Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II

Tabel 4.9 Rekapitulasi Data Skor Item Kepercayaan Diri Siswa pada Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II Tabel 4.10 Kategorisasi Skor Item Kepercayaan Diri pada Siklus II No. Jumlah Keterangan SI ke S II Kategori S II Pra S I S II 1 123.8 157.2 167.6 Meningkat Sangat Tinggi 2 122 161.1 157.3 Menurun Sangat Tinggi 3 138.3 177.1 186.1 Meningkat Sangat Tinggi 4 129.6 161 184.4 Meningkat Sangat Tinggi 5 120.3 163 204.3 Meningkat Sangat Tinggi 6 108.1 139.4 157.1 Meningkat Sangat Tinggi 7 163.3 187.1 201.5 Meningkat Sangat Tinggi 8 106 135.9 166.7 Meningkat Sangat Tinggi 9 127.1 166.4 195.5 Meningkat Sangat Tinggi 10 132 155.8 186.6 Meningkat Sangat Tinggi 11 138.6 187.6 195.4 Meningkat Sangat Tinggi 12 115.2 153.2 184.5 Meningkat Sangat Tinggi 13 144.8 175.3 189.1 Meningkat Sangat Tinggi 14 135.7 157.4 180.1 Meningkat Sangat Tinggi 15 171.4 205.2 213.6 Meningkat Sangat Tinggi 16 112.6 155.8 182.4 Meningkat Sangat Tinggi 17 153.2 196 208.4 Meningkat Sangat Tinggi 18 131.6 166.3 199.6 Meningkat Sangat Tinggi 19 162.5 190.6 212.4 Meningkat Sangat Tinggi 20 151.4 170.6 194 Meningkat Sangat Tinggi Jumlah 2687.5 3362 3766.6 Meningkat Rata-Rata 134.375 168.1 188.33 Meningkat Sangat Tinggi Kategori Jumlah Item Persentase X 81 Sangat Rendah 81 ≤ X 117 Rendah 117 ≤ X 153 Sedang 153 ≤ X 189 Tinggi 10 1020 X 100 = 50 189 X Sangat Tinggi 10 1020 X 100 = 50 Dari tabel di atas memperlihatkan bahwa pada siklus II skor item berada pada kategori tinggi sebanyak 10 item 50 persentase dan sangat tinggi sebanyak 10 item 50 persentase. Berdasarkan rekapitulasi data skor item menunjukkan bahwa skor item pada siklus II lebih baik dibandingkan dengan skor item pada siklus I. Peningkatan skor item pada siklus I ke siklus II dapat dilihat pada grafik berikut ini: Grafik 5 Perbandingan Skor Item Pra tindakan, Siklus I dan Siklus II Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa perbaikan pada siklus II berhasil, karena skor item yang pada awalnya menurun pada perbaikan siklus II sudah mengalami peningkatan b Data Skor Kepercayaan Diri Subjek Data skor kepercayaan diri subyek siklus II akan menjadi data akhir untuk dilihat seberapa tinggi jumlah maupun rata-ratanya. Berikut adalah hasil rekapitulasi data skor kepercayaan diri subyek. Tabel 4.11 Rekapitulasi Data Skor Kepercayaan Diri Subjek pada Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II No. Nama Jumlah Keterangan S I ke S II Kategori S II Pra SI S II 1 Adelina Sarah Safitri 93.5 158 142.2 Menurun ST 2 Aditya Bayu P. 105 120.9 154 Menurun ST 3 Agung Da Putra 89.5 137 140.2 Meningkat ST 4 Agus Rohmadi 108.6 143.1 144.9 Meningkat ST 5 Ahmad Nur Fauzi 90 144 151 Meningkat ST 6 Annisa Nurul’aini 91 128 154 Meningkat ST 7 Arum Salinda 106.8 138.4 130.5 Menurun T 8 Bima Arya P. 97.2 118.8 141.5 Meningkat ST 9 Bungsu Galuh Saputra 124.9 111.8 120.7 Meningkat T 10 Dwi Nugroho Nur C 139.5 138.3 129.3 Menurun T 11 Edylla Isnaini S 84.9 115 157.7 Meningkat ST 12 Haiqkal Bachtiar U. 62 129 139 Meningkat T 13 Ira Nuryani 92 108.9 131 Meningkat T 14 Jhony Prastowo 63.5 139 144 Meningkat ST 15 Kristanto 127.8 108.6 141.7 Meningkat ST 16 Latifatul Ulfa 115 96 132 Meningkat T 17 Lisa Widya Astuti 90.8 130 159.9 Meningkat ST 18 M.Gilang Pramudya 68 98 145 Meningkat ST 19 Nina Kusumawati 96 95 158 Menurun ST 20 Nura Ivanti 111 92 131 Meningkat T 21 Puji Mustofa 106.9 106.9 132.5 Meningkat T 22 Rima Anggara K. 100.5 158 140.6 Menurun ST 23 Soleh Nugroho 116.2 135.1 141 Meningkat ST 24 Syaiful Arwanto 112.9 148.5 146.1 Menurun ST 25 Taufik Hidayat 98 95 128 Meningkat T 26 Wilda Assifa Azkiya 95 129.7 113.8 Menurun T 27 Zulfaida Nur R. 101 139 117 Menurun T Jumlah 2687.5 3362 3766.6 ST Rata-Rata 99.54 124.52 139.50 Tinggi Tabel 4.12 Kategorisasi Skor Subyek Siklus II Kategori Jumlah Subyek Presentase X ≤ 60 Sangat rendah 60 ≤ X ≤ 86,7 Rendah 86,7 ≤ X ≤ 113,3 Sedang 113,3 ≤ X ≤ 140 Tinggi 11 1127 X 100 = 40,7 140 ≤ X Sangat tinggi 16 1627X 100 = 59,3 Hasil di atas memperlihatkan bahwa pada siklus II ini terdapat 11 orang siswa 40,7 yang masuk dalam kategori tinggi dan 16 orang siswa 59,3 yang masuk dalam kategori sangat tinggi. Tidak ada yang masuk dalam kategori sangat rendah, dan dalam kategori rendah. Hal ini menunjukkan setelah diberi layanan bimbingan pribadi sosial berbasis outbound pada siklus II terjadi peningkatan kepercayaan diri siswa. Kalau pada siklus I masih ada 33,3 yang kepercayaan dirinya masuk kategori sedang sekarang sudah tidak ada lagi. Kepercayaan diri untuk kategori tinggi berkurang dari 48,1 menjadi 40,7, sedangkan untuk kategori sangat tinggi meningkat dari 18,5 menjadi 59,3 . Berikut adalah grafik perbandingan skor subjek dari pra tindakan sampai siklus II dan beberapa data rekapitulasi kategori skor subjek: Grafik 6 Perbandingan Skor Subjek Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa perbaikan atas siklus I berhasil. Semua siswa memiliki kepercayaan diri dalam kategori tinggi yaitu 40,7, dan dalam kategori sangat tinggi 59,3. Tabel 4.13 Rekapitulasi Data Kategori Skor Kepercayaan Diri Subjek No Siklus Kategori Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Jumlah Anak Jumlah Anak Jumlah Anak Jumlah Anak Jumlah Anak 1 Pra Tindakan 2 9,5 1 4,76 9 19,04 7 33,33 7 33,33 2 Siklus I 9 33,3 13 48,1 5 18,5 3 Siklus II 11 40,7 16 59,3 c Refleksi Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II Penelitian tindakan bimbingan kelas pada siklus II telah selesai dilaksanakan. Semuanya berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana. Hasil yang diperoleh setelah pengolahan data siklus II memperlihatkan tingkat kercayaan siswa semakin meningkat. Kalau di siklus I masih terdapat 9 orang siswa dengan presentase 33,3 yang kepercayaan dirinya sedang, pada siklus II ini tidak ada lagi siswa yang kepercayaan dirinya hanya berkategori sedang. Sedangkan yang percaya diri berkurang dari 13 orang siswa dengan presentase 48,1 pada siklus I menjadi 11 siswa dengan presentase 40,7 pada siklus II. Sebaliknya yang sangat percaya diri meningkat dari 5 siswa dengan presentase 18,5 pada silkus I menjadi 16 siswa dengan presentase 59,3 pada siklus II. Hal ini menunjukan adanya layanan bimbingan pribadi sosial berbasis outbound telah meningkatkan kepercayaan diri siswa. Dari hasil observasi siswa terlihat bahwa siswa lebih bersemangat, dalam mengikuti kegiatan bimbingan. Kalau pada pra siklus dan siklus I masih ada siswa yang terkesan gugup, malu-malu bahkan tidak berani menjawab, mereka tidak malu bertanya dan melakuakan yang diminta walaupun hasilnya tidak selalu optimal. Siswa semakin berani mengemukakan pendapat, membuat peniliaan secara terbuka dan obyektif. Hasil wawancara juga semakin menegaskan bahwa mereka sekarang semakin siap menghadapi permasalahan baik dalam pembelajaran maupun pergaulan sehari-hari. Mereka merasa dengan potensi yang mereka miliki mereka siap melakukan apa saja, mungkin saja akan ada yang salah tetapi mereka sudah siap mengatasinya

4. Hasil Observasi dan Wawancara Setiap Siklus

a. Pra Tindakan 1 Hasil Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti dan observer, observer mendapatkan data melalui lembar observasi terstruktur yang menjadi pedoman selama kegiatan bimbingan berlangsung. Siswa yang percaya diri dilihat dari keaktifannya saat di kelas. Perilaku aktif dalam hal ini berani berbicara, bertanya, menjawab pertanyaan, berani maju ke depan, berani mengacungkan jari. Sedangkan siswa yang kurang percaya diri terlihat hanya diam, melamun, takut maju ke depan kelas, dan berbicara gugup di depan kelas. Berikut adalah hasil observasi pada pra tindakan. Tabel 4.14 Hasil Observasi pada Tahap Pra Tindakan 2. Hasil Wawancara Wawancara dilakukan oleh peneliti setelah pelaksanaan kegiatan bimbingan selesai. Wawancara peneliti lakukan untuk menggali informasi secara lebih mendalam khususnya pada bagian yang tidak bisa peneliti dapatkan melalui obsevasi. Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada guru kelas VIIA pada pra tindakan dan tiga siswa kelas VIIA No Perilaku Jumlah Siswa 1. Optimis 5 Siswa 2. Berani bertanya 5 Siswa 3. Bertanggung jawab 16 Siswa 4. Mendengarkan 18 Siswa 5. Berani menjawab pertanyaan 2 Siswa 6. Berani maju ke depan 3 Siswa 7. Gembira 8 Siswa 8. Bersikap Tenang 8 Siswa 9. Pendiam 15 Siswa 10. Takut maju ke depan 16 Siswa 11 Melamun 3 Siswa 12. Berbicara gugup didepan teman-teman 10 Siswa 13. Menyendiri 2 Siswa 14. Mudah tersinggung 5 Siswa 15 Pesimis 12 Siswa 16 Malu 18 Siswa yang berdasarkan hasil observasi terlihat kurang percaya diri. Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan kepada guru dan beberapa siswa: a Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIIA Hasil wawancara dengan guru kelas VIIA diperoleh data secara garis besar bahwa selama ini media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran bisa dikatakan masih minim dan metode yang digunakan masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa menjadi bosan. Guru mata pelajaran kelas VIIA juga mengatakan bahwa didalam kelas VIIA banyak terdapat perilaku-perilaku yang menunjukkan ketidak percayaan diri pada siswa yang terlihat seperti tidak mau dsuruh maju kedepan kelas, malu bertanya ketika materi yang disampaikan oleh Guru tidak jelas, jika ditanya hanya diam. b Siswa Kelas VIIA Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada siswa kelas VIIA didapatkan informasi bahwa siswa merasa bosan dengan materi yang diberikan karena hanya menggunakan metode ceramah.Siswa juga merasa takut saat disuruh maju kedepan kelas karena merasa takut dalam menjawab pertanyaan. a. Siklus I 1 Hasil Obsevasi Data hasil observasi diperoleh langsung saat peneliti melakukan tindakan. Observasi ini dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh observer. Observer memperoleh data melalui lembar observasi yang telah peneliti persiapkan. Dari hasil observasi tersebut dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan antara hasil pra tindakan dengan siklus I. Pada pra tindakan banyak siswa yang menunjukan perilaku tidak percaya diri dengan ciri-ciri hanya diam, malu menjawab. Sedangkan pada siklus I dapat dilihat bahwa siswa yang percaya diri bertambah lebih banyak dilihat dari ciri-cirinya yaitu siswa lebih aktif.Perilaku ini ditunjukan dengan siswa mampu bertanya, menjawab pertanyaan dan maju kedepan. Hasil observasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.15 Hasil Observasi pada Tahap Siklus I 1 Hasil Wawancara Wawancara dilakukan oleh peneliti setelah pelaksanaan kegiatan bimbingan selesai. Wawancara ini dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil observasi siswa yang masih terlihat tidak percaya diri. Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa: a Siswa merasa dengan kegiatan ini, karena bisa belajar sambil bermain bersama diluar kelas dan tidak membosankan. b Siswa merasa dalam outbound tadi harus mempunyai keberanian dan lebih percaya diri dalam melewatinya. Perilaku Jumlah Siswa 1. Optimis 10 Siswa 2. Berani bertanya 10 Siswa 3. Bertanggung jawab 17 Siswa 4. Mendengarkan 19 Siswa 5. Berani menjawab pertanyaan 10 Siswa 6. Berani maju ke depan 10 Siswa 7. Gembira 15 Siswa 8. Bersikap tenang 9 Siswa 9. Pendiam 8 Siswa 10. Takut maju ke depan 8 Siswa 11 Melamun 2 Siswa 12. Berbicara gugup didepan t teman-teman 5 Siswa 13. Menyendiri 1 Siswa 14. Mudah tersinggung 3 Siswa 15 Pesismis 9 Siswa 16 Malu 10 Siswa c Siswa merasa mempunyai keberanian dan percaya diri setelah diberikan bimbingan dan melakukan outbound. b. Siklus II 1 Hasil Observasi Hasil observasi pada siklus II terlihat bahwa siswa yang percaya diri semakin meningkat. Terlihat pada lembar observasi, siswa yang tidak percaya diri hanya beberapa siswa, hal ini nampak dari perilaku malu menjawab, berbicara gugup di depan kelas. Pada siklus ini lebih terlihat siswa yang percaya diri, hal ini ditunjukkan dari perilaku siswa saat mengikuti bimbingan seperti berani berbicara, bertanya, berani maju ke depan, dan berani mengacungkan jari. Pada siklus II siswa terlihat lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti outbound yang sudah disediakan. Hasil observasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: