terdapat dalam kemasan obat bebas dan bebas terbatas tersebut dan tidak untuk digunaka secara terus menerus dalam jangka waktu lama. Hal ini sudah sesuai dengan
jawaban responden, yaitu jika responden mengkonsumsi tidak secara terus menerus atau dalam jangka waktu yang panjang, namun apabila responden merasakan keluhan
sakit saja.
8. Cara pemakaian obat tersebut untuk pengobatan mandiri
Untuk cara pemakaian obat, responden sebanyak 20 responden 67 Tabel VI melakukan dengan cara langsung diminum dengan menggunakan air putih.
Kemudian ada juga responden mengkonsumsi obat dengan cara dioles sediaan topikal, diminum setelah dan sebelum makan, pagi dan sore hari, malam hari dan
digerus untuk anak dari responden.
Tabel VI. Cara pemakaian obat untuk pengobatan mandiri Cara pemakaian
Persentase
Langsung diminum 67
Malam hari 13
Digerus 3
Dioles 3
Sebelum makan 3
Setelah makan 3
Pagi dan sore hari 3
Tidak dapat menyebutkan 3
Langsung diminum disini sama dengan pemberian secara per oral. Pemberian obat secara per oral merupakan pemberian obat melalui mulut. Pemberian
obat melalui per oral bertujuan terutama untuk mendapatkan efek sistemik, yaitu obat beredar melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh Anief, 1995.
Menurut Depkes RI 2008, semua obat harus digunakan sesuai dengan aturan pakai yang terdapat dalam kemasan obat tersebut. Penggunaan obat harus
sesuai dengan aturan pakai yang tertera dalam kemasan, sehingga penggunaan obat menjadi rasional. Dari hasil penelitian, sebagian besar responden menjawab
“langsung diminum”. Hal ini menunjukkan bahwa responden sudah memahami dengan aturan pakai obat yang digunakan. Terdapat juga responden yang menjawab
“dioles” dan “sebelum makan”, yang menunjukkan responden mengetahui bahwa obat tersebut termasuk obat untuk pemakaian luar dan obat golongan antasida bila
dikonsumsi sebelum makan. Responden sudah dapat memilih obat dengan baik dan benar untuk mengatasi keluhannya dengan melihat terlebih dahulu indikasi dan aturan
pakai dalam kemasan.
9. Bentuk-bentuk obat yang digunakan responden saat melakukan pengobatan
mandiri
Menurut Depkes RI 2008, terdapat beberapa bentuk sediaan obat, yaitu kapsul, tablet, pulvis, puyer, sirup dan larutan obat luar tetes hidung dan mata.
Dalam hasil penelitian, didapatkan bahwa sebagian responden tahu dan paham macam-macam bentuk sediaan obat yang dikonsumsi untuk pengobatan mandiri.
Yang paling banyak digunakan oleh responden dalam pengobatan mandiri adalah obat dengan bentuk tablet, yaitu sebesar 87 Gambar 9.