UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.1.7. Literature Review
Berikut ini merupakan beberapa penelitian sebelumnya yang telah dilakukan mengenai daya antihiperglikemia daun kembang bulan.
2.1.7.1. Uji Efek Pemberian Ekstrak n-Heksana Daun Kembang Bulan
terhadap Mencit yang Diinduksi Aloksan Sumarny, 2011
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak n- heksan daun kembang bulan terhadap penurunan kadar glukosa darah dengan
metode aloksan serta melihat gambaran histopatologi organ pankreas mencit putih jantan.
Mencit dibagi dalam lima kelompok 25 ekor mencit yaitu kelompok kontrol normal, kontrol positif Klorpropramid, kontrol negatif, kelompok
perlakuan dosis 107,5 dan 215 mg20 g BB. Semua kelompok mencit kecuali kontrol normal disuntik dengan aloksan tetrahidrat secara iv dengan dosis 70
mgkg BB. Pada hari ke 7 mencit mengalami hiperglikemik, kemudian dilanjutkan dengan pemberian ekstrak n-heksan daun kembang bulan. Diukur kadar glukosa
darah dan histopatologi organ pankreas pada hari ke 7, 14, 21, 28. Pada hari ke 21 - hari ke 28 mencit tidak diberi perlakuan dengan tujuan pemulihan.
Hasil penelitian yaitu kadar glukosa darah, berat organ, luas area dibawah kurva dan hasil histopatologi berupa
diameter pulau Langerhans dan jumlah sel β pankreas yang dianalisa dengan analisis varian satu arah Anova.
Berdasarkan hasil penelitian, persentase penurunan kadar gula darah pada kelompok Klorpropramid adalah 36, pada ekstrak dosis 5,38 gkgBB adalah
24, dan pada ekstrak dosis 10,75 adalah 31.
2.1.7.2. Uji Efek Antioksidan dan Hipoglikemia Ekstrak Air Daun Kembang
Bulan terhadap Mencit yang Diinduksi Aloksan Thongsom et al.,
2013 Aktivitas antihiperglikemia ekstrak air daun kembang bulan diuji dengan
metode toleransi glukosa OGTT pada mencit normal dan diberikan per oral setiap hari selama 21 hari pada mencit DM yang telah diinduksi aloksan. Dosis
ekstak yang diujikan pada uji toleransi glukosa adalah dosis 500 mgkgBB
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sedangkan dosis ekstrak yang diujikan pada uji antihiperglikemia pada tikus DM adalah dosis 100 mgkgBB, 250 mgkgBB, dan 500 mgkgBB.
Efek hipoglikemik ekstrak dosis 500 mgkgBB terlihat signifikan menurunkan kadar glukosa pada uji toleransi glukosa. Selanjutnya, ekstrak 500
mgkgBB yang diberikan pada tikus yang diinduksi aloksan secara signifikan menurunkan kadar glukosa, kolesterol total, trigliserida dan LDL, serta
meningkatkan kadar HDL.
2.1.7.3. Aktivitas Antihiperglikemik dari Ekstrak Etanol dan N-Heksana
Daun Kembang Bulan [Tithonia Diversifolia Hemsl. A. Gray] pada Tikus Putih Jantan
Darmawi et al. 2015 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak etanol
dan n-heksana daun kembang bulan dapat menurunkan kadar glukosa darah dan seberapa besar efek antihiperglikemik ekstrak etanol dan n-heksana daun
kembang bulan dibandingkan dengan obat antidiabetes acarbose. Pada penelitian ini, pengukuran kadar glukosa di dalam darah menggunakan metode tes toleransi
glukosa oral TTGO pada waktu menit ke- 0 hingga menit ke- 180. Pada uji antihiperglikemia, sebelumnya tikus putih dipuasakan selama 16
jam. Tikus dikelompokkan secara acak menjadi 8 kelompok yang masing-masing terdiri dari 3 ekor, kemudian berat badan tikus ditimbang dan diukur kadar gula
darah puasanya. Lalu dibebankan larutan sukrosa secara oral. Setelah 30 menit diukur kembali kadar gula darah tikus. Kelompok uji antara lain, CMC-Na 0,5 ,
acarbose, kelompok ekstrak etanol dan n-heksana dengan dosis 39 mgkg BB, 77 mgkg BB, 154 mgkg BB.
Kadar glukosa darah masing-masing kelompok diukur pada selang waktu 60, 90, 120, 150 dan 180 menit. Kadar glukosa ditentukan dengan mengambil
darah pada ekor tikus dengan cara memotong ujung ekor kemudian ekor dipijat dengan pelan hingga darah keluar. Darah kemudian dimasukkan kedalam Gluco
Test Strip kemudian dibaca menggunakan alat Glucometer. Data yang dihasilkan merupakan kadar glukosa dalam darah mgdL.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat penurunan kadar glukosa darah masing-masing kelompok dimana kontrol positif dapat menurunkan kadar glukosa