no. 5. Awas Obat keras. Tidak boleh ditelan. Pola Penggunaan Obat

Menurut Sarwono 1997, dalam menganalisa kondisi tubuhnya biasanya orang melalui dua tingkat analisa, yaitu: 1. Batasan sakit menurut orang lain Orang-orang di sekitar individu yang sakit mengenali gejala sakit pada diri individu tersebut dan mengatakan bahwa dia sakit dan perlu mendapat pengobatan. Penilaian orang lain ini sangat besar artinya pada anak-anak dan bagi orang dewasa yang menolak kenyataan bahwa dirinya sakit. 2. Batasan sakit menurut diri sendiri Individu tersebut mengenali gejala penyakitnya dan menentukan apakah dirinya akan mencai pengobatan atau tidak. Analisa orang lain dapat sesuai atau bertentangan dengan analisa individu, namun biasanya analisa itu mendorong individu untuk mencari upaya pengobatan. Penggunaan obat tanpa resep pada hakekatnya ditujukan untuk gejala- gejala penyakit ringan dan mudah diobati Donatus, 2000. Perwitasari 2009, dalam penelitiannya menyebutkan bahwa responden yang pengetahuan tentang obat-obatnya terbatas, rentan terjadi ketidakrasionalan dalam memilih dan menggunakan obat tanpa resep, terutama karena pengaruh persuasif dari iklan semata. Bentuk-bentuk sediaan yang banyak dikenal oleh masyarakat meliputi: 1. Kapsul Kapsul merupakan bentuk sediaan padat yang terbungkus dalam suatu cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Ada dua jenis kapsul, yaitu kapsul cangkang keras dan kapsul cangkang lunak 2. Larutan Larutan merupakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut 3. Pulvis dan Pulveres Pulvis dan pulveres termasuk sediaan obat dalam bentuk serbuk. Serbuk adalah sediaan dalam bentuk setengah padat Putra, 2012. Ada juga sediaan berbentuk tablet. Tablet merupakan sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa. Tablet sendiri dibagi menjadi beberapa macam, yaitu tablet kunyah, tablet lepas-lambat, dan tablet hisap Lozenges Anonim, 2015. Rute penggunaan obat dapat melalui beberapa cara: 1. Oral Obat dimasukkan melalui mulut, kemudian melewati tenggorokan dan ke perut. Penggunaan obat melalui oral adalah yang paling menyenangkan, murah, dan paling aman 2. Topikal Obat digunakan untuk daerah luar, yaitu kulit. Penggunaan obat pada kulit dimaksudkan untuk memperoleh efek pada atau di dalam kulit 3. Parenteral Arti parenteral adalah suatu rure yang tidak melalui usus. Istilah umum yang lain adalah injeksi Anief, 1995. Dalam melakukan pengobatan mandiri, ada beberapa masyarakat yang sebelumnya pernah menggunakan obat tanpa resep tersebut dan ada juga masyarakat yang belum pernah menggunakannya sama sekali. Menurut Dharmmesta dan Handoko 2000, pengalaman adalah proses ketika konsumen manusia menyadari dan menginterpretasikan aspek lingkungannya. Hasil dari pengalaman individu akan membentuk suatu pandangan tertentu terhadap suatu produk sehingga akan menciptakan proses pengamatan dan perilaku pembelian yang berbeda-beda. Dalam pelaksanaan pengobatan mandiri, obat-obat yang dikonsumi dapat menimbulkan efek samping. Namun ada juga beberapa individu yang tidak merasakan adanya efek samping obat. Anief 1995 menjelaskan bahwa efek samping obat merupakan efek yang tidak diinginkan untuk tujuan efek terapi dan tidak ikut pada kegunaan terapi. Sumber informasi yang didapat masyarakat terkait dengan pengobatan mandiri juga menjadi hal yang perlu untuk diketahui. Pada kebanyakan penelitian dan pengalaman, sumber informasi yang paling berperan adalah TV iklan dan keluarga sendiri. Penyampaian iklan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku akan membahayakan kesehatan, karena informasi dari iklan obat tersebut kurang lengkap. Pakar komunikasi Amerika Serikat menyatakan bahwa televisi merupakan media yang telah berhasil mengubah kehidupan sehari-hari manusia atau masyarakat Biagi, 2010. Begitu pula dengan keluarga, dimana keluarga menurut Dharmmesta dan Handoko 2000 menyatakan bahwa keluarga memainkan peran terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku manusia.

D. Motivasi

Perilaku manusia merupakan proses pembentukan atau perubahan perilaku yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam maupun luar individu. Perilaku konsumen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal meliputi kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, dan keluarga. Selain itu dipengaruhi juga oleh faktor-faktor internal yang meliputi motivasi, pengamatan, belajar, kepribadian dan konsep diri, dan sikap Wawan, 2011. Perilaku manusia dimulai dengan adanya suatu motivasi. Motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan. Sumber yang mendorong terciptanya suatu kebutuhan tersebut dapat berasal dari dalam diri sendiri atau dari lingkungan sekitarnya Dharmmesta dan Handoko, 2000. Menurut Sarwono 1997, motivasi adalah dorongan yang bertindak untuk memuaskan suatu kebutuhan, dorongan ini diwujudkan dalam bentuk keinginan yang harus dipenuhi. Keinginan itu akan mendorong individu untuk melakukan suatu tindakan agar tujuannya tercapai. Motivasi yang rendah biasanya menghasilkan tindakan yang kurang kuat.

E. Keterangan Empiris

Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai pola penggunaan dan motivasi pengunaan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah. 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian berjudul “Pola dan Motivasi Penggunaan Obat Untuk Pengobatan Mandiri di Kalangan Masyarakat Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah” merupakan jenis penelitian observasional deskriptif dengan rancangan cross sectional. Menurut Bog dan Taylor 1993, cit., Prastowo, 2014, observasional desktiptif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Rancangan penelitian potong lintang cross sectional yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat Saryono, 2011.

B. Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini meliputi: pola dan motivasi masyarakat Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah mengenai penggunaan obat untuk pengobatan mandiri.

C. Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional: 1. Pengobatan mandiri didefinisikan sebagai penggunaan obat-obat tanpa resep dokter oleh masyarakat atas inisiatif mereka sendiri dalam waktu satu bulan terakhir. 2. Obat didefinisikan sebagai golongan obat seperti obat bebas dan obat bebas terbatas yang dapat diperoleh atau dibeli tanpa resep dokter. 3. Pola penggunaan obat didefinisikan sebagai tindakan responden dalam menggunakan obat untuk pengobatan mandiri dalam waktu satu bulan terakhir, meliputi frekuensi penggunaan, lokasi pembelian, jarak pembelian, harga obat, frekuensi yang menggunakan, nama obat, cara pemakaian, bentuk-bentuk obat, keluhansakit yang diobati, frekuensi penggunaan sebelumnya, efek samping, sumber informasi, dan frekuensi kesembuhan. 4. Motivasi penggunaan adalah faktor-faktor yang melatarbelakangi suatu penggunaan, yang dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis.

D. Subjek dan Kriteria Inklusi Penelitian

Subjek penelitian adalah masyarakat Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Kriteria inklusi penelitian adalah masyarakat dewa sa di Desa Dieng yang berusia ≥18 tahun, baik laki-laki ataupun perempuan, yang pernah melakukan pengobatan mandiri dalam waktu satu bulan terakhir dan bersedia diwawancarai dengan menandatangani informed consent. 52 responden yang bersedia diwawancara 26 responden melakukan pengobatan mandiri menggunakan obat tradisional dan obat 30 responden yang melakukan pengobatan mandiri dengan obat 4 responden melakukan pengobatan mandiri dengan obat 5 responden melakukan pengobatan mandiri dengan obat tradisional 31 responden yang melakukan pengobatan mandiri dengan obat tradisional 17 responden dikeluarkan Skema pencarian subjek penelitian dapat dilihat pada Gambar. 4, yaitu sebagai berikut: Gambar 4. Skema Pencarian Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian payung yang bersedia untuk diwawancarai ini adalah sebanyak 52 responden. Namun terdapat responden yang dikeluarkan dieksklusi yaitu 17 responden, dimana 6 responden setelah dilakukan wawancara lebih lanjut ternyata responden melakukan pengobatan ke dokter dan mendapat resep dari dokter, dan 11 responden lainnya tidak melakukan pengobatan mandiri selama satu bulan terakhir. Berdasarkan hasil data responden yang dikeluarkan tersebut diperoleh responden yang pernah melakukan Responden penelitian

Dokumen yang terkait

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

KAJIAN POLA PERTANIAN DAN UPAYA KONSERVASI DI DATARAN TINGGI DIENG KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO

2 13 57

GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL UNTUK PENGOBATAN SENDIRI PADA MASYARAKAT Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Untuk Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Di Desa Jimus Polanharjo Klaten.

1 3 13

GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL UNTUK PENGOBATAN SENDIRI PADA MASYARAKAT Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Untuk Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Di Desa Jimus Polanharjo Klaten.

0 1 15

Profil penggunaan obat dan perilaku pengobatan mandiri di kalangan ibu-ibu Desa Oelnasi Nusa Tenggara Timur.

0 3 47

Pola dan motivasi penggunaan obat tradisional untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

3 15 97

Kajian pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan obat tradisional untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

8 19 105

Kajian pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

0 0 90

Profil penggunaan obat dan perilaku pengobatan mandiri di kalangan ibu ibu Desa Oelnasi Nusa Tenggara Timur

0 0 45

Hubungan pengetahuan dan sikap mengenai obat tradisional dan obat modern dengan tindakan pemilihan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah - USD Repository

0 5 142