mandiri adalah melalui TV iklan 54; dan frekuensi kesembuhan responden setelah diobat dengan obat untuk pengobatan mandiri adalah
sembuh 83. 3.
Motivasi terbesar penggunaan obat untuk pengobatan mandiri adalah responden merasa cocok 37 karena penyakit ringan, sehingga responden
tidak memeriksakan diri ke puskesmasRSdokter 37 dan memilih melakukan pengobatan mandiri.
B. Saran
1. Perlu dilakukan kajian mengenai hubungan karakteristik responden terhadap
pola dan motivasi penggunaan obat untuk pengobatan mandiri.
2. Perlu adanya sosialisasi atau penyuluhan dari Dinas Kesehatan terkait terkait
penggunaan obat muntuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, agar masyarakat
lebih memahami betul penggunaan obat modern untuk pengobatan mandiri
dan tidak salah dalam memilih obat.
3. Perlu meningkatkan peran apoteker dalam pelayanan obat kepada masyarakat
dan untuk mengatasi kesehatan terkait pengobatan mandiri yang tepat, aman
dan rasional.
4. Perlu adanya penelitian yang mendalami alasan ketidaktahuan masyarakat
terhadap pengobatan mandiri dan obat untuk pengobatan mandiri.
5. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai hubungan karakteristik
responden terhadap pola dan motivasi dalam pengobatan mandiri.
62
DAFTAR PUSTAKA
Adikuntati, Y. M., 2008, Hubungan Tingkat Pendidikan dan Tingkat Pendapatan dengan Perilaku Swamedikasi Demam oleh Ibu-Ibu di Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Andhika, 2010, Analisis Permintaan Penggunaan Layanan Kesehatan Pada
Rumah Sakit Umum Milik Pemerintah Di Kabupaten Semarang, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Anief, M., 1995, Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, hal. 14, 19-20.
Angkoso, J. T. F., 2006, Pola Perilaku Pengobatan Mandiri Di Antara Pria Dan Wanita Di Kalangan Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Kampus III,
Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Anna, L., K., A., 2011, Kaum Lelaki Kurang Peduli Kesehatan, http:health.kompas.comread2011021715371631www.kompas.com,
diakses pada tanggal 28 Oktober 2015. Anonim, 2006, Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas,
Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan, Jakarta, hal. 20, 24.
Anonim., 2015, Farmakope Indonesia, Edisi V, Departeman Kesehatan Republik Indonesia, hal. 52.
Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Yogyakarta. Aziz, S., dkk., 2008, Kembali Sehat dengan Obat Mengenal Manfaat dan Bahaya
Obat, Pustaka Popler Obor, Jakarta, hal. XXII. Baharuddin, 2009, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, hal. 21. Biagi, S., 2010, Media Impact, Penerbit Salemba Humanika, Jakarta, hal. 201.
Chistiana, E., 2014, Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Mengenai Obat Tradisional Dan Obat Modern Terhadap Tindakan Pemilihan Obat Pada
Pengobatan Mandiri Di Kalangan Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2005, Kebijakan Obat Nasional, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, hal. 5.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008, Materi Pelatihan Peningkatan Pengerahuan dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta, hal. Dewar, Diane M., 2009, The Essential Of Health Economics, First Edition. USA:
Jones Bartlett Publishers. Dharmmesta, B, S., dan Handoko, H, T., 2000, Manajemen Pemasaran: Analisa
Perilaku Konsumen, Edisi 1, BPFE, Yogyakarta, hal. 25-54. Djunarko, I., dan Hendrawati, Y., 2011, Swamedikasi yang Baik dan Benar, PT
Intan Sejati, Klaten, hal.6-9, 56, 58. Donatus, I. A., 1997, Pola Pengobatan Sendiri Oleh Masyarakat, Survei kesehatan
Rumah Tangga 1980, Buletin Penelitian Kesehatan 13, hal. 3-4. Donatus, I. A., 2000, Globalisasi dan Orientasi Baru Pelayanan Farmasi
Komunitas, Upaya Peningkatan Peran Apoteker, Seminar Sehari Dampak Globalisasi Ekonomi dan Farmasi Terhadap Hak dan Kewajiban
Farmasis dan Konsumen, Lembaga Kajian Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Fauzia, R., Respati, T., dan Nurhayati, E., 2015, Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pengoabatn Sendiri Pada Kelompok Ibu Rumah Tanga di
Kabupaten Purwakarta Tahun 2014, Prosiding Penelitian SPeSIA, Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Univesitas Islam Bandung,
Bandung.
Hardon A, Hodgkin C, Fresle D., 2004, How to investigate the use of medicines by consummers, World Health Organisation, Swit-zerland, p.64.
Holt, G.A., and Hall, E.L., 1990, The Self Care Movement in Feldmann, E.G., Ed, Handbook of Non Prescription Drug, 9th ed, 1-10, APHA, New
York. Ikawati, Z., 1994, Tingkat Pengetahuan Ibu-Ibu tentang Cara Penggunaan Obat-
Obatan di Wilayah Purwokerto, Laporan Penelitian, 15-20, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Joko Mariyono et al., 2005. Ketimpangan Jender dalam akses Pelayanan Kesehatan Rumah Tangga Petani Pedesaan : Kasus Dua Desa di
Kabupaten Tegal, Jawa tengah. Kartajaya, H., Taufik, Mussry, J., Setiawan, I., Asmara, B., Winnasis, N.T.,
Satrio, B.E., et al., 2011, Self-Medication: Who Benefits and Who is at Loss?, PT MarkPlus Indonesia, Jakarta, hal. 3.
Kartika, Nana., 2010, Pengaruh Ceramah Dan Pemberian Leaflet Terhadap Perilaku Dalam Memilih Dan Menggunakan Obat Batuk Anak Oleh Ibu-
ibu Di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1969, Tanda Khusus Untuk Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta. Kurniasari, V., Y., 2007, Hubungan Antara Pengerahuan dan Tingkat Ekonomi
dengan Tindakan Pengobatan Mandiri pada Penyakit Batuk di Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Kotler, Philip. dan Amstrong, Gary., 2001, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi II, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal. 45.
Krithikadatta, J., 2014, Normal Distribution, J Conserv Dent., 171, 96-97. Liliani, N. D., 2004, Kajian Motivasi, Penetahuan, Tindakan dan Pola
Penggunaan Obat Tradisonal Cina pada Pengunjung dari 8 Toko Obat Berizin di Yogyakarta Periode April-Mei 2004, Skripsi, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
Lee, M., dan Johnson, C., 2004, Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam Pespektif Global, Prenada Media, Jakarta, hal. 10, 11.
Lubis, A.F., 2009, Ekonomi Kesehatan, Penerbit USU Press, Medan, hal. 11. Media Sosialisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, 2014, Mengenal Simbol-
simbol Pada
Kemasan Obat,
http: http:www.bpjs.infokesehatanMengenal_Simbol_simbol_Pada_Kemas
an_Obat-5849 diakses tanggal 10 November 2015.
Meriati., Goenawi., dan Wiyono W., 2013, Dampak Penyuluhan Pada Pengetahuan Masyarakat Terhadap Pemilihan Dan Penggunaan Obat
Batuk Swamedikasi Di Kecamatan Malalayang, Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi, Vo.2 No.03, Universitas Sam Ratulangi Manado, hal.101.
Murniati, A. N. O., 1997, Harapan Konsumen Terhadap Obat Bebas Dan Obat Bebas Terbatas, Simposium Nasional Obat Bebas dan Obat Bebas
Terbatas, Fak 3-10, Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 23. Notoatmodjo, S., 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka Cipta,
Jakarta, hal. 15-62. Notoatmodjo, S., 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta,
hal. 125.