3. Analisis Hasil Ujicoba Instrumen Tes
a. Analisis Validitas Soal
Setiap soal tes akan diujicobakan untuk mengetahui validitasnya. Validitas instrumen menunjukkan bahwa hasil dari
suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur. Sebuah butir soal memiliki validitas tinggi jika skor butir memiliki
kesejajaran dengan skor total artinya memiliki korelasi yang baik Suharsimi Arikunto,2009:76. Untuk menghitung validitas butir
soal menggunakan rumus product moment. Rumus product moment angka kasar:
= �
− {�
2
−
2
}{ �
2
−
2
} Keterangan:
= koefisien korelasi = Jumlah skor butir
= Jumlah skor total �= Jumlah sampel
Tabel 3.7. Nilai – nilai r Product Moment dari Pearson
N Taraf Signifikan
5 1
23 0,413
0,526 24
0,423 0,537
25 0,396
0,505 26
0,388 0,496
27 0,381
0,487 28
0,374 0,478
29 0,367
0,470 30
0,361 0,463
N Taraf Signifikan
5 1
31 0,355
0,456 32
0,349 0,449
33 0,344
0,442 34
0,399 0,436
35 0,334
0,430 36
0,329 0,424
37 0,325
0,418 38
0,320 0,413
39 0,316
0,408 40
0,312 0,403
Berdasarkan tabel r product-moment dari pearson dengan taraf signifikansi 5 untuk N=23, dituntut r
hitung
≥ 0,413.
b. Analisis Reliabilitas Soal
Pertanyaan-pertanyaan yang valid akan diuji reliabilitas nya. Suatu instrumen dikatakan memiliki reliabilitas tinggi apabila
instrumen tersebut mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Dengan kata lain, instrumen
tersebut memiliki hasil yang sama meskipun dilaksanakan dilain waktu atau lain tempat. Rumus untuk menghitung koefisien
reliabilitas instrumen dengan menggunakan cronbach alpha adalah sebagai berikut:
= − 1 1 −
�
2
�
2
Keterangan: r
= koefisien reliabilitas instrumen cronbach alpha k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
�
2
= total varians butir �
2
= total varians Tabel 3.8. Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00
0,71 – 0,90
0,41 – 0,70
0,21 – 0,40
Negative – 0,20
Sangat Tinggi Tinggi
Cukup Rendah
Sangat rendah
c. Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Selain validitas soal dan reliabilitas soal, sangatlah penting untuk melihat tingkat kesukaran soal. Tingkat kesukaran soal dapat
dihitung dengan membandingkan jumlah peserta tes yang menjawab benar pada soal yang dianalisis dengan jumlah peserta
tes seluruhnya. Persamaan yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran dengan proporsi menjawab benar adalah:
= �
Keterangan: p : proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran
∑x : jumlah skor yang diperoleh seluruh peserta tes S
m
: skor maksimum N : jumlah peserta tes
Tabel 3.9. Katagori Tingkat Kesukaran
Nomer soal Tingkat kesukaran
Kriteria
1 0,89
Mudah sekali 2
0,83 Mudah sekali
3 0,30
Sukar
Nomer soal Tingkat kesukaran
Kriteria
4 0,86
Mudah sekali 5
0,49 SedangCukup
6 0,52
SedangCukup 7
0,72 Mudah
4. Analisis Hasil Tes Pemahaman Konsep Siswa
Analisis tes dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis secara kualitatif dengan menganalisis maksud dari setiap jawaban
siswa. Analisis secara kuantitatif dengan menganalisis ketercapaian pemahaman konsep tiap siswa dan ketercapaian pemahaman konsep
setiap indikator. Untuk mengetahui ketercapaian pemahaman konsep setiap siswa
untuk semua indikator akan diubah skor mentah kedalam bentuk persentase. Persentase tes diperoleh dengan cara:
Ketercapaian =
� ℎ
ℎ �
100 Berdasarkan
presentase skor
jawaban tes
siswa tersebut
diklasifikasikan tingkat pemahaman siswa berdasarkan tabel berikut Kartika Budi, 2001:55:
Tabel 3.10. Kriteria Pemahaman Siswa
Presentase Skor Tingkat Pemahaman
≤20 Sangat Rendah
21-40 Rendah
41-60 Cukup
61-80 Tinggi
81-100 Sangat tinggi
Untuk mengetahui ketercapaian pemahaman konsep semua siswa setiap indikator, akan dihitung menggunakan rumus: