Penelitian yang Relevan TINJAUAN PUSTAKA

21 Perkalian pecahan juga dapat diperoleh dari mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. Perkalian pecahan dibagi menjadi dua yaitu perkalian pecahan dengan bilangan asli dan perkalian pecahan dengan pecahan. Contoh perkalian pecahan dengan bilangan asli yaitu x 2 = . Sedangkan perkalian pecahan dengan pecahan contohnya x = . Pembagian pecahan dapat dilakukan dengan mengurangkan pecahan secara berulang. Pembagian pecahan juga dapat dilakukan dengan cara mengalikan bilangan dengan kebalikan dari bilangan pembagi. Pembagian pecahan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pembagian pecahan dengan bilangan asli dan pembagian pecahan dengan pecahan. Pembagian pecahan dengan bilangan asli, contohnya : 6 = n. Langkah pertama mengubah bilangan asli menjadi pecahan biasa yaitu . Selanjutnya diperoleh : 6 = : = x . Sedangkan pembagian pecahan dengan pecahan, contohnya 0,56 : 0,8 = n. Langkah pertama adalah mengubah pecahan desimal menjadi pecahan biasa, sehingga menjadi = 0. Dengan demikian diperoleh hasil dari 0,56 : 0,8 =7.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan pertama adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Rismawati 2011 yang berjudul Peningkatan Prestasi Belajar Menggunakan PMRI Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Peserta Didik 22 Kelas V SD Kanisius Kalasan Tahun Pelajaran 20102011. Kondisi awal prestasi belajar siswa adalah 40 dari 35 siswa mencapai KKM. Setelah dilakukan penelitian pada siklus II diperoleh hasil 79,41 dari 34 siswa memenuhi KKM. Hasil tersebut telah mencapai kriteria penelitian sebesar 65 sehingga penelitian dihentikan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, peneliti menyimpulkan penggunaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar dalam menyelesaikan soal cerita pada peserta didik kelas V SD Kanisius Kalasan tahun pelajaran 20102011. Penelitian yang relevan kedua dilakukan oleh Danoebroto, Sri W. 2008 dengan judul Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui Pendekatan PMRI dan Pelatihan Metakognitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI dan pelatihan metakognitif lebih unggul dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dibandingkan dengan pendekatan konvensional. Siswa juga menyatakan senang terhadap proses pembelajaran dan kegiatan pemecahan masalah, memiliki keyakinan yang positif tentang belajar matematika, menunjukkan antusiasme, keceriaan, dan kreativitas yang tinggi dalam proses pembelajaran dengan pendekatan PMRI dan pelatian metakognitif. Oleh karena itu, dapat disimpulkan pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI dan pelatihan metakognitif meningkatkan kemampuan siswa dalam proses memecahkan masalah hingga memecahkan masalah dan siswa senang mengikuti pembelajaran matematika. Penelitian yang relevan ketiga adalah penelitian tindakan kelas oleh Wismaningtyas, Dyah Rahayu, 2009 dengan judul Penerapan Model STAD untuk Meningkatkan Kerjasama dan Hasil Belajar Pecahan pada Siswa Kelas V 23 SDN Sumberagung I Ngantang Malang. Kondisi awal persentase kerjasama siswa sebesar 39,28. Selain itu, kondisi awal hasil belajar siswa yang berasal dari rata-rata skor pos-tes adalah sebesar 46,32 dan ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 42,6. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada peningkatan kerjasama dan hasil belajar siswa kelas V SDN Sumberagung I yang ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata persentase kerjasama siswa meningkat menjadi 72,25 pada siklus II. Selain itu, peningkatan hasil belajar siswa dapat diketahui dari rata-rata skor pos-tes menjadi 81,1 pada siklus II, dan ketuntasan belajar klasikal siswa pada siklus II sebesar 88,8 . Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan model STAD dapat meningkatkan kerjasama dan hasil belajar perkalian dan pembagian pecahan. Penelitian yang akan dilakukan peneliti berjudul Meningkatkan Kerjasama dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Kanisius Totogan Menggunakan Pendekatan PMRI. Ketiga penelitian yang telah diuraikan tersebut memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dalam hal penggunanaan pendekatan PMRI, kerjasama dan prestasi belajar matematika. Oleh karena itu, ketiganya digunakan sebagai penelitian yang relevan sehingga memperkuat bukti bahwa pendekatan PMRI dapat digunakan dalam upaya meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar matematika.

C. Kerangka Berpikir