A. Konsep Psikologi Kepribadian
1. Latar Psikologi Kepribadian
Ilmu Psikologi lahir pada akhir abad 18, salah satu topik yang menarik untuk dikaji adalah kepribadian. Sebagai ilmu, psikologi lahir,
berusaha memahami manusia seutuhnya totality, dapat dilakukan melalui pemahaman tentang kepribadian. Teori Psikologi Kepribadian
ssmelahirkan konsep-konsep, seperti dinamika tingkah laku, pola tingkah laku, model tingkah laku, dan perkembangan tingkah laku, dalam rangka
mengurai kompleksitas tingkah laku manusia. Ahli-ahli psikologi kepribadian melakukan riset yang cermat untuk menguji konsep-konsep
itu, memakai kaidah-kaidah ilmiah agar memperoleh teori yang handal, yakni teori yang dapat mengemban fungsi deskriptif dan prediktif dalam
kerangka pendekatan psikologik. Teori psikologi kepribadian bersifat deskriptif dalam rangka
menggambarkan organisasi perilaku secara sistematis dan mudah dipahami. Tidak satupun tingkah laku terjadi begitu saja tanpa alasan, pasti
ada faktor-faktor antiseden, sebab musabab, pendorong, motivator, saran, tujuan, dan latar belakangnya. Faktor-faktor tersebut harus ditempatkan
pada suatu kerangka saling berhubungan yang bermakna, agar mendapat tinjauan analitik dan cermat ketika dilakukan pemerian tingkah laku dan
agar perian dilakukan memakai sistematika yang ajeg dan komunikatif. Sifat prediktif teori kepribadian pada sisi lain justru mendapat bukti bahwa
konsep-konsepnya teruji kebenarannya. Sekalipun tidak ada prediksi yang benar seratus persen, tetapi psikologi kepribadian dapat membantu proses
pengambilan keputusan. Nilai prediktif dapat menjadi handal bila secara terus menerus dilakukan riset dalam psikologi kepribadian.
Kepribadian adalah domain kajian psikologi; pemahaman tingkah laku pikiran, perasaan, dan tindakan manusia, memakai sistemik, metode,
dan disiplin ilmu yang lain, seperti biologi, sejarah, ekonomi. Teori psikologi
5
kepribadian mempelajari individu secara spesifik, yakni siapa dia, apa yang dimilikinya, dan apa yang dikerjakannya.
Kepribadian merupakan bagian jiwa yang membangun keberadaan manusia menjadi suatu kesatuan totalitas, tidak terpisah-pisah fungsinya.
Memahami kepribadian berarti memahami aku, diri, self atau memahami manusia seutuhnya. Berkaitan dengan memahami kepribadian berarti
pemahaman dipengaruhi oleh paradigma yang digunakan untuk mengembangkan teori itu sendiri. Para pakar kepribadian meyakini bahwa
paradigma yang berbeda-beda mempengaruhi secara sistemik seluruh pola pemikirannya tentang kepribadian manusia. Paradigma yang berbeda
yang dikembangkan oleh para ahli akan menghasilkan teori yang berbeda, tidak saling berhubungan bahkan saling berlawanan. Teori-teori
kepribadian dikelompokan berdasarkan paradigma yang digunakan untuk mengembangkannya. Ada empat paradigma yang banyak digunakan
sebagai acuan memahami kepribadian individu.
2. Paradigma Psikoanalitik