UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
glukosa. Reaksi ini berlangsung cepat dan memiliki tingkat sensitifitas warna yang tinggi. Dari beberapa senyawa aldosa, hanya mannosa dan galaktosa yang
memiliki hasil warna yang baik. Namun kadarglukosa tersebut tidak terlalu banyak terdapat dalam darah. Senyawa o-toluidine juga bersifat sangat korosif dan
toksik. Alasan-alasan tersebut yang menyebabkan metode ini ditinggalkan. c.
Metode enzimatik Rand, 2013 Saat ini, metode ini paling sering digunakan dalam mengukur kadar
glukosa darah. Enzim yang paling sering digunakan adalah enzim Hexokinase. Enzim heksokinase mempercepat reaksi antar glukosa dan adenosine trifosfat
dengan mengubah glukosa menjadi glukosa-6-fosfat. Selanjutnya enzim glukosa- 6-fosfat dehidrogenase, dengan adanya nikotinamida dinukleotida NAD, akan
mengoksidasi glukosa-6-fosfat
untuk mereduksi
NAD NADH
dan fosfoglukonat. Senyawa NADH inilah yang dapat diukur secara spektrofotometri.
2.7. Glukometer Glukosa Meter
Glukometer adalah alat pengukur kadar glukosa darah dengan metode enzimatik yang mudah dibawa
Hönes et al.
, 2008. Terdapat berbagai jenis glukometer yang bekerja dengan berbagai teknologi, seperti:
- Reflectance Photometry, yang menggunakan prinsip kolorimetri.
- Teknologi biosensor, yang menggunakan prinsip elektrokimia Thomas,
2016. Persentase pengguna glukometer biosensor di seluruh dunia lebih dari
85 sehingga teknologi glukometer semakin dikembangkan. Pada glukometer biosensor, teknologi yang terus dikembangkan adalah pada bagian test strip. Pada
umumnya, test strip glukometer mengandung enzim, koenzim, mediator dan indikator yang berada pada lapisan tipis matriks untuk mengubah kadar glukosa
darah menjadi sinyal yang dapat dibaca oleh alat glukometer
Hönes et al.
, 2008.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.8. Test strip glukometer Hönes et al.,, 2008
Sejarah awal glukometer biosensor dimulai dari alat glukometer pertama yang dibuat oleh Clark dan Lyons pada tahun 1962. Glukometer tersebut
menggunakan enzim glukosa oksidase GOx yang terperangkap pada elektroda oksigen melalui membran dialisis semipermeabel. Pengukuran dilakukan
berdasarkan jumlah glukosa yang digunakan pada reaksi enzimatik.
Pada katoda platinum, diberikan potensial negatif untuk mendeteksi jumlah oksigen yang tereduksi Wang, 2008.
Diketahui hingga saat ini terdapat 3 generasi teknologi glukometer yaitu glukometer generasi pertama yang menggunakan oksigen sebagai substrat dan
mengukur kadar glukosa darah berdasarkan jumlah hidrogen peroksida yang terbentuk, glukometer generasi ke-2 yang menggunakan mediator eletron antara
enzim GOx dan permukaan elektroda, dan glukometer generasi ke-3 yang tidak menggunakan mediator melainkan menggunakan konduktor organik Wang,
2008. Pada penelitian ini, glukometer yang digunakan adalah GlucoDR
Biosensor yang merupakan glukometer biosensor generasi ke-2 yang menggunakan kalium ferrisianida. Berikut ini merupakan reaksi kimia yang
terjadi dalam menentukan kadar glukosa darah oleh alat GlucoDR.