Ketercapaian=
� ℎ
� ℎ
ℎ
100
Penskoran instrumen tes akan dilakukan sesuai dengan pedoman penskoran yang terdapat pada lampiran halaman 131.
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA,
ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu, Yogyakarta, Kelas XI IPA 1, pada materi pokok peluang bahasan kaidah
pencacahan. Tabel 4.1 Kegiatan Selama Penelitian
Tahap Waktu
Kegiatan
1 Senin, 29 April 2013
Wawancara dengan guru Kelas XI IPA 1 2
Senin, 29 April 2013 Observasi
Kelas dan
Laboratorium Komputer
3 Sabtu, 4 Mei 2013
– Kamis, 29 Agustus 2013
Pengembangan produk atau alat peraga 4
Senin, 22 Juli 2013 Ujicoba instrumen tes pemahaman konsep
siswa di Kelas XII IPA 1 5
Senin, 2 September 2013 Pelaksanaan ujicoba operasional produk
6 Senin, 2 September 2013
Pelaksanaan wawancara
ujicoba operasional produk atau alat peraga
7 Selasa, 3 September 2013
– Senin, 9 September 2013
Revisi produk 8
Sabtu, 14 September 2013 Pelaksanaan pengujian produk tahap I
9 Senin, 16 September 2013
Pelaksanaan pengujian produk tahap II 10
Sabtu, 21 September 2013 Pelaksanaan pengujian produk tahap III
11 Senin, 23 September 2013
Tes pemahaman konsep siswa
1. Wawancara Dengan Guru Kelas XI IPA
Wawancara dengan guru Kelas XI IPA dilaksanakan pada hari Senin, 29 April 2013 pada pukul 10.00 WIB. Wawancara ini bertujuan
untuk memperoleh informasi tentang kebutuhan media pembelajaran siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta dalam pembelajaran matematika.
Nara sumber dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah bapak Drs.Y. Purwoko Agus Subroto selaku guru matematika kelas XI IPA dan beliau
telah bekerja di SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta selama 24 Tahun.
2. Pengembangan Produk
a. Perencanaan Pengembangan Produk
Perencanaan Pengembangan produk mengacu berdasarkan hasil wawancara pembelajaran. Produk yang akan dibuat merupakan software
yang dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan materi pokok peluang bahasan kaidah pencacahan.
Berdasarkan wawancara kepada guru, anak-anak di Kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu, Yogyakarta kurang bisa membedakan penggunaan
Kombinasi dan Permutasi pada kasus soal yang diberikan oleh guru yang dimungkinkan karena pemahaman anak
– anak tersebut masih kurang matang. Dengan demikian, penulis merencanakan untuk membuat
software yang dapat dimanfaatkan guru untuk membantu mengajar sekaligus dapat digunakan oleh murid untuk belajar mandiri guna
menemukan pemahamannya dalam menyelesaikan masalah kaidah