Kekurangan dalam salah satu proses tersebut, menjadikan seseorang mengalami hambatan untuk mendapatkan rasa percaya diri. Sebagai contoh
individu-individu yang
mengalami hambatan-hambatan
dalam perkembangannya ketika bersosialisasi akan mengakibatkan individu tersebut
cenderung tertutup dan rendah diri, yang bila dibiarkan terus akan mengakibatkan kurang percaya diri.
3. Ciri-Ciri Orang yang Percaya Diri
Lie 2006 menyebutkan beberapa ciri individu yang mempunyai kepercayaan diri, yaitu yakin kepada diri sendiri, tidak tergantung pada orang
lain, dan tidak ragu- ragu, merasa dirinya berharga, tetapi tidak
menyombongkan diri dan memiliki keberaniaan untuk bertindak.
Hakim 2005 menyebutkan beberapa ciri individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi, antara lain selalu bersikap tenang dalam mengerjakan
sesuatu, mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai, dan mampu menetralisir ketegangan yang muncul dalam berbagai situasi, memiliki kondisi
mental dan fisik yang cukup menunjang penampilannya, memiliki kecerdasan yang cukup, memiliki tingkat pendidikan formal yang memadai, serta memiliki
keahlian atau ketrampilan yang menunjang kehidupannya, tetap tegar, sabar dan tabah menghadapi persoalan dan tantangan hidup.
4. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri
Menurut Angelis 2003 ada tiga aspek kepercayaan diri yaitu tingkah laku, emosi dan religius. Berikut ini penjabarannya.
a. Aspek tingkah laku Ditinjau dari aspek tingkah laku seseorang yang memiliki
kepercayaan diri akan selalu yakin untuk melakukan apapun secara maksimal. Ciri-cirinya, antara lain :
1 Memiliki keyakinan atas kemampuan sendiri untuk melakukan sesuatu pekerjaan.
2 Memiliki keyakinan atas kemampuan untuk menindaklanjuti apa yang telah direncanakan secara konsekuen.
3 Memiliki keyakinan atas kemampuan pribadi dalam menanggulangi segala permasalahan.
4 Memiliki keyakinan atas kemampuan sendiri untuk memperoleh bantuan.
b. Aspek emosi Ditinjau dari aspek emosi seseorang yang memiliki kepercayaan diri
akan memiliki keyakinan yang kuat untuk menguasai diri sendiri. Ciri- cirinya, antara lain :
1 Memiliki keyakinan terhadap kemampuan untuk mengetahui perasaan terhadap diri sendiri. Kemampuan untuk mengidentifikasi
perasaan, sedih, senang, dan emosi. Sehingga seseorang memiliki kepercayaan diri, akan dapat mengetahui perasaan yang sedang
dialaminya dalam kehidupanya sehari-hari. 2 Memiliki keyakinan terhadap kemampuan untuk mengungkapkan
perasaan sendiri.
Idealnya, setiap orang perlu mengenal perasaannya sendiri, setelah itu ia harus mampu mengungkapkan perasaan tersebut kepada pihak-
pihak yang terkait. Emosi yang tidak disalurkan dapat membendung perasaan, sehingga menghalangi untuk memberi dan menerima
perhatian dan kasih sayang. 3 Memiliki keyakinan terhadap kemampuan untuk menyatukan diri
dengan kehidupan orang lain, dalam pergaulan yang positif dan penuh perhatian. Dalam hidup ini orang selalu bersosialisasi dengan
orang lain melalui berbagai kesempatan, seperti mengikuti pertemuan, dan kemampuan bersosialisasi yang baik akan menambah
kepercayaan diri emosional seseorang. 4 Memiliki keyakinan terhadap kemampuan untuk memperoleh rasa
sayang, pengertian dan perhatian dalam segala situasi, khususnya pada saat mengalami kesulitan. Salah satu cara untuk menciptakan
hubungan yang baik adalah berusaha untuk melawan emosi-emosi yang buruk. Dalam hidup ini setiap orang bisa saja mengalami
cobaan dalam berbagai hal yang menimbulkan emosi walaupun dalam kadar yang berbeda-beda. Setiap orang harus mempunyai
keyakinan bahwa ia mampu menelusuri perasaan sendiri dan mengelolahnya secara baik.
5 Memiliki keyakinan terhadap kemampuan untuk mengetahui manfaat apa yang dapat disumbangkan kepada orang lain.