Para Pengembang Game Kajian Teori

c Voice Engineer Beberapa game menggunakan percakapan dan tugas bagian ini adalah membuat rekaman suara untuk percakapan itu. Sering menggunakan artist yang asli untuk memberikan rekaman suara ke dalam game tersebut. b. Tim Pendukung Pengembang Game Ada beberapa posisi lain di luar bagian yang tidak kalah pentingnya karena terlibat secara penuh terhadap pengembangan game, walaupun secara tidak langsung bersentuhan dengan aspek teknis secara total. Beberapa posisi tersebut terdiri atas : 1 Producer Di dalam game memiliki produser layaknya industri perfilman. Tugas pada posisi ini sangat banyak dan bervariasi. Tetapi intinya adalah untuk menyelaraskan kerja tim dengan jadwal yang sudah ditentukan. Sebagai produser harus benar – benar menguasau bidang desain game dan beberapa hal seperti keahlian menulis dan komunikasi, keahlian teknis, pengembangan proyek, manajemen proyek, alur kerja, manajemen organisasi serta strategi bisnis. 2 Testing and Quality Assurance Bagian ini juga merupakan bagian yang serius. Selain menguji alur permainan game juga dituntut untuk melihat mekanisme dan gerakkan dari game itu sendiri. Pada bagian ini berperan memberikan masukan untuk dapat diperbaiki, walaupun tidak sepenuhnya berlatar belakang teknis.

10. Pengertian RPG

RPG adalah salah satu jenis game yang merupakan singkatan dari Role Playing Game. Sesuai dengan namanya, dalam game ini pemain akan berperan sebagai orang lain dan biasanya mengendalikan lebih dari satu tokoh yang akan dimainkan dalam waktu bersamaan.

11. RPG Maker VX Ace

RPG Maker VX Ace merupakan software untuk membuat permainan Role Playing Game RPG yang menarik. Software ini sangat baik perannya sebagai mesin pembuat RPG, dimana RPG buatan dapat menjadi sebuah program game dua dimensi yang dapat dimainkan. Game RPG yang penulis buat dalam Tugas Akhir ini adalah game asli buatan penulis yang diberi judul game “School of Fantasy”. Dimana di dalam pembuatan game ini penulis merangkap posisi sebagai Designer, programming, Artist serta Sound Enginer.

12. Kaidah Pencacahan

Kaidah pencacahan adalah jika suatu peristiwa dapat terjadi dengan m cara yang berbeda dan suatu peristiwa lain dapat terjadi dengan n cara yang berbeda maka kedua peristiwa itu secara berurutan dapat terjadi dengan m x n cara yang berbeda. Dalam kaidah pencacahan, banyak cara yang mungkin terjadi dari sebuah percobaan dapat ditentukan dengan memakai salah satu atau gabungan dari metode berikut ini. a. Kaidah Perkalian Filling slots Kaidah perkalian atau aturan pengisian tempat yang tersedia Filling slots merupakan aturan pencacahan yang mendasari materi peluang dalam statistika untuk menentukan banyaknya kemungkinan atau variasi suatu peristiwa kejadian. Untuk mempermudah mempelajari materi kaidah perkalian ini, biasanya digambarkan dengan : 1 Diagram panah Misalnya Andi mempunyai celana panjang berwarna hitam dan biru tua. serta baju lengan panjang berwarna putih, biru muda dan krem. Setiap baju dan celana dapat dipasangkan dengan serasi, Tentukan berapa banyak pasangansetelan celana dan baju yang dimiliki Andi? Penyelesaian : Hitam ch Putih bp Biru Tua cb Biru muda bb Krem bk Gambar 2.2. Diagram Panah Berdasarkan diagram panah di atas, tampak bahwa pasangan warna celana dan baju yang dapat disusun ada 6 macam. Keenam pasang warna celana dan baju itu adalah ch,bp, ch,bb, ch,bk, cb,bp, cb,bb, dan cb,bk. Pasangan ch,bp artinya celana berwarna hitam dan baju berwarna putih, . . . dan seterusnya. 2 Tabel silang Dari soal yang sama juga bisa diselesaikan dengan cara tabel silang, penggunaan tabel silang dapat dilihat pada tabel 2.1 Warna celana Warna baju Tabel 2.1. Tabel silang Warna celana Warna baju bp putih bbbiru muda bkkrem ch hitam ch,bp ch,bb ch,bk cb biru tua cb,bp cb,bb cb,bk Berdasarkan tabel silang di atas, tampak bahwa pasangan warna celana dan baju memiliki hasil yang sama seperti pengerjaan menggunakan diagram panah yaitu 6 macam, yang terdiri dari ch,bp, ch,bb, ch,bk, cb,bp, cb,bb, dan cb,bk. Dari penggunaan diagram panah dan tabel silang kita dapat mengetahui banyaknya pasangan dan apa saja pasangan yang terbentuk. Namun apabila pertanyaan tersebut hanya mengacu pada berapa banyaknya pasangan yang terbentuk tentunya kita tidak perlu menyebutkan apa saja pasangan tersebut. Dan bila pasangan tersebut ada banyak sekali jumlahnya, tentu kita akan kehabisan waktu untuk mengerjakan soal tersebut. Dari hal inilah kaidah perkalian filling slots akan berperan. Jika suatu prosedur dapat dipecah menjadi dua tahap, dan jika tahap pertama menghasilkan p keluaran yang mungkin dan masing – masing keluaran dilanjutkan ke tahap kedua dengan q keluaran yang mungkin, maka prosedur tersebut akan menghasilkan p x q keluaran yang mungkin. Kaidah perkalian sebagaimana dikemukakan di atas dapat pula dipahami sebagai kaidah pengisian tempat yang tersedia yang diilustrasikan sebagai berikut. Misalkan terdapat n buah tempat tersedia, dengan : k 1 adalah banyak cara untuk mengisi tempat pertama, k 2 adalah banyak cara untuk mengisi tempat kedua setelah tempat pertama terisi, k 3 adalah banyak cara untuk mengisi tempat ketiga setelah tempat pertama dan kedua terisi, … demikian seterusnya. k n adalah banyak cara untuk mengisi tempat ke-n setelah tempat – tempat pertama, kedua, ketiga, . . ., dan ke n-1 terisi. Banyak cara untuk mengisi n tempat yang tersedia secara keseluruhan adalah Tabel 2.2 Rumus kaidah perkalian k 1 x k 2 x k 3 x . . . x k n

Dokumen yang terkait

Kompetensi profesional guru fisika : studi kasus terkait dengan materi gerak parabola kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 2 3

Pengaruh kemampuan berbahasa, kemampuan matematis dan penguasaan konsep fisika terhadap kemampuan mengerjakan soal fisika pada bahasan kinematika di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu dan kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 153

Peningkatan pemahaman materi pengukuran dengan metode pembelajaran jigsaw II pada siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 1 193

Pengembangan education game software untuk membantu pemahaman konsep materi peluang bahasan kaidah pencacahan pada siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta

0 5 203

DESKRIPSI KONSEP DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

0 0 170

PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI SISWA KELAS XII IPA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU BANTUL TENTANG HUKUM II TERMODINAMIKA

0 1 152

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan rumus-rumus trigonometri untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu - USD Repository

0 1 300

EFEKTIVITAS METODE EKSPERIMEN TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI FLUIDA STATIS

0 1 152

Pemanfaatan media audiovisual powerpoint untuk membantu pemahaman materi kaidah pencacahan pada siswa kelas XI IPA 2 SMAN 1 Jogonalan tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 162

PENGARUH KEMAMPUAN BERBAHASA, KEMAMPUAN MATEMATIS DAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGERJAKAN SOAL FISIKA PADA BAHASAN KINEMATIKA DI KELAS XI IPA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DAN KELAS XI IPA 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

0 1 151