Software yang Dapat Membantu Siswa Kelas XI IPA di SMA

level berikutnya dan masih harus belajar lagi di level yang sedang dijalankan hingga dia benar – benar paham dan dapat menjawab pertanyaan tersebut.

2. Pemahaman Konsep Siswa Kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur

Sedayu, Yogyakarta Pada Topik Kaidah Pencacahan. Pemahaman konsep siswa - siswi kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta terkait dengan penggunaan software game education pada pembelajaran topik kaidah pencacahan, yaitu: a. Ketercapaian pemahaman konsep hampir semua anak sudah di atas 80, terkecuali pada S33 yang ketercapaian pemahamannya sebesar 61. Kurangnya pemahaman S33 disebabkan dia kurang begitu menyukai pelajaran matematika dan bermain game , sehingga game yang diberikan oleh penulis tidak dijalankan dengan baik. b. Ketercapaian pemahaman konsep semua siswa untuk setiap indikator di atas 61, dimana angka tersebut menurut tabel 3.10 pada BAB III halaman 61 mengandung arti memiliki nilai golongan pemahaman yang tinggi. Kurangnya persentase pada beberapa indikator, disebabkan karena pada indikator tertentu skor S33 sangat tertinggal jauh dari temannya, hal tersebut mempengaruhi persentase ketercapaian pada indikator tertentu. Namun, secara keseluruhan semua indikator pada pokok bahasan luas persegi dan persegi panjang dapat dikuasai oleh siswa dengan persentase di atas 61.

3. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini terdapat kekurangan-kekurangan, diantaranya: a. Terdapat komputer yang tidak berfungsi dengan baik, sehingga ketika penelitian berlangsung ada beberapa komputer yang harus digunakan oleh dua anak, hal tersebut mengakibatkan tidak semua anak dapat maksimal dalam memainkan game education. b. Installer berformat .exe sehingga tidak bisa dibuat satu komputer saja yang diinstal dan digunakan sebagai server, oleh karena itu setiap komputer harus diinstal satu – satu secara manual. c. Proses Loading Instalasi memakan waktu yang cukup lama, sehingga perlu banyak waktu untuk mempersiapkan game tersebut di setiap komputer. d. Soal pada tiap uji level di dalam software game education tersebut tidak disetting secara random, sehingga siswa yang memainkannya lebih dari 2 kali akan kurang tertantang untuk terus memainkan game tersebut. e. Terbatasnya tokoh karakter yang dapat dipilih oleh siswa, sehingga siswa tidak dapat memilih karakter yang disenangi.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Sesuai dengan tujuan masalah dalam penelitian ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan pembahasan butir a - c pada halaman 191 - 192 dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk membangun software yang dapat membantu siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu, Yogyakarta memahami konsep kaidah pencacahan pada materi peluang diperlukan software yang dapat menyajikan contoh – contoh konkret dalam kasus aturan perkalian, permutasi dan kombinasi. Software tersebut juga merupakan rancangan yang melibatkan aktifitas pikiran siswa untuk mengatasi kesulitan memahami materi pada materi peluang bahasan kaidah pencacahan secara mandiri sehingga proses interaktif software kepada siswa lebih diutamakan. Software yang dimaksud dapat berupa game education yang berisi mengenai penjelasan mengenai penggunaan diagram tabel, diagram panah, aturan perkalian, permutasi dan kombinasi dengan contoh – contoh konkrit yang digambarkan di dalam game. Kemudian software dapat mengevaluasi jawaban siswa melalui pertanyaan yang muncul sebagai syarat untuk masuk ke level berikutnya, jika siswa berhasil menjawab pertanyaan tersebut maka diperbolehkan untuk melanjutkan ke level berikutnya dengan penjelasan materi selanjutnya, namun jika siswa tidak bisa menjawab pertanyaan, maka akan ditahan di level tersebut untuk memahami materi yang diberikan hingga benar – benar mengerti. 2. Ketercapaian pemahaman konsep matematika materi peluang bahasan kaidah pencacahan di SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta setelah menggunakan software game education yang dibuat oleh praktikan pada pembelajaran tersebut menghasilkan ketercapaian pemahaman konsep semua siswa untuk setiap indikator di atas 61, sedangkan ketercapaian pemahaman konsep siswa di atas 70 untuk 38 anak, bahkan 4 anak diantaranya mencapai 100, sedangkan 1 siswa menghasilkan 61. Satu orang siswa yang memiliki tingkat ketercapaian pemahaman 61 tersebut disebabkan karena dia tidak menyukai pelajaran matematika dan kurang suka bermain game, sehingga game yang diberikan praktikan tidak dijalankan dengan baik. Namun, secara umum hampir semua siswa dapat menggambar diagram panah serta diagram tabel dengan bantuan software game education , mereka juga mampu menentukan banyaknya suatu kejadian dengan menggunakan permutasi dan kombinasi dengan dibiasakannya bermain game saat harus menuju ke level – level selanjutnya. Hasil tes pemahaman konsep siswa pun tidak berbeda jauh. Nilai ketercapaian pemahaman yang diperoleh hampir semua sama dengan kriteria tinggi. Hal tersebut menandakan bahwa software game education dapat digunakan pada pembelajaran matematika matematika materi peluang bahasan kaidah pencacahan di SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta. B. Saran 1. Program game education ini akan lebih efektif jika bisa diinstal 1 komputer saja dan dijadikan server utama, sehingga tidak perlu semua komputer diinstal satu – satu secara manual, karena akan membutuhkan waktu yang lama untuk persiapan sendiri. 2. Loading Instalasi perlu dipercepat agar tidak memakan banyak waktu untuk menginstal. 3. Soal pada tiap uji level di dalam software game education tersebut akan lebih baik jika disetting secara random, sehingga siswa yang memainkannya lebih dari 2 kali akan merasa lebih tertantang untuk terus memainkan game tersebut. 4. Akan lebih baik jika game ini dapat dirancang agar memiliki banyak pemilihan karakter yang sesuai dengan ketertarikan tiap siswa.

Dokumen yang terkait

Kompetensi profesional guru fisika : studi kasus terkait dengan materi gerak parabola kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 2 3

Pengaruh kemampuan berbahasa, kemampuan matematis dan penguasaan konsep fisika terhadap kemampuan mengerjakan soal fisika pada bahasan kinematika di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu dan kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 153

Peningkatan pemahaman materi pengukuran dengan metode pembelajaran jigsaw II pada siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 1 193

Pengembangan education game software untuk membantu pemahaman konsep materi peluang bahasan kaidah pencacahan pada siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta

0 5 203

DESKRIPSI KONSEP DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

0 0 170

PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI SISWA KELAS XII IPA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU BANTUL TENTANG HUKUM II TERMODINAMIKA

0 1 152

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan rumus-rumus trigonometri untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu - USD Repository

0 1 300

EFEKTIVITAS METODE EKSPERIMEN TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI FLUIDA STATIS

0 1 152

Pemanfaatan media audiovisual powerpoint untuk membantu pemahaman materi kaidah pencacahan pada siswa kelas XI IPA 2 SMAN 1 Jogonalan tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 162

PENGARUH KEMAMPUAN BERBAHASA, KEMAMPUAN MATEMATIS DAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGERJAKAN SOAL FISIKA PADA BAHASAN KINEMATIKA DI KELAS XI IPA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DAN KELAS XI IPA 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

0 1 151