2. Siklus II a.
Ada perbedaanpeningkatan motivasi belajar siswa kelas XII jurusan Penjualan SMK Sanjaya Pakem dalam pembelajaran
Ekonomi dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus pertama dan siklus kedua dengan hasil
t
hitung
2,208, dan t
tabel
2,080 dengan taraf signifikasi sebesar 0,05. b.
Tidak ada perbedaanpeningkatan hasil belajar siswa kelas XII jurusan Penjualan SMK Sanjaya Pakem dalam pembelajaran
Ekonomi dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus pertama dan siklus kedua dengan hasil nilai
t
hitung
-.420, dan t
tabel
2,080 dengan taraf signifikasi sebesar 0,05.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini masih jauh dari sempurna. Hal ini berkaitan dengan keterbatasan peneliti antara lain:
1. Peneliti terpaku pada teori tentang sistematika penerapan metode
STAD, tidak diselingi dengan permainan sehingga suasana kelas siklus pertama kurang kondusif dan hal ini berpengaruh pada motivasi belajar
siswa. 2.
Dalam penelitian, peneliti sudah melakukan pengamatan pada setiap kelompok namun pengamatan tersebut tidak secara mendetail dari awal
hingga akhir proses pembelajaran.
3. Beberapa data siswa yang diperoleh oleh peneliti tidak
berkesinambungan dari awal sampai ahkir penelitian karena disebabkan beberapa siswa tersebut tidak masuk sekolah.
C. Saran
Dalam rangka menyumbang pemikiran untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar ekonomi siswa maka disampaikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Bagi guru, khususnya guru mata pelajaran ekonomi, hendaknya
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
Pendekatan STAD sebagai alternatif pembelajaran diperlukan agar siswa tidak jenuh dalam pelajaran serta berguna untuk melatih
siswa bekerja sama dan berdiskusi sehingga pemahaman siswa terhadap materi menjadi lebih baik.
b. Metode pembelajaran kooperatif Tipe STAD dapat digunakan
dalam pembelajaran IPS Ekonomi. Namun pada saat menggunakan metode STAD dalam pembelajaran, guru hendaknya melakukan
pengamatan dan kemudian direfleksikan. Hasil refleksi tersebut dapat diambil kesimpulan apakah metode ini
masih relevan atau tidak, dan kalau ada kekurangan maka pada pertemuan berikutnya perlu diperbaiki agar prose pembelajaran
dapat berjalan dengan baik.