Kebutuhan Dasar 4: Kebutuhan Harga Diri Self-Esteem Kebutuhan Meta: Kebutuhan Aktualisasi Diri

6. Kebutuhan Dasar 4: Kebutuhan Harga Diri Self-Esteem

Manakala kebutuhan dimiliki dan mencintai lebih telah relatif terpuaskan, kekuatan motivasinya melemah, diganti motivasi harga diri. Ada dua jenis harga diri: a. Menghargai diri sendiri self-respect: kebutuhan kekuatan, penguasaan, kompetensi, prestasi, kepercayaan diri, kemandirian, dan kebebasan. Orang membutuhkan pengetahuan tentang dirinya sendiri, bahwa dirinya berharga, mampu menguasai tugas dan tantangan hidup. b. Mendapat penghargaan dari orang lain respect from others: kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi menjadi penting, kehormatan, diterima, apresiasi. Orang membutuhkan pengetahuan bahwa dirinya dikenal baik dan dinilai baik oleh orang lain. Kepuasan kebutuhan harga diri menimbulkan perasaan sikap percaya diri, diri berharga, diri mampu, dan perasaan berguna dan penting di dunia. Sebaliknya, frustasi karena kebutuhan harga diri tak terpuaskan akan menimbulkan perasaan dan sikap inverior, canggung, lemah, pasif, tergantung, penakut, tidak mampu mengatasi tuntutan hidup dan rendah diri dalam bergaul. Menurut Maslow, penghargaan dari orang lain hendaknya diperoleh berdasarkan penghargaan diri kepada diri sendiri. Orang seharusnya memperoleh harga diri dari kemampuan dirinya sendiri, bukan dari ketenaran eksternal yang tidak dapat dikontrolnya, yang membuatnya tergantung kepada orang lain. 80

7. Kebutuhan Meta: Kebutuhan Aktualisasi Diri

Akhirnya setelah semua kebutuhan dasar terpenuhi, muncullah kebutuhan meta atau kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan menjadi seseorang itu mampu mewujudkannya memakai secara maksimal seluruh bakat-kemampuan-potensinya. Aktualisasi diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan diri sendiri self-fulfilment, untuk menyadari seluruh potensi dirinya, untuk menjadi apa saja yang dapat dia lakukan, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencari puncak prestasi potensinya. Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi manusia yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhan- kebutuhan yang orang lain bahkan tidak menyadari ada kebutuhan semacam itu. Mereka mengekspresikan kebutuhan dasar kemanusiaan secara alami dan tidak mau ditekan oleh budaya. Empat kebutuhan dasar adalah kebutuhan karena kekurangan atau D-need deficiency need, sedang kebutuhan meta atau kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan karena ingin berkembang-ingin berubah, ingin mengalami transformasi menjadi lebih bermakna atau B-need being need. Menurut Maslow kebutuhan dasar berisi kebutuhan konatif, sedangkan kebutuhan meta berisi kebutuhan estetik dan kebutuhan kognitif. Maslow menemukan 17 kebutuhan estetika dan kognitif. Keduanya tidak dapat dipisahkan secara tajam mana yang masuk kebutuhan estetik dan mana yang masuk kebutuhan kognitif, karena keduanya saling tumpang tindih. Pada dasar kebutuhan meta need, nomor-nomor kecil lebih banyak muatan kebutuhan estetiknya, semakin besar nomornya- muatan kognitifnya semakin banyak. Kebutuhan-kebutuhan memang tidak dapat dipandang sesuatu yang saling asing. Bahkan saling tumpang tindih itu terjadi antara kebutuhan konatif, estetik, dan kognitif sekaligus, misalnya pada kebutuhan keteraturan order, dapat masuk ke kebutuhan estetik dalam hal sifat harmoni dan simetri, bisa masuk ke kebutuhan 81 konatif karena menjamin perasaan aman dari keteraturan hidup, dan juga bisa masuk ke kebutuhan kognitif ketika keteratuan itu menyangkut penyusunan rumus matematik dan alur berfikir yang teratur. Tabel 4.1 Kebutuhan Meta: Kebutuhan Estetik dan Kognitif No. Metaneed Karakter yang samaberhubungan 1 Keanggunan beauty Keindahan, keseimbangan bentuk, menarik perhatian 2 Bersemangat Aliveness Hidup, bergerak spontan, berfungsi penuh, berubah dalam aturan 3 Keunikan Uniqueness Keistimewaan, kekhasan, tak ada yang sama, kebaruan 4 Bermain-main Playfullness Gembira, riang, senang, menggelikan, humor 5 Kesederhanaan Simplicity Jujur, terbuka, menasar, tidak berlebihan, tidak rumit 6 Kebaikan Goodness Positif, bernilai, sesuai dengan yang diharapkan 7 Teratur Order Rapi, terencana, mengikuti aturan, seimbang 8 Kemandirian Self sufficiency Otonom, menentukan diri sendiri, tidak tergantung 9 Kemudahan Effortlessness Ringan, tanpa usaha, tanpa hambatan, bergaya 10 Kesempurnaan Perfection Mutlak, pantas, tidak berlebih dan tidak kurang, optimal 11 Kelengkapan Completion Selesai, tamat, sampai akhir, puas terpenuhi, tanpa sisa 12 Berisi Richness Kompleks, rumit, penuh, berat, semua sama penting 13 Hukum Justice Tidak berat sebelah menurut hukum yang seharusnya 14 Penyatuan Dicotomy Transcendence Menerima perbedaan, perubahan, penggabungan 15 Keharusan Necessily Tidak dapat ditolak, syarat sesuatu harus seperti itu 16 Kebulatan Wholeness Kesatuan, integrasi, kecenderungan menyatu, saling berhubungan 82 No. Metaneed Karakter yang samaberhubungan 17 Kebenaran Truth Kenyataan, apa adanya, faktual, tidak berbohong

8. Kebutuhan Neurotik