Siklus Kedua Deskripsi Penelitian

siklus kedua direncanakan akan dimulai pada tanggal 04 dan 05 Januari 2011, tetapi penelitian tidak bisa dilakukan karena ada kegiatan sekolah yakni perayaan pesta nama sekolah, dan reuni sekolah sehingga kegiatan pembelajaran tidak berjalan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. a. Perencanaan Pertemuan pertama dan kedua untuk siklus kedua direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal tanggal 04 dan 05 Januari 2011, namun tidak dapat dilaksanakan karena ada kegiatan sekolah yakni perayaan pesta nama sekolah, dan reuni sekolah sehingga kegiatan pembelajaran tidak berjalan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Guru dan peneliti mencari alternatif hari lain untuk mengisi kekosongan yang ada yakni tanggal 18 dan 19 Januari 2011. Namun ternyata gagal lagi karena ada kegiatan rekoleksi di sekolah, Pertemuan untuk siklus kedua akan dilaksanakan pada tanggal 25 dan 26 Januari 2011. Materi yang dipelajari pada siklus kedua adalah bentuk-bentuk penggabungan badan usaha dan bentuk khusus penggabungan badan usaha. Penyampaian materi akan dilakukan dua kali pertemuan 2 x 45 menit. Berdasarkan hasil refleksi, dan wawancara dengan guru Pamong bahwa ada anak yang ribut dengan diri sendiri pada saat diskusi dalam kelompok maupun pada saat presentasi maka ada perubahan yang dilakukan. Pada siklus pertama, semua kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Namun pada siklus kedua hanya ada satu kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, dan kelompok lain menanggapi, menyanggah maupun bertanya. Selain itu kelompok diberi kesempatan untuk lebih mendalami pertanyaan yang diberikan dalam masing-masing kelompok. Peneliti menyediakan perangkat yang diperlukan berhubungan dengan proses pembelajaran pada siklus kedua ini yakni satu lembar instrumen observasi guru, satu lembar instrumen observasi aktivitas siswa, satu lembar instrumen observasi kelas, RPP, lembar refleksi siswa dan guru terhadap perangkat dan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. b. Tindakan 1 Pertemuan pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 25 Januari 2011, dengan alokasi waktu 2 x 45 menit, pukul 7.00 - 8.30 atau 2 jam pelajaran. Jumlah siswa yang hadir 22 orang. Seorang siswa tidak bisa mengikuti pelajaran karena sakit. Pada kegiatan awal, sebelum memulai pelajaran guru menyapa siswa dan memeriksa kesiapan siswa. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan secara singkat tentang metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan materi pelajaran yang akan dipelajari. Setelah guru menjelaskan materi secara singkat guru memberikan pertanyaan kepada setiap kelompok untuk didiskusikan dalam kelompok dan selanjutnya meminta siswa untuk menempati tempat duduk yang sudah diatur sebelumnya sehingga memungkinkan proses pembelajaran berjalan lancar. Saat pembelajaran kooperatif tipe STAD dimulai, guru mengawasi jalannya proses pembelajaran. Pada siklus kedua ini siswa tidak terlihat bingung lagi saat metode STAD diterapkan. Suasana kelas pada awalnya sedikit ramai namun pada saat diskusi dalam kelompok, situasi kelas menjadi tenang karena masing-masing siswa berusaha menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru dan mulai menjelaskannya kepada anggota yang lain dalam kelompok. Di kelompok tiga, dua dan empat, ada siswa yang berani mengemukakan pendapatnya, tentang jawaban yang telah ditemukan dan berani menjelaskan kepada teman-temannya khususnya kalau ada kata atau kalimat yang tidak mereka pahami dalam kelompok. Mereka yang berani mengemukakan pendapat di kelompok pada umumnya adalah yang tergolong berprestasi tinggi, namun pada siklus kedua ini ada beberapa siswa yang awalnya kurang berpartisipasi berani mengemukakan pendapatnya walaupun apa yang dijelaskan kurang sesuai dengan pertanyaan yang diberikan. Dalam proses pembelajaran guru mendekati beberapa kelompok untuk melihat tingkat kesulitan siswa dan memberi solusi tentang materi yang didiskusikan dalam kelompok. Diskusi dalam kelompok menghabiskan waktu 30 menit. Setelah berdiskusi dalam kelompok, salah satu kelompok yang ditunjuk untuk memperesentasikan hasil diskusi kelompok maju untuk mempresentasikannya di depan kelas. Setelah laporan setiap kelompok dilanjutkan dengan tanya jawab antara kelompok. Pada saat siswa diberi kesempatan untuk bertanya, ada banyak siswa yang berinisiatif untuk bertanya. Bagi siswa yang memberi pertanyaan dan menjawab pertanyaan atau sanggahan akan mendapat tanda love dimana akan menambah point dalam kelompok, bagi kelompok yang mendapat tanda love paling banyak akan mendapat hadiah pada akhir pertemuan. Pada pertemuan, guru tidak memberikan kuis kepada siswa, kuis akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya. Pertemuan pertama ditutup dengan refleksi segera dengan bertanya kepada siswa mengenai kesan mereka terhadap proses pembelajaran. Kesan siswa terhadap proses pembelajaran pada pertemuan pertama siklus kedua beragam. Ada yang mengatakan senang karena pada umumnya terlibat, masing-masing siswa bertanggung jawab dalam kelompoknya. Ada juga yang mengatakan tidak senang, pusing, bosan, situasi kelas yang panas. Sebelum pelajaran berakhir, guru memberi motivasi kepada siswa dan bersama-sama siswa melakukan refleksi mengenai apa yang sudah dipelajari sepanjang hari ini, dan menutupnya dengan doa. 2 Pertemuan kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada tangggal 26 Januari 2011. Jumlah siswa yang hadir 22 orang. Dan yang tidak hadir 1 orang siswa dengan alasan sakit. Pertemuan kedua dipergunakan untuk kuis. Namun sebelum kuis, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca kemudian tanya jawab secara acak dengan siswa untuk mengetahui apakah siswa sudah siap untuk kuis atau belum. Suasana kelas saat kuis tenang. Masing-masing mengerjakan lembar kerjanya. Sementara siswa mengerjakan lembar kerja, guru dan peneliti berkeliling memantau, mengamati bahwa siswa benar- benar bekerja dengan jujur. Setelah selesai mengerjakan kuis, peneliti meminta waktu lima menit untuk mengisi lembar refleksi siswa terhadap perangkat dan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan mengisi kuesioner motivasi belajar siswa setelah menggunakan metode STAD. Proses pembelajaran ditutup doa penutup oleh Peneliti. c. Observasi Observasi yang dilakukan meliputi observasi terhadap kegiatan guru saat menerapkan proses pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kegiatan siswa di kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Tabel 5.17 dan Tabel 5.18 dan tabel 5.19 menunjukkan hasil observasi kegiatan guru dan siswa di kelas serta kondisi kelas. Tabel 5.17 Aktivitas guru selama menerapkan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siklus II No Deskripsi Ya Tidak Catatan 1 Guru membuka pelajaran 9 2 Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD 9 3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas 9 4 Guru mengorganisasikan pokok bahasan untuk membantu siswa memahami materi. 9 5 Guru memberikan dorongan bagi siswa untuk lebih aktif berperan dalam metode pembelajaran kooperatif tipe STAD 9 6 Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam kegiatan diskusi kelompok 9 7 Guru memberikan dorongan bagi siswa untuk bekerja sama dengan baik dalam kelompok. 9 9 Guru memberikan pengembangan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik 9 11 Guru mengamati kegiatan kelas selama proses belajar mengajar berlangsung. 9 12 Guru berinteraksi dengan siswa di depan kelas untuk menjelaskan prosedur metode pembelajaran kooperatif tipe STAD 9 13 Guru berinteraksi dengan siswa di dalam kelompok untuk menjelaskan prosedur metode pembelajaran kooperatif tipe STAD 9 14 Guru berinteraksi dengan siswa untuk menumbuhkan motivasi dan semangat melaksanakan pembelajaran dalam mencapai tujuan 9 15 Guru kurang berinteraksi dengan siswa. 9 16 Guru tidak membantu siswa yang kesulitan menentukan peran dalam kelompok. 9 17 Guru hanya berinteraksi dalam kelompok tertentu. 9 18 Guru membiarkan siswa yang membuat kegaduhan di dalam kelas. 9 19 Guru hanya mengamati kelas selama pembelajaran berlangsung. 9 20 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan 9 21 Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi. 9 Tabel 5.17 adalah deskripsi aktivitas guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode STAD. Pada kegiatan pra pembelajaran guru telah melaksanakan pemeriksaan kelas, dan memeriksa kesiapan siswa. Hal ini dilakukan guru agar dalam proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Pada kegiatan awal, guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan melakukan apersepsi. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan tentang alur pembelajaran berdasarkan metode STAD dan materi pelajarannya dengan menggunakan metode ceramah. Guru juga dapat menumbuhkan partisipasi siswa dan menunjukkan respons positif terhadap partisipasi siswa tersebut sehingga siswa menjadi lebih antusias dalam proses pembelajaran. Selama proses pembelajaran berlangsung, khususnya pada saat siswa melakukan diskusi guru selalu berjalan keliling setiap kelompok untuk melihat perkembangan setiap siswa dalam kelompok masing-masing serta membantu kelompok yang mengalami kesulitan. Pada kegiatan akhir, guru mengajak siswa melakukan refleksi melalui lembar refleksi dan menyimpulkan proses pembelajaran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam siklus kedua ini guru mampu mengorganisasikan proses pembelajaran dengan menerapkan metode STAD secara baik. Tabel 5.18 Lembar Observasi Kelas selama Menerapkan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siklus II No Deskripsi Ya Tidak Catatan 1 Kelas terdiri dari beberapa individu yang berbeda dalam hal kemampuan belajar. 9 2 Siswa menaati aturan-aturan yang ada di dalam pembelajaran. 9 3 Siswa membentuk kelompok- kelompok tertentu di dalam kelas. 9 4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan dalam lingkungan siswa. 9 5 Ruang kelas tertata dengan bersih dan rapi. 9 6 Lingkungan kelas kondusif untuk pembelajaran. 9 7 Aktifitas di kelompok kurang baik karena ada siswa yang tidak memainkan perannya dengan baik. 9 8 Siswa kurang mampu untuk membagi peran di dalam kelompok. 9 9 Siswa tidak mampu memanfaatkan waktu dengan baik di dalam kegiatan pembelajaran dengan metode kooperatif tipe STAD 9 10 Siswa kurang mengenal teman satu kelasnya. 9 11 Kondisi kelas berjalan dengan baik selama pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD dengan baik. 9 12 Beberapa siswa menolak untuk bergabung dengan siswa yang lain di kelas itu 9 13 Siswa-siswa tertentu nampaknya tidak menghargai siswa-siswa lainnya 9 14 Beberapa siswa dalam kelas lebih diandalkan daripada yang lainnya 9 15 Hampir semua siswa menganggap materi pelajaran mudah 9 16 Kerja sama dalam kelas sering macet karena ada siswa yang malas 9 17 Kelas ini terorganisasi dengan baik dan efisien 9 18 Para siswa memperlihatkan kepedulian yang sama untuk keberhasilan kelas 9 19 Setiap anggota kelas diberi keistimewaan yang sama 9 20 Para siswa bersaing untuk menunjukkkan siapa yang melakukan pekerjaan yang paling baik 9 Tabel 5.18 menunjukkan kondisi kelas selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode STAD berlangsung. Dalam tabel tersebut menunjukkan bahwa fasilitas yang ada di dalam kelas dapat mendukung proses pembelajaran, ruangan tertata rapi dan bersih, kerjasama dalam kelompok berjalan dengan baik, setiap siswa terlihat antusias untuk keberhasilan dalam kelompoknya. Kondisi kelas berjalan dengan baik selama pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD . Tabel 5.19 Lembar Observasi Siswa selama Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siklus II No Deskripsi Ya Tidak Catatan 1 Siap mengikuti pelajaran 9 2 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD dengan baik. 9 3 Siswa berinteraksi dengan baik selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD berlangsung. 9 4 Perhatian di arahkan pada materi diskusi 9 5. Siswa membagikan materi yang di pelajari kepada anggota kelompok 9 6 Mendengarkan penjelasan teman 9 7 Mencatat hal-hal yang penting 9 8 Antusias 9 9 Mengajukan pertanyaan kepada guruteman 9 10 Menjawab pertanyaan 9 Tabel 5.19 menunjukkan deskripsi aktivitaskegiatan siswa pada siklus dua yang menujukkan bahwa siswa mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan STAD secara runtut dan baik. Sebelum memulai pembelajaran siswa menyiapkan alat tulis yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Sebelum siswa berdiskusi dalam kelompok yang sudah di tentukan sebelumnya, siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tugas dan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode STAD. Pada awal penerapan metode STAD, siswa tidak lagi mengalami kebingungan terhadap alur metode STAD karena sudah merasa terbiasa dengan metode ini. Siswa terlihat antusias dan sangat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa juga terlihat menghargai pendapat dari teman-teman dalam kelompok. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa telah mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode STAD, mulai dari diskusi dalam kelompok, presentasi, melakukan evaluasi secara tertulis, dan membuat refleksi secara tertulis. Selain pengamatan pengumpulan data juga dilakukan dengan wawancara dan perekaman data. Wawancara dilakukan terhadap dua siswa dengan kemampuan intelektual yang berbeda dengan mengajukan satu pertanyaan yaitu mengenai kesan mereka terhadap pembelajaran dengan metode STAD. Dari hasil wawancara tersebut satu orang siswa mengatakan senang karena masing-masing siswa dituntut untuk mengemukakan pendapatnya, diajak kerja sama dan memberikan kesempatan kepada teman-teman yang kurang aktif. Siswa yang satu mengatakan senang tapi waktu yang sangat kurang selama diskusi dalam kelompok. Wawancara juga dilakukan dengan guru partner. Guru mengatakan metode STAD memang bagus dan bisa meningkatkan minat, perhatian, serta tanggung jawab masing-masing siswa untuk membagikan pemahaman mereka kepada teman-temannya. Namun untuk memotivasi agar siswa terlibat sepenuhnya agak sulit. Guru juga mengatakan bahwa di setiap akhir pelajaran guru selalu memberi dorongan dan motivasi kepada siswa tetapi hasilnya sama saja. signifikan, ada beberapa siswa yang memang sangat sulit untuk diajak belajar lebih giat. d. Tingkat Motivasi Belajar Siswa Motivasi belajar merupakan kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi belajar tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku yang permanen yang dilandasi dengan tujuan tertentu. Salah satu bentuk yang menunjukkan seorang siswa termotivasi adalah adanya keinginan untuk berhasil. Berikut ini disajikan deskripsi motivasi belajar siswa setelah siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran STAD. Deskripsi motivasi belajar disajikan berdasarkan PAP II: Tabel 5.20 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II No Interval Frek. Frek. Relatif Interpretasi 1 69 – 80 1 4,55 Sangat Tinggi 2 60 – 68 15 68,18 Tinggi 3 54 – 59 5 22,72 Sedang 4 47 – 53 1 4,55 Rendah 5 ≤ 46 0 0 Sangat Rendah Total 22 100 Catatan: lihat lampiran 10, hal. 265 Tabel 5.20 adalah tabel yang menunjukkan tingkat motivasi belajar siswa pada siklus kedua. Dari data tersebut tampak bahwa 1 orang siswa memiliki tingkat motivasi belajar sangat tinggi 4,55, 15 siswa memiliki tingkat motivasi belajar tinggi 68,18, 5 siswa memiliki tingat motivasi belajar sedang 22,72, dan 1 siswa memiliki tingkat motivasi belajar rendah 4,55. Hasil perhitungan nilai mean = 61,73 median = 61,50; dan modus = 64,07. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat motivasi belajar siswa sesudah penerapan metode STAD dalam siklus kedua ini berada dalam kriteria tingkat tinggi 68,18, dengan jumlah siswa 15 orang, motivasi siswa mengalami peningkatan dari 8 siswa menjadi 15 siswa. Tabel 5.21 Rekap Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siklus I dan Siklus II No Interval Frekuensi Interpretasi Siklus I Siklus II 1 69 - 80 2 1 Sangat Tinggi 2 60 - 68 8 15 Tinggi 3 54 - 59 8 5 Sedang 4 47 - 53 5 1 Rendah 5 ≤ 46 1 0 Sangat Rendah Total 23 22 Pada saat penerapan metode STAD siklus pertama jumlah siswa yang memiliki tingkat motivasi tinggi hanya 8 siswa 34,78, sedangkan jumlah siswa yang memiliki motivasi tinggi pada siklus kedua sebanyak 15 siswa 68,18,. Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi siswa pada siklus kedua mengalami peningkatan maka motivasi belajar dikatakan sudah tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Pada akhir pertemuan pelajaran kedua 26 Januari 2011 peneliti bersama guru mata pelajaran mengadakan tes untuk mengetahui ketercapain indikator. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.22 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II No Nama Siswa Nilai Ketuntasan belajar Ya Tidak 1 Agus Suryanto 75 9 2 Agustina Rinti Budiyanti 80 9 3 Anastasia D.Wulandari 85 9 4 Candra Febriantoro 75 9 5 Disa Tunjung Sari 50 9 6 Eka Tias Noviyanti 90 9 7 Eni Sulastri 70 9 8 Eni Yuli Astuti 85 9 9 Eva Tari 95 9 10 Fitri Purwaningsih - - - 11 Ika Beti Astuti 90 9 12 Irna Faradillah 90 9 13 Luvi Novitasari 90 9 14 Maria Lena Astuti 65 9 15 Monika Dyaztika G.C.D 80 9 16 Pepen Feta Very 80 9 17 Rani Wijayanti 70 9 18 Rida Soraya 70 9 19 Rini Asih Nugroho 65 9 20 Rochmat Setyo Atmojo 70 9 21 Sri Rahayu 75 9 22 Yunita Astari 75 9 23 Brigita Rohayani 75 9 Sumber : Hasil tes siswa, 2011 Tabel 5.22 menunjukkan hasil belajar siswa yang dilaksanakan dalam bentuk kuis. Dari tabel di atas tampak bahwa ada 20 siswa 90,90 yang memperoleh nilai 7,00 ke atas dan 2 siswa 9,10 yang memperoleh nilai ≤ 7,00. Jumlah siswa yang hasil belajarnya mencapai KKM sudah memenuhi target 65 yang ditentukan, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa siklus kedua sudah tuntas. Berikut ini adalah rekap hasil belajar siswa siklus pertama dan siklus kedua dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5.23 Rekap Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II No Siklus I Siklus II Nilai Ketuntasan Belajar Nilai Ketuntasan Belajar Ya Tidak Ya Tidak 1 70 9 75 9 2 70 9 80 9 3 80 9 85 9 4 75 9 75 9 Sumber: Dokumen SMK Sanjaya Pakem dan Hasil tes siswa, 2011 Target keberhasilan prestasi yaitu 65 siswa mengalami ketuntasan belajar. Pada saat pra-implementasi tindakan jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar hanya 12 orang 52,17 sedangkan sesudah implementasi tindakan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 19 orang siswa 82,60 dari tabel di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa target keberhasilan prestasi sudah tercapai karena 19 siswa 82,60 sudah mengalami ketuntasan belajar. 5 50 9 50 9 6 90 9 90 9 7 70 9 70 9 8 95 9 85 9 9 75 9 95 9 10 85 9 - - 11 70 9 90 9 12 80 9 90 9 13 70 9 90 9 14 70 9 65 9 15 95 9 80 9 16 90 9 80 9 17 65 9 70 9 18 85 9 70 9 19 70 9 65 9 20 65 9 70 9 21 80 9 75 9 22 70 9 75 9 23 65 9 75 9 e. Refleksi 1 Guru Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pamong, secara keseluruhan metode pembelajaran STAD dapat membantu memotivasi siswa untuk belajar dengan lebih rajin. Selain itu materi yang disampaikan juga bisa diterima dengan baik oleh siswa dan siswa menjadi lebih kreatif. Namun ada hambatan apabila menggunakan metode STAD yakni keterbatasan waktu antara jam yang ada di kurikulum dengan materi yang akan diberikan. Keterbatasan ini tidak akan menghambat guru untuk tidak menggunakan metode STAD dalam pembelajaran ekonomi, tetapi guru akan mengatur waktu yang tepat untuk dapat menggunakan metode STAD ini, agar semakin banyak siswa termotivasi untuk belajar dengan baik dan akan meningkatkan prestasi belajar siswa. 2 Siswa Tabel 5.24 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD No Uraian Komentar 1 Bagaimana menurut anda tentang pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD topik pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, lingkungan kelas,dll • Sangat menarik karena siswa dituntut untuk bekerjasama dalam kelompok tidak egois • Bagus karena lebih menarik dan melatih untuk menjadi lebih kreatif • Senang, lebih bersemangat dan tidak membosankan • Menyenangkan, kreatif, seru dan mudah dimengerti • Belajar menjadi lebih menyenangkan, materi mudah ditangkap dan dimengerti 2 Apakah anda berminat dan termotivasi mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD • Ya, karena lebih seru dan ada timbal balik. • Ya, karena akan meningkatkan motivasi untuk bertanya dan menjawab 3 Apakah anda lebih paham tentang materi pelajaran ekonomi dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD • Lebih paham dan teman- teman lebih aktif bertanya • Cukup paham dengan materi yang diberikan • Ya, karena mudah untuk dipahami • Kurang paham karena waktu untuk belajar menggunakan metode STAD tidak mendukung 4 Hambatan apa yang anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD • Kadang teman-teman yang menjelasakan kurang paham sehingga materi yang disampaikan tidak maksimal. • Pada saat diskusi kelompok, ada teman yang menjelaskan terlalu cepat. • Mengantuk dan agak bosan • Kurang konsentrasi karena ada yang bicara sendiri 5 Manfaat apa yang anda peroleh pada pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD • Lebih memahami pelajaran yang diberikan • Lebih termotivasi untuk berkompetensi dengan teman • Selalu aktif bertanya • Lebih termotivasi untuk belajar • Pelajaran dapat diterima secara efektif • Pelajaran ekonomi menjadi lebih mudah Tabel di atas mendeskripsikan tentang hasil refleksi siswa setelah menggunakan model pembelajaran tipe STAD. Pada umumnya siswa merasa senang dan dan tertarik dengan metode STAD karena semakin memberi motivasi kepada mereka untuk belajar dengan baik, lebih menarik dan melatih untuk menjadi lebih kreatif, lebih bersemangat dan tidak membosankan, belajar menjadi lebih menyenangkan, materi mudah ditangkap dan dimengerti. Namun ada hambatan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran menggunakan metode STAD adalah: sebagian besar siswa mengatakan bahwa kurang konsentrasi karena ada siswa yang berbicara sendiri pada saat siswa yang lain presentasi atau mengemukan pendapat mereka. Meskipun demikian di siklus kedua ini pada umumnya siswa bertanggung jawab serta menguasai materi yang telah mereka cari dan mencoba menjelaskannya kepada teman-temannya didalam kelompok. Jumlah siswa yang bertanya menjadi lebih banyak.

B. Analisis Data

1. Uji Normalitas Data Syarat pengujian Hipotesis dalam penelitian ini adalah data yang akan di uji berdistribusi normal. Pengujian normalitas menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov Sugiyono 2003:150 yang dinyatakan dengan rumus : D = maksimum [ Fo xi – Fn xi] Keterangan: D = Deviasi maksimum Fo xi = Distribusi kumulatif yang ditentukan Fn xi = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi Proses perhitungan uji normalitas data menggunakan program SPSS for windows versi 17. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: - Jika probabilitas 0,05 maka distribusi populasi normal - Jika probabilitas 0,05 maka distribusi populasi tidak normal Hasil perhitungan disajikan dalam tabel berikut:

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

0 1 30

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH.

0 3 43

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

0 0 10

Penerapan metode pembelajaran cooperative learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam belajar ekonomi - USD Repository

0 1 297