Pengujian Hipotesis HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
kelas XII penjualan sesudah menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah 58,91 dengan deviasi standar 6,193.
Rata-rata perbedaan selisih motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah
-1,174, dengan deviasi standar 3,701. Hasil perhitungan nilai t
hitung
-1,521 lebih kecil daripada t
tabel
2,074 pada taraf signifikasi dengan
0,142 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya bahwa tidak
ada perbedaanpeningkatan motivasi belajar siswa kelas XII jurusan Penjualan SMK Sanjaya Pakem dalam pembelajaran Ekonomi dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD sebelum dan sesudah implementasi tindakan.
2. Hasil Belajar Siswa Siklus I
Ho : Tidak ada perbedaanpeningkatan hasil belajar siswa kelas XII jurusan Penjualan SMK Sanjaya Pakem dalam pembelajaran
Ekonomi dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD
Ha : Ada perbedaanpeningkatan hasil belajar siswa kelas XII jurusan Penjualan SMK Sanjaya Pakem dalam pembelajaran Ekonomi
dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Hasil Analisis: Data yang digunakan dalam analisis pengujian hipotesis adalah data
prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran kooperatif tipe
STAD. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji t atau yang sering dikenal dengan istilah T-Tes Sugiyono, 2009:122. Uji t ini
digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan prestasi belajar siswa setelah pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Berdasarkan data pada lampiran 10 halaman 259, dan diproses dengan bantuan SPSS for windows versi 17 diperoleh hasil bahwa selisih mean
hasil belajar siswa kelas XII Penjualan SMK Sanjaya sebelum menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah 70,65
dengan deviasi standar 15,45 dan selisih mean hasil belajar siswa kelas XII penjualan sesudah menggunakan metode pembelajaran kooperatif
tipe STAD adalah 75,96 dengan deviasi standar 10,90. Rata-rata perbedaan selisih hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah - 5.30, dengan deviasi standar 7.00. Hasil perhitungan nilai t
hitung
-3,336 lebih besar daripada t
tabel
2,080 pada taraf signifikasi dengan
0,002 0,05 maka bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya bahwa
ada perbedaanpeningkatan prestasi belajar siswa kelas XII jurusan Penjualan SMK Sanjaya Pakem dalam pembelajaran Ekonomi dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD sebelum dan sesudah implementasi tindakan.
3. Motivasi Belajar Siswa Siklus II
Ho : Tidak ada perbedaanpeningkatan motivasi belajar siswa kelas XII
jurusan Penjualan SMK Sanjaya Pakem dalam pembelajaran
Ekonomi dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Ha : Ada perbedaanpeningkatan motivasi belajar siswa kelas XII jurusan Penjualan SMK Sanjaya Pakem dalam pembelajaran
Ekonomi dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD
Hasil Analisis: Data yang digunakan dalam analisis pengujian hipotesis adalah data
motivasi belajar siswa siklus pertama dan siklus kedua sesudah pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji t atau yang sering dikenal dengan istilah T-Tes Sugiyono, 2009:122.
Uji t ini digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan motivasi belajar siswa setelah pembelajaran kooperatif tipe STAD siklus pertama dan
siklus kedua. Berdasarkan data pada lampiran 10 halaman 263, dan diproses dengan
bantuan SPSS for windows versi 17 diperoleh hasil bahwa selisih mean motivasi belajar siswa kelas XII Penjualan SMK Sanjaya setelah
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus pertama adalah 58,32, dengan deviasi standar 5,626 dan selisih mean
motivasi belajar siswa kelas XII penjualan sesudah menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus kedua adalah
61,73, dengan deviasi standar 5,275. Rata-rata perbedaan selisih motivasi
belajar siswa pada siklus pertama dan siklus kedua sesudah menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah
3,409, dengan deviasi standar 7,242. Hasil perhitungan nilai t
hitung
2,208 lebih besar daripada t
tabel
2,080 pada taraf signifikasi dengan
0,038 0,05 maka bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya bahwa
ada perbedaanpeningkatan motivasi belajar siswa kelas XII jurusan Penjualan SMK Sanjaya Pakem dalam pembelajaran Ekonomi dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus pertama dan siklus kedua.
4. Hasil Belajar Siswa Siklus II
Ho : Tidak ada perbedaanpeningkatan hasil belajar siswa kelas XII jurusan Penjualan SMK Sanjaya Pakem dalam pembelajaran
Ekonomi dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD
Ha : Ada perbedaanpeningkatan hasil belajar siswa kelas XII jurusan Penjualan SMK Sanjaya Pakem dalam pembelajaran Ekonomi
dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Hasil Analisis: Data yang digunakan dalam analisis pengujian hipotesis adalah data
prestasi belajar siswa siklus pertama dan siklus kedua sesudah pembelajaran kooperatif tipe STAD. Selisih mean motivasi belajar
siswa kelas XII Penjualan SMK Sanjaya setelah menggunakan metode
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus pertama sebesar 76,27 dengan deviasi standar 10,907, dan pada siklus kedua selisih mean hasil
belajar siswa sebesar 77,27 dengan deviasi standar 10,660. Rata-rata perbedaan selisih hasil belajar siswa pada siklus pertama dan siklus
kedua sesudah menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah -,82, dengan deviasi standar 11,23.
Hasil perhitungan nilai t
hitung
-.342 lebih kecil daripada t
tabel
2,080
pada taraf signifikasi dengan 0,679 0,05 maka bahwa Ho diterima dan Ha ditolak artinya bahwa tidak ada perbedaanpeningkatan hasil
belajar siswa kelas XII jurusan Penjualan SMK Sanjaya Pakem dalam pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada siklus pertama dan siklus kedua.