Diskripsi Proses dan Hasil Pra Tindakan Bimbingan dan Konseling

menceritakan didepan kelas, lalu peneliti mulai masuk pada materi dengan menjelaskan tentang Pemahaman dan Penerimaan diri. Lalu peneliti meminta menuliskan manfaat dari kegiatan bimbingan hari ini. 3 Penutup Setelah selesai melakukan kegiatan bimbingan, peneliti mencoba menarik kesimpulan serta memberikan peneguhan kepada para siswa bahwa Pemahaman dan Penerimaan diri itu sangat penting sehingga menjadi dasar yang utama untuk mencapai kesuksesan. Sepuluh menit sebelum bel, peneliti memberikan kuesioner kepada siswa untuk diisi, sebelum memulai mengisi peneliti menjelaskan kepada siswa bagaimana cara mengisi kuesioner. Peneliti juga melakukan wawancara kepada siswa untuk memberikan tanggapan pada kegiatan hari ini. Setelah semua siswa selesai mengisi kuesioner kemudian dikumpulkan, lalu peneliti menutup kegiatan dengan memberikan salam penutup. Data Hasil Pengukuran dengan Skala Kepercayaan Diri pada Pra siklus ini, akan digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan siklus I. Berdasarkan data pra penelitian, peneliti lebih mengetahui apa yang perlu diberikan pada siklus I. Berikut adalah data skor item kepercayaan diri, skor kepercayaan diri subjek, tabel kategorisasi skor item kepercayaan diri, dan tabel kategorisasi skor kepercayaan diri subjek pada pra tindakan. c Data Hasil Pengukuran dengan Skala Kepercayaan Diri pada Pra Tindakan. Data yang diperoleh pada Pra Tindakan akan dijadikan sebagai pedoman untuk Siklus I. Berikut adalah data skor item kepercayaan diri, skor kepercayaan diri subjek, tabel kategorisasi skor item kepercayaan diri, dan tabel kategorisasi skor kepercayaan diri dan subjek Pra Tindakan. 1 Data Skor Item Kepercayaan Diri Tabel 4.1 Data Skor Item Kepercayaan Diri Siswa pada Pra Tindakan Keterangan: S : Sedang R : Rendah ST : Sangat Tinggi T : Tinggi No Item Jumlah Kategori 1 123,8 T 2 122 T 3 138,3 T 4 129,6 T 5 120,3 T 6 108,1 S 7 163,3 ST 8 106 S 9 127,1 T 10 132 T 11 138,6 T 12 115,2 T 13 144,8 ST 14 135,7 T 15 171,4 ST 16 112,6 S 17 153,2 ST 18 131,6 T 19 162,5 ST 20 151.4 ST Jumlah 2687,5 Rata-rata 134,375 T Tabel 4.2 Kategori Skor Item Kepercayaan Diri Siswa pada Pra Tindakan Kategori Jumlah Item Persentase X ≤ 70,2 Sangat Rendah 70,2 X ≤113,4 Rendah 4 420 X 100 = 20 113,4 X ≤156,6 Sedang 12 1220 X 100 = 60 156,6 X ≤199,8 Tinggi 4 420 X 100 = 20 199,8 X Sangat Tinggi Dari table 4.2 di atas memperlihatkan bahwa pada pra siklus, skor item berada pada kategori rendah sebanyak 4 item 20 persentase, dan pada kategori sedang sebanyak 12 item 60 persentase, dan tinggi sebanyak 4 item 20 persentase. Sedangkan untuk kategori yang sangat rendah maupun sangat tinggi tidak ada. Untuk lebih fokusnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Grafik 1 Hasil Skor Item Kepercayaan Diri pada Pra Siklus 50 100 150 200 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2 Data Skor Kepercayaan Diri Subjek Tabel 4.3 Data Skor Subjek Kepercayaan Diri pada Pra Tindakan No. Nama Jumlah Kategori Pra Siklus 1 Adelina Sarah Safitri 93.5 S 2 Aditya Bayu Pamungkas 105 S 3 Agung Da Putra 89.5 S 4 Agus Rohmadi 108.6 S 5 Ahmad Nur Fauzi 90 S 6 Annisa Nurul’aini 91 S 7 Arum Salinda 106.8 S 8 Bima Arya Pamungkas 97.2 S 9 Bungsu Galuh Saputra 124.9 T 10 Dwi Nugroho Nur Cahyo 139.5 T 11 Edylla Isnaini 84.9 R 12 Haiqkal Bachtiar Usman 62 R 13 Ira Nuryani 92 S 14 Jhony Prastowo 63.5 R 15 Kristanto 127.8 T 16 Latifatul Ulfa 115 T 17 Lisa Widya Astuti 90.8 S 18 M.Gilang Pramudya 68 R 19 Nina Kusumawati 96 S 20 Nura Ivanti 111 S 21 Puji Mustofa 106.9 S 22 Rima Anggara Kumara 100.5 S 23 Soleh Nugroho 116.2 T 24 Syaiful Arwanto 112.9 S 25 Taufik Hidayat 98 S 26 Wilda Assifa Azkiya 95 S 27 Zulfaida Nur Rahmadani 101 S Jumlah 2687.5 Rata-Rata 99.54 S Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Subjek Kepercayaan Diri pada Pra Siklus Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada pra siklus terdapat 4 dengan 14.8, yang tidak percaya diri, 18 siswa dengan 66,7, yang kepercayaan dirinya sedang, 5 siswa dengan 18.5. percaya diri. Data ini menunjukkan sebagian besar siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Pandak mengalami kurang percaya diri. Data yang diperoleh pada pra tindakan dijadikan referensi dalam merumuskan tindakan pada siklus I. Selain itu data pada pra siklus akan dijadikan dasar dalam penentuan kriteria awal untuk siklus selanjutnya. Data skor kepercayaan diri subjek dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Kategori Jumlah Subjek Presentase Keterangan X ≤52 Sangat rendah Sangat Tidak percaya diri 52 X ≤ 84 Rendah 4 427 X 100 = 14,8 Tidak percaya diri 84 X≤ 116 Sedang 18 1827 X 100 = 66,7 Sedang 116 X ≤148 Tinggi 5 527 X 100 =18,5 Percaya diri 148 X Sangat tinggi Sangat percaya diri Grafik 2 Skor Subjek Kepercayaan Diri pada Pra Tindakan d. Refleksi Pra Tindakan Bimbingan dan Konseling Kegiatan pra penelitian sudah terlaksana dengan baik. Peneliti sudah mendapatkan data awal sebagai dasar dalam mengidentifikasi masalah yang ada pada kelas VIIA. Ternyata menggunakan metode ceramah peneliti merasakan kurang efektif dalam memberikan materi, sehingga anak-anak merasa bosan dan mebuat menjadi mengantuk dan tidak bersemangat. Data melalui koiesioner menunjukkan bahwa rata-rata kepercayaan diri yang dimiliki kelas VIIA sedang. Dengan demikian perlu diberikan tindakan agar dalam pemberian pelayanan bimbingan lebih maksimal. Sehingga diharapkan siwa setelah mengikuti bimbingan mendapatkan hasil yang optimal. 20 40 60 80 100 120 140 160 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324252627

2. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus 1

Pelaksanaan tindakan siklus I peneliti lakukan pada tanggal 11 Oktober 2014. Berikut adalah hasil penelitian pada siklus I yang telah dilakukan peneliti. a. Perencanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I Sebelum pelaksanaan pada siklus I, peneliti terlebih dahulu menyiapkan perencanaan untuk tindakan yang dilakukan pada siklu I. Berikut adalah persiapan yang dilakukan oleh peneliti menjelang pemberian tindakan pada siklus I. 1 Penyusunan Perangkat Bimbingan a Satuan Pelayanan Bimbingan Satuan pelayanan bimbingan disusun sebagai pedoman dalam kegiatan layanan bimbingan. Berdasarkan hasil dari observasi, wawancara, dan hasil pengukuran skala kpepercayaan diri pada pra tindakan, maka pada siklus I peneliti memberikan materi bimbingan dengan topik “Percaya Diri”. Topik ini dipilih agar siswa mampu mempunyai rasa percaya diri. Rancangan dan skenario kegiatan bimbingan telah tercantum dalam SPB. b Lembar Kegiatan Siswa Lembar kegiatan siswa LKS disusun untuk membantu siswa agar lebih mudah memahami materi yang telah diberikan. Lembar kegiatan siswa merupakan pedoman aktivitas siswa dalam memahami materi yang diberikan. c Pedoman outbound Pedoman outbound peneliti buat untuk mempermudah peneliti dalam memimpin pelaksanaan outbound . Contohnya macam-macam permainan dalam outbound , manfaatnya dan prosedurnya dalam melaksanakan outbound. 2 Alat Pengumpul Data Sebagaimana pada kegiatan pra tindakan, alat pengumpul data yang peneliti siapkan pada siklus I ini meliputi skala kepercayaan diri, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Skala kepercayaan diri peneliti berikan pada 10 menit terakhir menjelang jam bimbingan selesai. Observasi dilakukan oleh observer pada saat peneliti memberikan bimbingan, sedangkan wawancara dilakukan setelah bimbingan selesai diberikan. 3 Mitra Kolaboratif Mitra kolaboratif yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah observer yang membantu peneliti dalam pelaksanaan bimbingan. Meliputi Ibu Sumaryanti SPd. Ibu Titien Suwartini SPd, keduanya membantu peneliti mengobservasi siswa. b. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I Pelaksanaan Penelitian tindakan siklus I ini dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2014 pada pukul 08.15 di ruangan kelas VIIA SMP negeri 4 Pandak. Pelaksanaan bimbingan pada siklus diawali dengan mempersiapkan segala perlengkapan bimbingan bersama observer. Hasil pelaksanaan tindakan siklus I dibagi atas dua bagian yaitu : 1 Rekaman Fakta a Pembukaan Pembukaan bimbingan ini diawali dengan berdoa bersama yang dipimpin ketua kelas. Setelah berdoa, selesa menyapa, dan menanyakan kabar mereka semua. Lalu peneliti melanjutkan dengan memberikan materi bimbingan tentang “Percaya Diri”, dengan harapan siswa mampu mengenal dirinya, memahaminya dan memiliki kesadaran untuk menerima diri, sehingga terbangun rasa percaya diri. Namun sebelum bimbingan dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti mengajak semua siswa kelas VIIA melakukan ice breaking. Tujuan dari ice breaking ini adalah untuk membangkitkan semangat siswa dalam memulai kegiatan bimbingan, menghilangkan rasa ngantuk, tidak tegang, dan lebih santai dan rileks sehingga siap menerima bimbingan. Ice breaking yang peneliti berikan berupa permainan terlebih dahulu semua siswa diminta untuk berdiri dan membentuk lingkaran. Siswa diminta menghitung 1,2,3 dan seterusnya secara berurutan tetapi setiap angka 3 dan kelipatanya siswa tidak boleh menyebutkan angkanya melainkan cukup bertepuk tangan satu kali, maju satu langkah dan berkata “aku hebat” Semakin lama tempo permainanya semakin dipercepat, dan tingkatan kesulitannya pun bertambah dengan angka 7 dan kelipatannya. Bila ada siswa yang melakukan kesalahan dalam permainan tersebut siswa langsung disuruh maju dan menuliskan nama panggilanya dipapan tulis sambil berjoget, menceritakan cita-citanya, apa impiannya, dan apa kelebihannya. Ice breaking ini adalah sebagai awal memperkenalkan kepada siswa mengenai materi yang akan diberikan yaitu “Percaya Diri”. b Kegiatan Inti Setelah ice breaking siswa diminta duduk kembali dan peneliti menjelaskan tujuan outbound dan aturan permainan dalam Outbound. Lalu peneliti mengajak siswa-siswa ke lapangan belakang sekolah. Disana peneliti menjelaskan materi bimbingan dan peraturan dalam Outbound Human Leader. Peraturanya adalah bahwa setiap kelompok harus dibagi menjadi 2 kelompok dan dalam satu kelompok terdiri dari 13 dan 14 orang. Selanjutnya siswa disuruh berpasangan 2 orang, dan memegang papan kayu yang sudah disiapkan. Papan Kayu ini panjangnya 1 meter. Peraturan dalam permainan ini adalah masing-masing siswa harus bias melangkah diatas papan kayu yang sudah dipegang oleh 2 orang temanya, siswa harus melangkah dari ujung sampai ujung dengan berjalan maju. Kemudian siswa diminta untuk melangkah dari papan kayu yang satu dengan yang satunya jarak antara papan kayu kurang lebih 30-45cm. Jadi dalam permainan ini semua siswa harus hati-hati dalam melangkah atau berjalan diatas papan kayu yang sudah disediakan. Selanjutnya permainaan akan divariasi dengan memperlebar jarak antara papan kayu. Selama permainan peneliti dan observer akan mengawasi dan mengarahkan serta memastikan semuanya terlibat. Sebelum permainan dimulai peneliti menawarkan kepada siswa siapa yang bersedia untuk mencoba yang pertama kali melewati papan kayu. Peneliti mengamati beberapa siswa saling menunjuk antara teman satu dengan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih merasa ragu untuk bejalan dipapan kayu. Setelah beberapa saat ada siswa yang mengacungkan jari dan bersedia menjadi yang pertama kali melewati papan kayu. Siswa yang melewati papan kayu tampak serius dan tenang untuk dapat berhasil sampai ke ujung. Peneliti juga mengamati ada beberapa siswa yang berpegangan pundak teman untuk