Pembatasan Masalah Rumusan Masalah

Ghufron dan Risnawati 2012 pernah mencatat beberapa pengertian kepercayaan diri menurut beberapa pakar psikologi. Beberapa diantaranya, Willis 1985 mengartikan kepercayaan diri sebagai keyakinan seseorang bahwa ia memiliki kemampuan untuk menanggulangi suatu masalah dengan baik, dan dia juga yakin kalau mampu memberikan sesuatu yang menyenangkan bagi orang lain. Anthony 1992 mengartikan kepercayaan diri sebagai sikap dalam diri seseorang yang dapat menerima kenyataan, dapat mengembangkan kesadaran diri, berpikir positif, memiliki kemandirian, dan mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang diinginkannya. Afiatin dan Andayani 1998 menegaskan, kepercayaan diri adalah aspek kepribadian yang berisi keyakinan tentang kekuatan, kemampuan, dan ketrampilan yang dimiliki. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri adalah sikap mental seseorang dalam menilai diri maupun objek di sekitarnya, sehingga orang tersebut mempunyai keyakinan akan kemampuan dirinya untuk dapat melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuanya. Dengan kata lain, kepercayaan diri adalah keyakinan pada diri subyek sebagai karakteristik pribadi yang di dalamnya terdapat keyakinan akan kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggungjawab, rasional dan realistis.

2. Proses Terbentuknya Rasa Percaya Diri

Kepercayaan diri yang melekat pada diri individu bukan bawaan sejak lahir melainkan hasil proses belajar melalui interaksi dengan lingkungannya. Dengan demikian kepercayaan diri adalah hasil proses panjang, tidak didapat secara instan Lusi, 2010. Setiap orang sering berhadapan dengan rangsangan dari luar, baik yang disadari maupun tidak disadari sehingga setiap orang akan merespon dan mempersepsikanya. Individu menjadi pribadi yang percaya diri atau tidak, sangat tergantung dari individu tersebut. Individu yang memiliki rasa percaya diri memiliki kemampuaan untuk menjawab tantangan yang ada di lingkungannya. Ketika individu berhasil mengatasi permasalahannya sangat mungkin dia akan percaya diri, tetapi sebaliknya kegagalan dalam menyelesaikan permasalahannya akan membuatnya tidak percaya diri Iswidharmanjaya, 2004 dalam Rini, 2010. Hakim 2005 menjelaskan, terbentuknya rasa percaya diri yang sangat kuat terjadi melalui beberapa proses. Pertama, terbentuknya kepribadian yang baik sesuai proses perkembangan yang melahirkan kelebihan-kelebihan tertentu. Kedua, pemahaman seseorang terhadap kelebihan-kelebihan yang dimilikinya sehingga melahirkan keyakinan yang kuat bahwa ia bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihan tersebut. Ketiga, pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan-kelemahan yang dimilikinya sehingga tidak menimbulkan rasa rendah diri atau rasa sulit untuk menyesuaikan diri. Keempat, pengalaman dalam menjalankan berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan segala kelebihan yang ada pada dirinya.