menjawab pertanyaan saat wawancara terstruktur yaitu sebesar 20 belum menikah dan sebesar 80 sudah menikah. Status pernikahan ini penting karena bekaitan
dengan pengalaman dan informasi yang diperoleh tentang pengobatan mandiri. Responden yang sudah menikah khususnya para ibu biasanya pernah mengikuti
penyuluhan kesehatan, sehingga lebih mendapatkan informasi mengenai pengobatan mandiri yang lebih mendalam.
5. Pendidikan terakhir
Seseorang dengan pendidikan tinggi cenderung mempunyai demand yang lebih tinggi Joko, 2005. Pendidikan yang lebih tinggi cenderung untuk
meningkatkan kesadaran status kesehatan dan konsekuensinya untuk menggunakan pelayanan kesehatan.
Berdasarkan penelitian Adikuntati 2008, tingkat pendidikan seseorang berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang tentang swamedikasi.
Berdasarkan penelitian Tabel I diperoleh hasil tingkat pendidikan terakhir responden paling banyak adalah SLTA SMASMK dengan persentase sebesar 40
dan tingkat pendidikan terakhir responden paling sedikit adalah S1 Strata I dengan persentase sebesar 7. Tingkat pendidikan ini berpengaruh terhadap kualitas dan
kuantitas informasi kesehatan yang diterima oleh masyarakat. Responden dengan tingkat pendidikan terakhir SLTA SMASMK ini merupakan responden paling
banyak melakukan pengobatan mandiri menggunakan obat.
6. Pendapatan per bulan
Berdasarkan hasil penelitian yang terdapat pada Tabel I diperoleh pendapatan per bulan responden, dimana pendapatan responden dibagi menjadi enam
kelas. Presentase responden terbesar yang pendapatannya Rp 300.000,00 ≤
pendapatan Rp 1.000.000,00bulan sebesar 27 dan responden yang belum memiliki pendapat sebesar 3. Pendapatan masyarakat berhubungan dengan status
sosial ekonomi mereka. Masyarakat dengan tingkat pendapatan yang tinggi akan lebih mudah dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dan melakukan pengobatan
mandiri, sedangkan masyarakat dengan tingkat pendapatan yang rendah bahkan yang belum memiliki pendapatan sendiri akan lebih cenderung untuk menjadikan biaya
sebagai pertimbangan utama dalam mencari pelayanan kesehatan dan pencarian pengobatan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Lubis 2009, bahwa tingkat
pendapatan seseorang dapat mempengaruhi motivasi seseorang untuk mengambil suatu tindakan, dengan kata lain bahwa tingkat pendapatan yang tinggi maka motivasi
seseorang untuk melakukan suatu tindakan juga tinggi, demikian juga sebaliknya jika tingkat penghasilan rendah maka motivasi untuk melakukan suatu tindakan juga
rendah.