Pikiran Thinking – Perasaan Feeling – Pengindraan Sensing

artinya manusia umumnya dipengaruhi oleh dunia dalam dan dunia luar secara bersamaan. Juga, keduanya mempunyai nilai yang sama, masing- masing mempunyai kelemahan dan kekuatan. Orang yang sehat psikisnya adalah orang yang mecapai keseimbangan antara dua sikap itu, merasa sama-sama nyamannya dengan dunia dalam dan dunia luarnya.

3. Pikiran Thinking – Perasaan Feeling – Pengindraan Sensing

– Intuisi Intuiting Pikiran adalah fungsi intelektual, mencari saling hubungan antar ide untuk memahami alam dunia dan memecahkan masalah. Perasaan adalah fungsi evaluasi, menerima atau menolak ide dan obyek berdasarkan apakah mereka itu membangkitkan perasaan positif atau negatif, memberi pengalaman subjektif manusia seperti kenikmatan, rasa sakit, marah, takut, sedih, gembira, dan cinta. Pikiran dan perasaan adalah fungsi rasional karena keduanya melibatkan keharusan memutuskan sesuatu; misalnya apakah dua ide saling berhubungan atau tidak berpikir atau sesuatu itu menyenangkan atau tidak menyenangkan perasaan. Pengindraan pendriaan melibatkan operasi dari indera-melihat, mendengar, meraba, menjilat, mencium, serta merespon rangsang dari dalam tubuh sendiri. Jadi pengindraan adalah fungsi perseptual atau kenyataan, menghasilkan fakta-fakta kongkrit atau bentuk representasi dunia. Intuisi adalah persepsi secara tak sadar atau subliminal, memperoleh kebenaran tanpa melalui fakta yang kongkrit. Pengindraan dan intuisi adalah fungsi non-rasional. Keduanya merespon stimuli, baik yang nyata maupun tidak nyata, tidak melalui pikiran atau evaluasi. Keempat fungsi itu ada pada setiap orang, biasanya dalam tingkat opersional dan perkembangan yang berbeda. Satu fungsi yang paling berkembang dominan di sebut fungsi superior, dibawahnya ada fungsi pelengkap auxilary yang akan mengambil peran superior kalau fungsi yang paling dominan itu kerjanya terganggu. Fungsi yang paling kurang 49 berkembang di sebut fungsi inverior, yang direpres menjadi tidak disadari, yang terungkap dalam mimpi dan fantasi. Dalam kelompok rasional, berpikir bertentangan dengan perasaan, sehingga kalau berpikir superior, perasaan menjadi inverior, dan salah satu penginderaan atau intuisi akan menjadi auxilary. Begitu pula halnya, kalau pengideraan superior, intuisi menjadi inverior, dan auxilary berpikir atau berperasaan. Tujuan ideal yang diperjuangkan oleh kepribadian adalah mengembangkan keempat fungsi itu dalam tingkat yang sama, sehingga tidak ada yang superior dan inverior. Sintesa semacam itu hanya terjadi apabila diri telah diaktualisasikan sepenuhnya, hal yang tidak pernah dapat dicapai sepenuhnya.

D. Tipologi Jung Gabungan Sikap-Fungsi