UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.4.5. Penatalaksanaan Diabetes Melitus
2.4.5.1. Tujuan dan Target Penatalaksanaan DM
A. Tujuan penatalaksanaan diabetes melitus
Secara spesifik, tujuan utama penatalaksanaan diabetes melitus adalah untuk menjaga agar kadar glukosa plasma berada dalam kisaran normal serta
mencegah atau meminimalkan kemungkinan terjadinya komplikasi diabetes Depkes, 2005.
B. Target penatalaksanaan diabetes melitus
Berikut ini merupakan beberapa parameter yang dapat digunakan untuk menilai keberhasilan penatalaksanaan Diabetes Melitus ADA, 2015.
Tabel 2.2. Tabel parameter keberhasilan penatalaksanaan Diabetes Melitus
ADA, 2015 Parameter
Kadar ideal yang diharapkan Kadar glukosa plasma preprandial
puasa selama 8-12 jam 80-130 mgdL 4,1
– 7,2 mmolL
Kadar glukosa plasma postprandial 2 jam setelah makan
180 mgdL 10,0 mmolL
HbA1C 7
Tekanan darah pada kondisi DM dan hipertensi
Sistol : 130 mmHg Diastol : 90 mmHg
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.4.5.2. Terapi Non Farmakologis
A. Pengaturan Diet
Diet yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal karbohidrat, protein dan lemak, sesuai dengan kecukupan gizi baik
sebagai berikut: • Karbohidrat : 60-70
• Protein : 10-15 • Lemak : 20-25
Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, stres akutdan kegiatan fisik, yang pada dasarnya ditujukan untuk mencapai dan
mempertahankan berat badan ideal. Penurunan berat badan telah terbukti dapat mengurangi resistensi insulin
dan memperbaiki respon sel- sel β terhadap stimulus glukosa. Dalam salah satu
penelitian dilaporkan bahwa penurunan 5 berat badan dapat mengurangi kadar HbA1c sebanyak 0,6.
Asupan kolesterol tetap diperlukan, tidak lebih dari 300 mg per hari. Sumber lemak diupayakan berasal dari bahan nabati yang mengandung lebih
banyak asam lemak tak jenuh dibandingkan asam lemak jenuh. Masukan serat diusahakan paling tidak 25 g per hari. Selain akan
menolong menghambat penyerapan lemak, makanan berserat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh juga dapat membantu mengatasi rasa lapar yang kerap
dirasakan penderita DM tanpa risiko masukan kalori yang berlebih Depkes, 2005.
B. Olah Raga
Berolah raga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar glukosa darah tetap normal. Olahraga yang disarankan adalah yang bersifat CRIPE
Continuous, Rhytmical, Interval, Progressive, Endurance Training. Beberapa contoh olahraga yang disarankan, antara lain jalan atau lari pagi, bersepeda,
berenang, dll. Olahraga aerobik ini paling tidak dilakukan selama total 30-40 menit per hari. Olahraga akan memperbanyak jumlah dan meningkatkan aktivitas