UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.6.3. Validasi Alat Glukometer
Berikut ini merupakan tahapan prosedur validasi alat glukometer: 1.
Tombol Power ditekan kemudian strip validasi dimasukkan pada lubang tempat memasukkan strip.
2. Setelah cek strip dimasukkan akan muncul tulisan:
- OK = Alat dalam kondisi baik
- E-2 = Alat dalam kondisi rusak
3. Apabila hasil pengecekan sudah muncul, strip validasi ditarik kembali
dan disimpan untuk pengecekan berikutnya.
3.6.4. Pengambilan Darah dan Pengukuran Kadar Glukosa
Pengambilan darah tikus dilakukan dengan memasukkan tikus ke dalam kandang kecil, kemudian ekor tikus dibersihkan dengan etanol 70. Darah
diambil secara intravena melalui ujung ekor sambil dilakukan pijatan perlahan agar darah keluar. Kadar glukosa darah tikus diukur dengan alat glukometer
GlucoDR Biosensor.
3.6.5. Terminasi Tikus Uji
Terminasi tikus uji dilakukan dengan metode inhalasi dengan menggunakan senyawa eter. Cairan eter dimasukkan ke dalam toples, lalu
dijenuhkan. Selanjutnya tikus uji dimasukkan ke dalam toples tersebut dan didiamkan hingga denyut jantung tikus uji tidak lagi terasa.
3.7. Verifikasi Data
Hasil pengukuran data glukosa darah tikus diverifikasi dengan memotret nilai glukosa darah yang tercantum pada alat GlucoDR Biosensor menggunakan
kamera handphone Samsung J2 5 MP. Foto glukosa darah tikus tercantum pada lampiran 16.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.8. Analisis Data
1. Analisis secara Statistik
Data yang didapatkan diolah secara statistik dengan menggunakan aplikasi SPSS. Analisis data yang pertama yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji
homogenitas. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Metode Kolmogorov-Smirnof,
sedangkan uji
homogenitas dilakukan
dengan menggunakan Metode Levene. Analisis masalah yang dilakukan adalah dengan
Metode One-Way ANOVA yang dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil BNT apabila data terdistribusi normal dan memiliki varian homogen. Apabila
data tidak terdistribusi normal atau varian tidak homogen, dilakukan analisis dengan metode Kruskal-Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney
Dahlan, 2010. Hipotesis :
Ho : tidak ada perbedaan bermakna antara setiap kelompok Ha : ada perbedaan bermakna antara setiap kelompok
Pengambilan keputusan : Apabila nilai signifikansi
≥ 0,05, maka Ho diterima. Apabila nilai signifikansi
≤ 0,05, maka Ho ditolak.
2. Perhitungan Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah
Farida et al., 2011
Untuk mengetahui kemampuan ekstrak dalam menurunkan kadar glukosa darah, dilakukan perhitungan dengan rumus persentase penurunan kadar glukosa
darah, yaitu :
Keterangan : Go: glukosa darah puasa sebelum diberikan sediaan uji
Gt: glukosa darah setelah diberikan sediaan uji