2. Proses Terbentuknya Rasa Percaya Diri
Kepercayaan diri yang melekat pada diri individu bukan bawaan sejak lahir melainkan hasil proses belajar melalui interaksi dengan lingkungannya.
Dengan demikian kepercayaan diri adalah hasil proses panjang, tidak didapat secara instan Lusi, 2010. Setiap orang sering berhadapan dengan rangsangan
dari luar, baik yang disadari maupun tidak disadari sehingga setiap orang akan merespon dan mempersepsikanya.
Individu menjadi pribadi yang percaya diri atau tidak, sangat tergantung dari individu tersebut. Individu yang memiliki rasa percaya diri memiliki
kemampuaan untuk menjawab tantangan yang ada di lingkungannya. Ketika individu berhasil mengatasi permasalahannya sangat mungkin dia akan percaya
diri, tetapi sebaliknya kegagalan dalam menyelesaikan permasalahannya akan membuatnya tidak percaya diri Iswidharmanjaya, 2004 dalam Rini, 2010.
Hakim 2005 menjelaskan, terbentuknya rasa percaya diri yang sangat kuat terjadi melalui beberapa proses. Pertama, terbentuknya kepribadian yang
baik sesuai proses perkembangan yang melahirkan kelebihan-kelebihan tertentu. Kedua, pemahaman seseorang terhadap kelebihan-kelebihan yang
dimilikinya sehingga melahirkan keyakinan yang kuat bahwa ia bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihan tersebut. Ketiga,
pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan-kelemahan yang dimilikinya sehingga tidak menimbulkan rasa rendah diri atau rasa sulit untuk
menyesuaikan diri. Keempat, pengalaman dalam menjalankan berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan segala kelebihan yang ada pada dirinya.
Kekurangan dalam salah satu proses tersebut, menjadikan seseorang mengalami hambatan untuk mendapatkan rasa percaya diri. Sebagai contoh
individu-individu yang
mengalami hambatan-hambatan
dalam perkembangannya ketika bersosialisasi akan mengakibatkan individu tersebut
cenderung tertutup dan rendah diri, yang bila dibiarkan terus akan mengakibatkan kurang percaya diri.
3. Ciri-Ciri Orang yang Percaya Diri
Lie 2006 menyebutkan beberapa ciri individu yang mempunyai kepercayaan diri, yaitu yakin kepada diri sendiri, tidak tergantung pada orang
lain, dan tidak ragu- ragu, merasa dirinya berharga, tetapi tidak
menyombongkan diri dan memiliki keberaniaan untuk bertindak.
Hakim 2005 menyebutkan beberapa ciri individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi, antara lain selalu bersikap tenang dalam mengerjakan
sesuatu, mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai, dan mampu menetralisir ketegangan yang muncul dalam berbagai situasi, memiliki kondisi
mental dan fisik yang cukup menunjang penampilannya, memiliki kecerdasan yang cukup, memiliki tingkat pendidikan formal yang memadai, serta memiliki
keahlian atau ketrampilan yang menunjang kehidupannya, tetap tegar, sabar dan tabah menghadapi persoalan dan tantangan hidup.
4. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri
Menurut Angelis 2003 ada tiga aspek kepercayaan diri yaitu tingkah laku, emosi dan religius. Berikut ini penjabarannya.