didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang
ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi
insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan
oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin Depkes, 2005.
2.4.2. Klasifikasi
Diabetes melitus tipe 1 atau disebut dengan IDDM Insulin-Dependent Diabetes Mellitus merupakan diabetes melitus yang terjadi pada pasien dengan
sekresi insulin yang sedikit atau insulin tidak disekresi oleh pankreas sehingga membutuhkan terapi insulin dari luar untuk menjaga kadar glukosa darahnya.
Diabetes melitus tipe 1 ditandai oleh destruksi sel β secara selektif dan defisiensi insulin absolute atau berat. Penyakit ini disebabkan karena autoimun dan
idiopatik, kebanyakan disebabkan oleh penyakit autoimun dan terjadi pada usia muda. Pasien hipoinsulinemia dan hiperglikemia beresiko terjadi ketosis dan
ketoasidosis Sweetman, 2009; Katzung, 2010.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Diabetes melitus tipe 2 DM 2 atau disebut dengan NIDDM Non-Insulin- Dependent Diabetes Mellitus merupakan diabetes melitus yang biasa terjadi pada
pasien usia lanjut. Sekresi insulin pada pasien ini normal atau bahkan lebih, tetapi terjadi resistensi insulin pada sel tubuh. Rata-rata pasien DM 2 mengalami
obesitas. Pasien DM 2 beresiko terkena penyakit kardiovaskular dan sindrom metabolik lain Sweetman, 2009.
Diabetes melitus tipe 3 adalah peningkatan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh berbagai penyebab atau penyakit lain yang tidak mempengaruhi
pankreas, terapi lain, dll. Diabetes melitus tipe 4 atau diabetes melitus gestasional merupakan
intoleransi glukosa yang terjadi pada masa kehamilan. Diabetes gestasional terjadi pada sekitar 7 dari ibu hamil. Selama kehamilan, plasenta dan hormon plasenta
menimbulkan resistensi insulin yang paling mencolok pada trimester ke-tiga. Pengujian klinis penting pada kasus ini, dan terapi DM akan menurunkan
morbiditas dan mortalitas janin Katzung, 2010.
2.4.3. Gejala Klinik
Diabetes melitus DM seringkali muncul tanpa gejala. Namun, terdapat beberapa gejala yang harus diwaspadai sebagai tanda kemungkinan diabetes.
Gejala tipikal yang sering dirasakan penderita antara lain poliuria sering buang air kecil, polidipsia sering haus, dan polifagia banyak makanmudah lapar.
Selain itu sering pula muncul keluhan penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, timbul gatal-gatal
yang seringkali sangat mengganggu pruritus, dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.
Pada DM Tipe I gejala klasik yang umum dikeluhkan adalah poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan, cepat merasa lelah fatigue,
iritabilitas, dan pruritus gatal-gatal pada kulit. Pada DM Tipe 2 gejala yang dikeluhkan umumnya hampir tidak ada. DM
Tipe 2 seringkali muncul tanpa diketahui, dan penanganan baru dimulai beberapa tahun kemudian ketika penyakit sudah berkembang dan komplikasi sudah terjadi.
Penderita DM Tipe 2 umumnya lebih mudah terkena infeksi, sukar sembuh dari