Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman
konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap. http:techonly13. wordpress.com20090704pengertian-hasil-belajar.
F. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang terdahulu yang dijadikan acuan oleh peneliti dalam penelitian yang berjudul “Penggunaan Metode Pembelajaran
Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD. Dalam Meningkatkan Partisipasi, Motivasi dan Prestasi Belajar Mata
Pelajaran IPS Ekonomi siswa kelas VII B SMP Taman Siswa Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta 20072008.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa dengan menggunakan
metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang mengkombinasikan prosedur
penelitian dengan tindakan substantive dalam beberapa siklus. Hasil dari penelitian ini adalah siklus I, 60 siswa ikut berpartisipasi
dalam belajar, 60 siswa memiliki tingkat motivasi yang tinggi, 60 siswa mengalami ketuntasan belajar. Siklus II tidak diterapkan karena target
partisipasi, motivasi dan prestasi belajar sudah tercapai pada siklus I.
Sunaryanto 1998:252-262, dalam penelitiannya bekerja sama dengan 15 guru SD di Victoria-Australia, menemukan bahwa para guru menyadari
bahwa pembelajaraan kooperatif melibatkan siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas akademik dan mereka menyadari
hahwa ketergantungan positif di antara siswa adalah penting. Dengan bekerja sebagai kelompok maka siswa akan memperoleh hasil yang optimal
dari implementasi pembelajaraan kooperatif.
G. Kerangka Berpikir
Motivasi adalah dorongan yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk
melakukan sesuatu sesuai dengan dorongan dalam dirinya Uno, 2007:1. Menurut Uno 2007:34, ada beberapa teknik untuk meningkatkan
motivasi dalam pembelajaran yaitu menggunakan permainan dan membuat suasana persaingan yang sehati diantara siswa. Salah satu indikator dalam
motivasi belajar adalah adanya penghargaan yang diberikan kepada siswa dalam proses pembelajaran.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting
dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya
mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar.
Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun
individu. Dalam metode pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa ditempatkan
dalam tim belajar yang beranggotakan 4-5 siswa yang merupakan campuran siswa menurut tingkat prestasi, jenis kelamin dan suku. Saat bekerja dalam
kelompok, siswa ditugaskan untuk menyelesaikan materi yang diberikan oleh guru.
Pada proses ini siswa saling mengemukakan pendapat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah yang diberikan. Siswa
dituntut untuk dapat bekerja dalam kelompok sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan memberikan kontribusi untuk kemajuan kelompok,
sehingga siswa menjadi terlatih untuk dapat menghargai pendapat dan keberadaan team, sifat egois dan dominasi siswa “pintar” dalam kelompok
mulai berkurang. Sedangkan siswa yang memiliki kemampuan sedang mendapatkan tempat untuk lebih dihargai karena sesuai dengan kapasitasnya
ia dapat memberikan kontribusi bagi kelompoknya. Dengan demikian siswa yang memiliki kemampuan pas-pasan menjadi lebih percaya diri untuk
mengungkapkan pendapatnya. Metode kooperatif tipe STAD akan diterapkan pada mata pelajaran
Ekonomi. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di tempat penelitian, menunjukkan bahwa motivasi siswa masih rendah dalam mengikuti
pembelajaran Ekonomi.
Terbukti masih dijumpai dalam kelas terdapat beberapa siswa yang bersifat acuh tak acuh, tidur-tiduran, sisiran, ataupun asyik membicarakan hal-hal lain
dengan teman di luar materi pelajaran pada saat guru menjelaskan materi pelajaran. Hal tersebut dapat terjadi karena guru belum menggunakan metode
dan media pembelajaran yang menyenangkan, hanya memakai metode ceramah dan latihan soal saja. Dengan kondisi seperti ini, metode kooperatif
tipe STAD dapat diterapkan dalam kelas sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, karena dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode kooperatif tipe STAD siswa secara kooperatif dapat menyelesaikan pokok-pokok materi yang diberikan oleh guru dari berbagai
sumber guru atau pengalaman yang dimiliki masing-masing anggota kelompok. Melalui kerjasama semua unsur dalam kelas, terjadi peningkatan
motivasi dan mutu atau hasil dari kegiatan belajar mengajar.
H. Hipotesis Penelitian