BAB IV PSIKOLOGI KEPRIBADIAN: TRAIT
A. Paradigma Trait Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow dimasukkan ke dalam paradigma Traits karena teori itu menekankan pentingnya kebutuhan dalam pembentukan kepribadian.
Dalam hal ini kedudukan Maslow menjadi unik. Pada mulanya dia adalah pengikut setia John Watson, sehingga dapat dimasukkan ke dalam kelompok
behavioris. Namun kemudian dia menyadari bahwa Behaviorisme dan Psikoanalisis yang mengembangkan teori berdasarkan penelitian binatang dan
orang neurotik, tidak berhasil menangkap kewajiban nilai-nilai kemanusiaan. Abraham Maslow akhirnya menjadi orang pertama yang memproklamirkan
aliran humanistik sebagai kekuatan ketiga dalam psikologi kekuatan pertama: psikoanalisis, dan kekuatan kedua behaviorisme.
Humanisme menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri self-realization. Humanisme
menentang pesimisisme dan keputusasaan pandangan psikoanalitik dan konsep kehidupan “robot” pandangan behaviorisme. Humanisme yakin bahwa di
dalam dirinya manusia memiliki potensi untuk berkembang sehat dan kreatif, dan jika orang mau menerima tanggung jawab untuk hidupnya sendiri, dia akan
menyadari potensinya, mengatasi pengaruh kuat dari pendidikan orang tua, sekolah dan tekanan sosial lainnya. Pandangan humanisme dalam kepribadian
menekankan hal-hal berikut:
1. Holisme
Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagiankomponen
yang berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua unsur yang terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan, dan apa yang terjadi di bagian satu akan
70
mempengaruhi bagian lain. Hukum yang berlaku umum mengatur fungsi setiap bagian. Hukum inilah yang mestinya ditemukan agar dapat
dipahami berfungsinya tiap komponen. Kepribadian normal ditandai dengan unitas, integrasi, konsistensi,
dan koheren unity, integration, consistency, dan coherence. Organisasi adalah keadaan normal, dan disorganisasi berarti patologik.
a. Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap
bagiannya, tetapi tidak ada bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut hukum-hukum yang
tidak terdapat dalam bagian-bagian. b.
Organisme memiliki suatu drive yang berkuasa, yakni aktualisasi diri self- actualization. Orang berjuang tanpa henti
continuous untuk merealisasi potensi inheren yang dimilikinya pada ranah manapun yang terbuka baginya.
c. Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal
bersifat minimal. Potensi organisme, jika bisa terungkap di lingkungan yang tepat, akan menghasilkan kepribadian yang
sehat dan integral. d.
Penelitian yang komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada penelitian ekstensif terhadap banyak orang
mengenai fungsi psikologis yang diisolir.
2. Menolak Riset Binatang
Psikologi humanistik menekankan perbedaan antara tingkah laku manusia dengan tingkah laku binatang. Riset binatang memandang
manusia sebagai mesin dan mata rantai refleks-kondisioning, mengabaikan karakteristik manusia yang unik seperti idea, nilai-nilai,
keberanian, cinta, humor, cemburu, dosa, serta puisi, musik, ilmu, dan
71
hasil kerja berfikir lainnya. Menurut Maslow, behaviorisme secara filosofis berpandangan dehumanisasi.
3. Pandangan Tentang Manusia: Baik dan Bukan Setan