Jenis Penelitian METODE PENELITIAN

26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini berjenis penelitian tindakan kelas PTK. Penelitian dilakukan secara kolaboratif antara guru kelas dan peneliti. Model penelitian yang digunakan adalah model penelitian dari Kemmis dan Taggart. Uno 2011: 87 menggambarkan model penelitian dari Kemmis dan Taggart yang disajikan dalam gambar 1. Gambar 1. Model Spiral Kemmis dan Taggart Sumber: Uno, 2011: 87 Model tersebut menggambarkan bahwa penelitian diawali dari perencanaan, melakukan tindakan, melakukan pengamatan, dan refleksi pada setiap siklusnya Arikunto, 2008. Namun, dalam pelaksanaannya jumlah siklus tergantung kepada permasalahan yang perlu diselesaikan. Tahap perencanaan merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan tindakan pada kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Perencanaan berisi rencana tindakan yang akan dilakukan peneliti untuk memperbaiki dan meningkatkan proses dan hasil belajar 26 27 di kelas yang dilakukan dengan menyiapkan materi yang akan diajarkan, membuat rancangan pembelajaran beserta alat peraga yang diperlukan Aqib, 2007 dan Kunandar, 2001: 71. Tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan tindakan. Tahap ini merupakan tindakan yang dilakukan oleh guru yang direncanakan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan atau perubahan yang diinginkan Aqib, 2007. Guru melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan materi, alat peraga, maupun pendekatan dan penilaian yang telah direncanakan. Tahap ketiga adalah pengamatan. Tahap ini merupakan kegiatan mengamati proses pembelajaran untuk mengetahui hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan Aqib, 2007. Kunandar 2001: 73 mengatakan observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti dapat berkolaborasi dengan teman atau guru mengamati setiap tingkah laku siswa yang disesuaikan dengan indikator yang akan diukur. Pengamatan juga dapat dilakukan menggunakan camcorder. Tahap keempat adalah refleksi. Refleksi dilakukan untuk merenungkan kembali proses pembelajaran yang telah terjadi. Renungan dapat mengenai kesulitan yang dihadapi siswa dalam memahami penjelasan guru, indikator keberhasilan yang tidak tampak, kendala yang dirasakan guru, dan lain sebagainya. Hasil renungan itu lalu dianalisis dan disimpulkan. Melalui kesimpulan, peneliti dapat mengetahui peningkatan kerjasama dan prestasi belajar, sehingga dapat memutuskan siklus dihentikan atau dilakukan siklus selanjutnya dengan beberapa perbaikan dalam tindakannya. Refleksi dapat dilakukan pada setiap akhir pertemuan dan akhir siklus. 28

B. Setting Penelitian