60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Karakteristik responden yang pada penelitian ini yang menggunakan obat
untuk pengobatan mandiri yaitu pada rentang usia 18-24 tahun dan 32-38 tahun 26, dengan jenis kelamin perempuan 70, dengan jenis pekerjaan
petani 36, dengan status pernikahan sudah menikah 80, dengan pendidikan terakhir adalah SLTA SMASMK 40, dan dengan
pendapatan per bulan sebesar Rp 300.000,00 ≤ pendapatan Rp 1.000.000,00
27. 2.
Pola penggunaan obat responden untuk pengobatan mandiri pada penelitian ini adalah dengan frekuensi penggunaan obat 1x dalam sebulan 67. Lokasi
pembelian terbesar adalah di warung 80 dengan jarak yang paling banyak ditempuh adalah ±10-50 meter 39. Harga yang dikeluarkan berkisar Rp
2.000,00-Rp 7.000,00 44. Penggunaan dilakukan untuk diri sendiri 70 dengan obat yang paling banyak digunakan adalah Bodrex® dan Paramex®
23; dimana frekuensi penggunaan obat yaitu kadang kala 67. Cara pemakaian adalah
dengan cara “langsung diminum” 67 dengan bentuk adalah tablet 87. Keluhan yang paling banyak dialami responden saat
melakukan pengobatan modern adalah pusing 54. Frekuensi penggunaan obat sebelumnya untuk pengobatan mandiri terbesar adalah pernah
melakukan 77. Efek samping yang dirasakan responden tidak ada 77. Sumber informasi yang responden dapatkan tentang obat untuk pengobatan
mandiri adalah melalui TV iklan 54; dan frekuensi kesembuhan responden setelah diobat dengan obat untuk pengobatan mandiri adalah
sembuh 83. 3.
Motivasi terbesar penggunaan obat untuk pengobatan mandiri adalah responden merasa cocok 37 karena penyakit ringan, sehingga responden
tidak memeriksakan diri ke puskesmasRSdokter 37 dan memilih melakukan pengobatan mandiri.
B. Saran
1. Perlu dilakukan kajian mengenai hubungan karakteristik responden terhadap
pola dan motivasi penggunaan obat untuk pengobatan mandiri.
2. Perlu adanya sosialisasi atau penyuluhan dari Dinas Kesehatan terkait terkait
penggunaan obat muntuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, agar masyarakat
lebih memahami betul penggunaan obat modern untuk pengobatan mandiri
dan tidak salah dalam memilih obat.
3. Perlu meningkatkan peran apoteker dalam pelayanan obat kepada masyarakat
dan untuk mengatasi kesehatan terkait pengobatan mandiri yang tepat, aman
dan rasional.
4. Perlu adanya penelitian yang mendalami alasan ketidaktahuan masyarakat
terhadap pengobatan mandiri dan obat untuk pengobatan mandiri.
5. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai hubungan karakteristik
responden terhadap pola dan motivasi dalam pengobatan mandiri.