Jarak pembelian obat untuk pengobatan mandiri

Tabel IV. Nama-nama obat untuk pengobatan mandiri Nama obat Persentase Bodrex ® 23 Paramex ® 23 Bodrexin ® 7 Neuromacyl ® 7 Ultraflu ® 7 Natureindo ® 3 Inzana ® 3 Oskadon ® 3 Hufamag plus ® 3 Ponstan ® 3 Promag ® 3 Woods ® 3 Vitamin 3 Cataflam ® 3 Tidak dapat menyebutkan 3 Keterangan : Cataflam ® merupakan obat keras OK Menurut Donatus 2000, penggunaan obat tanpa resep pada hakekatnya ditujukan untuk gejala-gejala penyakit ringan dan mudah diobati. Pengetahuan yang cukup seharusnya dimiliki oleh penderita sakit sehingga dapat memilih obat dengan tepat Perwitasari, 2009. Berdasarkan nama-nama obat yang peneliti dapat dari hasil wawancara dengan responden, paling banyak obat-obat tersebut adalah golongan obat bebas. Obat bebas adalah obat yang dapat dibeli secara bebas dan tidak membahayakan bagi si pemakai. Terdapat tanda lingkaran hijau dengann garis tepi hitam Wibowo, 2010. Obat yang banyak dibeli responden dan tergolong obat bebas adalah Bodrex® dengan persentase 23. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Primantana 2001, obat sakit kepala yang paling sering diperhatikan adalah Bodrex® dengan persentase 23,09. Namun ada juga responden yang menggunakan Cataflam®, dimana kandungan obat ini adalah natrium diklofenak. Cataflam® merupakan golongan obat keras dimana untuk memperolehnya harus dengan resep dokter dan harus diserahkan oleh apoteker sendiri. Pada kenyataannya, berdasarkan wawancara dengan responden obat Cataflam® dapat diperoleh dan digunakan oleh responden untuk keluhan sakit responden tersebut tanpa menyerahkan resep dari dokter. Berdasarkan pernyataan dari responden tersebut, perlu dilakukan peningkatan pengetahuan responden agar responden tau obat mana yang bisa digunakan untuk pengobatan mandiri

7. Frekuensi dalam mengkonsumsi obat tersebut untuk pengobatan mandiri

Dari Tabel V diketahui sebanyak 67 menyatakan kadang kala dalam mengkonsumsi obat untuk pengobatan mandiri. Kadang kala disini dapat diartikan seperti saat capek saja, hanya sekali, jika tidak ada keluhan sakit lagi, dan saat penyakit kambuhsakit. Tabel V. Frekuensi konsumsi obat untuk pengobatan mandiri Frekuensi konsumsi Persentase Kadang kala 67 1x sebulan 20 2x sebulan 7 3x sebulan 7 Berdasarkan keputusan Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1997, cara penggunaan obat yang benar adalah minum sesuai dengan petunjukaturan yang

Dokumen yang terkait

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

KAJIAN POLA PERTANIAN DAN UPAYA KONSERVASI DI DATARAN TINGGI DIENG KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO

2 13 57

GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL UNTUK PENGOBATAN SENDIRI PADA MASYARAKAT Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Untuk Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Di Desa Jimus Polanharjo Klaten.

1 3 13

GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL UNTUK PENGOBATAN SENDIRI PADA MASYARAKAT Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Untuk Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Di Desa Jimus Polanharjo Klaten.

0 1 15

Profil penggunaan obat dan perilaku pengobatan mandiri di kalangan ibu-ibu Desa Oelnasi Nusa Tenggara Timur.

0 3 47

Pola dan motivasi penggunaan obat tradisional untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

3 15 97

Kajian pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan obat tradisional untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

8 19 105

Kajian pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

0 0 90

Profil penggunaan obat dan perilaku pengobatan mandiri di kalangan ibu ibu Desa Oelnasi Nusa Tenggara Timur

0 0 45

Hubungan pengetahuan dan sikap mengenai obat tradisional dan obat modern dengan tindakan pemilihan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah - USD Repository

0 5 142