Analisis Wawancara Guru Kelas XI IPA Tentang Pembelajaran

b. Analisis Reliabilitas Soal

Untuk mengetahui reliabilitas soal tes, dilakukan perhitungan sebagai berikut: = − 1 1 − � 2 � 2 = 7 7 − 1 1 − 25,32 41,36 = 0,45 Reliabilitas soal tes 0,45 memiliki kriteria cukup. Reliabilitas yang diperoleh ini tidak lagi masalah untung-untungan semata. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa soal tes reliabel atau konsisten untuk pengukuran kapanpun. Untuk melihat proses perhitungan nilai reliabilitas secara rinci dapat dilihat pada lampiran p.233 – p.235. c. Analisis Tingkat Kesukaran Soal Analisis tingkat kesukaran tiap butir soal akan disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4.5 Hasil Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Nomer soal Tingkat kesukaran Kriteria 1 0,89 Mudah sekali 2 0,83 Mudah sekali 3 0,30 Sukar 4 0,86 Mudah sekali 5 0,49 SedangCukup 6 0,52 SedangCukup 7 0,72 Mudah Soal tes pemahaman konsep siswa memiliki tingkat kesukaran yang beragam, mulai dari soal mudah sekali sebanyak 3 soal, mudah 1 soal, sedang sebanyak 2 soal dan soal sukar sebanyak 1 soal. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran p.236.

3. Analisis Hasil Wawancara Ujicoba Operasional Produk Secara

Kualitatif. Analisis hasil wawancara diperoleh berdasarkan transkip wawancara ujicoba operasional produk yang terdapat pada halaman 83 - 84 Berikut hasil analisis wawancara ujicoba operasional produk: a. Pada pertanyaan nama media, topik bahasan yang dibahas, dan tujuan software dibuat, guru dapat menjawab sesuai dengan yang dijelaskan oleh penulis atau penulis, maka dapat disimpulkan guru memperhatikan penjelasan dan penyajian penulis selama ujicoba operasional produk dilaksanakan. transkip wawancara p.83 - 84: P.4 – G.6 b. Hasil wawancara tersebut menyebutkan bahwa software memiliki tampilan yang sangat menarik dan tidak mengalami kegagalan sistem yang menyebabkan kesalahan konsep. Sistem software juga dapat bekerja dengan baik dan dapat membantu anak untuk belajar mandiri. transkip wawancara p.83: P.1 – G.3, p.84 : P.9 – G.10 c. Berdasarkan hasil wawancara, disebutkan bahwa software game education memiliki keunggulan, seperti: anak lebih mudah dan asik memahami cara membuat diagram garis, membuat diagram pohon, menggunakan permutasi serta menggunakan kombinasi dengan langsung memainkan game tersebut transkip wawancara p.84: P.9 – G.12 d. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas, beliau mengatakan bahwa penulis tidak mengalami kesalahan konsep ketika menyampaikan materi, dan penulis menjelaskan secara sistematis.. transkip wawancara p.84: P.6 – G.6 e. Berdasarkan hasil wawancara, software sudah mencapai sasaran guna menjadi media dalam pembelajaran matematika pokok bahasan peluang materi kaidah pencacahan di Kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta hanya saja guru memberikan saran untuk menambahkan jumlah soal di dalam game. transkip wawancara p.84: P.12 – G.12 Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa software memiliki tampilan yang menarik, dan software sudah mencapai sasaran guna menjadi media dalam pembelajaran matematika pokok bahasan peluang materi kaidah pencacahan. Selain itu, software game education tidak mengalami kegagalan sistem yang menyebabkan kesalahan konsep, hanya saja ada saran untuk menambahkan jumlah soal di dalam game. Menurut narasumber, penulis tidak mengalami kesalahan konsep dalam menjelaskan materi.

4. Analisis Hasil Tes Pemahaman Konsep Siswa Secara Kuantitatif-

Kualitatif Tes pemahaman konsep tiap siswa dianalisis secara kuantitatif- Kualitatif. Adapun hasil tes pemahaman konsep tiap siswa untuk semua nomor dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

Dokumen yang terkait

Kompetensi profesional guru fisika : studi kasus terkait dengan materi gerak parabola kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 2 3

Pengaruh kemampuan berbahasa, kemampuan matematis dan penguasaan konsep fisika terhadap kemampuan mengerjakan soal fisika pada bahasan kinematika di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu dan kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 153

Peningkatan pemahaman materi pengukuran dengan metode pembelajaran jigsaw II pada siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 1 193

Pengembangan education game software untuk membantu pemahaman konsep materi peluang bahasan kaidah pencacahan pada siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta

0 5 203

DESKRIPSI KONSEP DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

0 0 170

PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI SISWA KELAS XII IPA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU BANTUL TENTANG HUKUM II TERMODINAMIKA

0 1 152

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan rumus-rumus trigonometri untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu - USD Repository

0 1 300

EFEKTIVITAS METODE EKSPERIMEN TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI FLUIDA STATIS

0 1 152

Pemanfaatan media audiovisual powerpoint untuk membantu pemahaman materi kaidah pencacahan pada siswa kelas XI IPA 2 SMAN 1 Jogonalan tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 162

PENGARUH KEMAMPUAN BERBAHASA, KEMAMPUAN MATEMATIS DAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGERJAKAN SOAL FISIKA PADA BAHASAN KINEMATIKA DI KELAS XI IPA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DAN KELAS XI IPA 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

0 1 151