Frekuensi kesembuhan responden setelah diobati dengan obat untuk

kenyataannya, responden dalam penelitian ini tidak melakukan hal tersebut. Mereka justru melakukan pengobatan mandiri tanpa bertanya terlebih dahulu kepada apoteker terkait obat yang akan mereka gunakan dalam mengatasi keluhan sakit untuk pengobatan mandiri. Selain itu, dikarenakan karena akses kesehatan, yaitu jauhnya apotek dari rumah, membuat responden melakukan pengobatan mandiri tanpa bertanya kepada apoteker terlebih dahulu. Motivasi terbesar pasien mengenai alasan tidak memeriksakan diri ke dokter sama dengan alasan saat memilih obat untuk pengobatan mandiri, yaitu responden cenderung merasa “cocok” dalam menggunakannya. Namun demikian, perlu digali lebih lanjut lagi apa yang dimaksud dengan “cocok” oleh responden tersebut. 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Karakteristik responden yang pada penelitian ini yang menggunakan obat untuk pengobatan mandiri yaitu pada rentang usia 18-24 tahun dan 32-38 tahun 26, dengan jenis kelamin perempuan 70, dengan jenis pekerjaan petani 36, dengan status pernikahan sudah menikah 80, dengan pendidikan terakhir adalah SLTA SMASMK 40, dan dengan pendapatan per bulan sebesar Rp 300.000,00 ≤ pendapatan Rp 1.000.000,00 27. 2. Pola penggunaan obat responden untuk pengobatan mandiri pada penelitian ini adalah dengan frekuensi penggunaan obat 1x dalam sebulan 67. Lokasi pembelian terbesar adalah di warung 80 dengan jarak yang paling banyak ditempuh adalah ±10-50 meter 39. Harga yang dikeluarkan berkisar Rp 2.000,00-Rp 7.000,00 44. Penggunaan dilakukan untuk diri sendiri 70 dengan obat yang paling banyak digunakan adalah Bodrex® dan Paramex® 23; dimana frekuensi penggunaan obat yaitu kadang kala 67. Cara pemakaian adalah dengan cara “langsung diminum” 67 dengan bentuk adalah tablet 87. Keluhan yang paling banyak dialami responden saat melakukan pengobatan modern adalah pusing 54. Frekuensi penggunaan obat sebelumnya untuk pengobatan mandiri terbesar adalah pernah melakukan 77. Efek samping yang dirasakan responden tidak ada 77. Sumber informasi yang responden dapatkan tentang obat untuk pengobatan

Dokumen yang terkait

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

KAJIAN POLA PERTANIAN DAN UPAYA KONSERVASI DI DATARAN TINGGI DIENG KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO

2 13 57

GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL UNTUK PENGOBATAN SENDIRI PADA MASYARAKAT Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Untuk Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Di Desa Jimus Polanharjo Klaten.

1 3 13

GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL UNTUK PENGOBATAN SENDIRI PADA MASYARAKAT Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Untuk Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Di Desa Jimus Polanharjo Klaten.

0 1 15

Profil penggunaan obat dan perilaku pengobatan mandiri di kalangan ibu-ibu Desa Oelnasi Nusa Tenggara Timur.

0 3 47

Pola dan motivasi penggunaan obat tradisional untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

3 15 97

Kajian pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan obat tradisional untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

8 19 105

Kajian pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

0 0 90

Profil penggunaan obat dan perilaku pengobatan mandiri di kalangan ibu ibu Desa Oelnasi Nusa Tenggara Timur

0 0 45

Hubungan pengetahuan dan sikap mengenai obat tradisional dan obat modern dengan tindakan pemilihan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah - USD Repository

0 5 142