Pandangan Tentang Manusia: Baik dan Bukan Setan Potensi Kreatif Menekankan Kesehatan Psikologik

hasil kerja berfikir lainnya. Menurut Maslow, behaviorisme secara filosofis berpandangan dehumanisasi.

3. Pandangan Tentang Manusia: Baik dan Bukan Setan

Menurut Maslow, manusia memiliki struktur psikologik yang analog dengan struktur fisik: mereka memiliki “kebutuhan, kemampuan, dan kecenderungan yang sifat dasarnya genetik.” Beberapa sifat menjadi ciri umum kemanusiaan, sifat-sifat lainnya menjadi ciri unik individual. Kebutuhan, kemampuan, dan kecenderungan ini secara esensial suatu yang baik, atau paling tidak suatu yang netral, itu bukan setan. Pandangan Maslow ini menjadi pembaharuan terhadap pandangan yang menganggap kebutuhan dan tendensi manusia itu buruk atau antisosisal misalnya apa yang di sebut dosa warisan oleh ahli agama dan konsep ideal dari Freud. Sifat setan yang jahat, destruktif dan kekerasan adalah hasil dari frustasi atau kegagalan memuaskan kebutuhan dasar, dan bukan bagian dari hereditas. Manusia mempunyai struktur yang potensional untuk berkembang positif.

4. Potensi Kreatif

Kreativitas merupakan ciri universal manusia, sejak dilahirkan. Itu adalah sifat alami, sama dengan sifat biji yang menumbuhkan daun, burung yang terbang, maka manusia kreatif. Kreativitas adalah potensi semua orang yang tidak memerlukan bakat dan kemampuan yang khusus. Sayangnya umumnya orang justru kehilangan kreativitas ini karena proses pembudayaan enculturated. Termasuk di dalamnya pendidikan formal, yang memasung kreativitas dengan menuntut keseragaman berfikir kepada semua siswanya. Hanya sedikit orang yang kemudian menemukan kembali potensi kreatif yang segar, naif, dan langsung dalam memandang segala sesuatu. 72

5. Menekankan Kesehatan Psikologik

Pendekatan humanistik mengarahkan pusat perhatiannya kepada manusia sehat, kreatif dan mampu mengaktualisasikan diri. Ilmu jiwa seharusnya memusatkan analisisnya kepada tema pokok kehidupan manusia, yakni aktualisasi diri. Maslow berpendapat psikopatologi umumnya hasil dari penolakan, frustasi, atau penyimpangan dari hakekat alami seseorang. Dalam pandangan ini, apa yang baik adalah semua yang memajukan aktualisasi diri, dan yang buruk atau abnormal adalah segala hal yang menggagalkan atau menghambat atau menolak kemanusiaan sebagai hakekat alami. Karena itu psikoterapi adalah usaha mengembalikan orang ke jalur aktualisasinya dan berkembang sepanjang lintasan yang diatur oleh alam di dalam dirinya. Teori psikoanalisis tidak komprehensif karena didasarkan pada tingkahlaku abnormal atau tingkah laku sakit. Maslow berpendapat bahwa penelitian pada orang lumpuh dan neurotik hanya akan menghasilkan psikologi “lumpuh.” Karena ia justru meneliti orang yang berhasil merealisasikan potensinya secara utuh, memiliki aktualisasi diri, memakai dan mengeksploitasi sepenuhnya bakat, kapasitas dan potensinya. Obyek penelitiannya adalah orang-orang yang terkenal, tokoh-tokoh idola yang kreativitas dan aktuaslisasi-dirinya mendapat pengakuan dari masyarakat luas, misalnya: Eleanor Roosevelt, Albert Einstein, Walt Whiteman, dan Ludwig Bethoven.

B. Motivasi: Teori Hirarki Kebutuhan