Model Hewan Uji yang Diberikan Asupan Glukosa secara Oral Model Penginduksian Diabetes Melitus secara Kimiawi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.8. Test strip glukometer Hönes et al.,, 2008
Sejarah awal glukometer biosensor dimulai dari alat glukometer pertama yang dibuat oleh Clark dan Lyons pada tahun 1962. Glukometer tersebut
menggunakan enzim glukosa oksidase GOx yang terperangkap pada elektroda oksigen melalui membran dialisis semipermeabel. Pengukuran dilakukan
berdasarkan jumlah glukosa yang digunakan pada reaksi enzimatik.
Pada katoda platinum, diberikan potensial negatif untuk mendeteksi jumlah oksigen yang tereduksi Wang, 2008.
Diketahui hingga saat ini terdapat 3 generasi teknologi glukometer yaitu glukometer generasi pertama yang menggunakan oksigen sebagai substrat dan
mengukur kadar glukosa darah berdasarkan jumlah hidrogen peroksida yang terbentuk, glukometer generasi ke-2 yang menggunakan mediator eletron antara
enzim GOx dan permukaan elektroda, dan glukometer generasi ke-3 yang tidak menggunakan mediator melainkan menggunakan konduktor organik Wang,
2008. Pada penelitian ini, glukometer yang digunakan adalah GlucoDR
Biosensor yang merupakan glukometer biosensor generasi ke-2 yang menggunakan kalium ferrisianida. Berikut ini merupakan reaksi kimia yang
terjadi dalam menentukan kadar glukosa darah oleh alat GlucoDR.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.9. Reaksi kimia glukosa pada strip Glukometer Wang, 2008
Beberapa kelebihan pada pengecekan kadar glukosa darah dengan menggunakan glukometer adalah mudah digunakan, akurat, dan bisa digunakan
pada pasien buta warna. Namun, kekurangan glukometer adalah terbatasnya interval analisis pengukuran, hanya cocok pada sampel kontrol tertentu, adanya
efek matriks pada alat, suhu yang dapat mempengaruhi ketepatan hasil, serta harganya yang lebih mahal daripada metode pengukuran lain Thomas, 2016.