Pavlov, Skinner, Watson dalam berbagai eksperimen mencoba menunjukkan betapa besarnya pengaruh lingkungan terhadap tingkah
laku. Semua tingkah laku termasuk tingkah laku yang tidak dikehendaki diperoleh melalui belajar, dan mengubah tingkah laku itu dilakukan juga
dengan mempelajari tingkah laku baru sebagai pengganti. Faktor pendorong agar orang bersedia bertingkah laku mengikuti kemauan
lingkungan, di sebut reinforcement. Modifikasi tingkah laku pada paradigma behaviorisme tidak lain dan tidak bukan adalah management
reinforcement. Pada anak-anak dan orang dewasa yang kemampuan kecerdasan dan berpikirnya rendah, pengubahan tingkah laku dengan
menajemen reinforcement menjadi pilihan yang lebih luas dipakai.
B. Pengertian Kepribadian
Kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa inggris, yaitu personality. Kata Personality sendiri berasal dari bahasa latin pesona, yang berarti topeng
yang digunakan oleh para aktor dalam suatu permainan atau pertunjukan. Pada saat pertunjukan para aktor tidak menampilkan kepribadian yang sesungguhnya
menyembunyikan kepribadiaannya yang asli, dan menampilkan dirinya sesuai dari topeng yang digunakannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kata kepribadian digunakan untuk menggambarkan 1 identitas diri, jati diri seseorang, seperti: “Saya seorang
yang pandai bergaul dengan siapa saja”, atau “Saya seorang pendiam”, 2 kesan seseorang tentang diri anda atau orang lain, seperti “Dia agresif”, atau
“Dia jujur”, dan 3 fungsi-fungsi kepribadian yang sehat atau bermasalah, seperti: “Dia baik”, atau “Dia pendendam”. Beberapa istilah dalam teori psikologi
kepribadian diberi makna yabg berbeda-beda. Istilah yang berdekatan maknanya antara lain:
1. Personality kepribadian: penggambaran tingkah laku secara
deskriptif tanpa memberi nilai devaluative.
11
2. Character karakter: penggambaran tingkah laku dengan
menonjolkan nilai benar-salah, baik-buruk baik secara eksplisit maupun implisit.
3. Dispotition watak: karakter yang telah lama dimiliki dan sampai
sekarang belum berubah. 4.
Temperamen temperamen: kepribadian yang berkaitan erat dengan determinan biologik atau fisiologik, disposisi hereditas.
5. Traits sifat: respon yang senada sama terhadap sekelompok
stimuli yang mirip, berlangsung dalam kurun waktu yang relatif lama.
6. Type–attribute ciri: mirip dengan sifat, namun dalam kelompok
stimuli yang lebih terbatas. 7.
Habit: kebiasaan respon yang sama cenderung berulang untuk stimulus yang sama pula.
Untuk memperoleh pemahaman tentang kepribadian, berikut dikemukakan beberapa pengertian dari para ahli.
1. Hall dan Lindzey mengemukakan bahwa secara populer, kepribadian
dapat diartikan sebagai 1 keterampilan atau kecakapan sosial social skill, dan 2 kesan yang paling menonjol, yang ditunjukkan
oleh seseorang terhadap orang lain seperti orang yang dikesani sebagai agresif, atau pendiam.
2. Woodworth mengemukakan bahwa kepribadian merupakan “kualitas
tingkah laku total individu”. 3.
Stern mengemukakan bahwa kepribadian adalah kehidupan seseorang secara keseluruhan, individual, unik, usaha mencapai
tujuan, kemampuannya bertahan dan membuka diri, kemampuan memperoleh pengalaman.
12
4. Guilford mengemukakan bahwa kepribadian adalah pola trait-trait
yang unik dari seseorang. 5.
Pervin mengemukakan kepribadian adalah seluruh karakteristik seseorang atau sifat umum banyak orang yang mengakibatkan pola
yang menetap dalam merespon suatu situasi. 6.
Maddy atau Burt mengemukakan bahwa kepribadian adalah seperangkat karakteristik dan kecenderungan yang stabil yang
menentukan keumuman dan perbedaan tingkah laku psikologik berpikir, perasaan, dan perbuatan dari seseorang dalam waktu yang
panjang dan tidak dapat difahami secara sederhana sebagai hasil dari tekanan sosial dan tekanan biologik saat itu.
7. Dashiell mengartikannya sebagai “gambaran total tentang tingkah
laku individu yang terorganisasi”. 8.
Allport mengemukakan lima tipe definisi kepribadian sebagai berikut: a. Rag-Bag omnibus, yang merumuskan kepribadiannya dengan
cara enumerasi menjumlahkan. Contohnya definisi dari Morton Prince, yaitu “kepribadian merupakan sejumlah disposisi
biologis, impuls-impuls, kecenderungan-kecenderungan, dan insting-insting bawaan, dan disposisi lain yang diperoleh melalui
pengalaman. b. Integratif dan Konfiguratif, yang menekankan kepada organisasi
cir-ciri pribadi, seperti definisi dari Warren dan Carmichaeles “kepribadian sebagai organisasi tentang pribadi manusia atau
individu pada setiap tahap perkembangan”. c. Hirarchis, seperti yang dikemukakan oleh Wlliam James, yaitu
kepribadian itu dinyatakan dalam empat pribadi selves: material self, social self, spiritual self, dan puriego atau self of
self.
13
d. Adjustment, seperti definisi dari Kempfis, yaitu sebagai “integrasi dari sistem kebiasaan individu dalam menyesuaikan dirinya
dalam lingkungannya”. e. Distinctiveness Uniqueness, seperti yang dikemukakan oleh
Shoen, yaitu “sistem disposisi dan kebiasaan yang membedakan antara individu yang satu dengan yang lainnya
dalam satu kelompok yang sama. Selanjutnya Allport mengemukakan pendapatnya sendiri tentang
pengertian kepribadian ini, yaitu “Personality is the dinamic organization within the individual of those psychophysical systems that determine his unique
adjustment to his environtment”. Maksudnya adalah “kepribadian merupakan organisasi yang dinamis dalam individu tentang sistem psikofisik yang
menentukan penyesuaiannya yang unik terhadap lingkungannya”. Pengertian tersebut dapat diartikan sebagai berikut :
1. Dynamic, merujuk kepada perubahan kualitas perilaku karakteristik
individu, dari waktu ke waktu, atau dari situasi ke situasi. 2.
Organization, yang menekankan pemolaan bagian-bagian struktur
kepribadian yang independen, yang masing-masing bagian tersebut mempunyai hubungan khusus satu sama lainnya. Ini menunjukkan
bahwa kepribadian itu bukan kumpulan sifat-sifat, dalam arti satu sifat ditambah dengan yang lainnya, melainkan keterkaitan antara sifat-
sifat tersebut, yang satu sama lainnya saling berhubungan atau berinterelasi.
3. Psychophysical Systems, yang terdiri atas kebiasaan, sikap, emosi,
motif, keyakinan, yang kesemuanya merupakan aspek psikis, tetapi mempunyai dasar fisik dalam diri individu, seperti: syaraf, kelenjar,
atau tubuh individu secara keseluruhan. Sistem psikofisik ini meskipun mempunyai fondasi pembawaan, namun dalam
14
perkembangannya lebih dipengaruhi oleh hasil belajar, atau diperoleh melalui pengalaman.
4. Determine, yang menunjuk pada peranan motivasional sistem
psikofisik. Dalam diri individu, sistem ini mendasari kegiatan-kegiatan yang khas, yang mempengaruhi bentuk-bentuk. Sikap, keyakinan,
kebiasaan, atau elemen-elemen sistem psikofisik lainnya muncul melalui sistem stimulus, baik dari lingkungan, maupun dari dalam diri
individu sendiri. 5.
Unique, yang menunjuk pada keunikan atau keragaman tingkah laku
individu sebagai ekspresi dari pola sistem psikofisiknya. Dalam proses penyesuaian diri terhadap lingkungan, tidak ada reaksi atau
respon yang sama dari dua orang, meskipun kembar identik. Berdasarkan pengerian teori dan kepribadian di atas maka, istilah teori
kepribadian dapat diartikan sebagai “Seperangkat asumsi tentang kualitas tingkah laku manusia beserta definisi-definisi empirisnya.
Mengenai asumsi ini dapat diberikan contohnya sebagai berikut: 1.
Semua tingkahlaku dilatarbelakangi motivasi. 2.
Kecemasan yang tinggi menyebabkan penurunan mutu kegiatan bekerja atau belajar.
3. Perkembangan psikofisik individu dipengaruhi oleh pembawaan,
lingkungan, dan kematangan. Asumsi ini sering dinyatakan dalam formula.
4. P I= F H.E.TM, dimana P= Person, I= Individu, F= Function, H=
Heredity pembawaanketurunan, E= Environment lingkungan, T= Time, dan M= Maturation kematangan.
Menurut Pervin teori kepribadian itu merupakan upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan “what, how, dan why”. Pertanyaan “what” terkait dengan
karakteristik seseorang dan bagaimana karakteristik tersebut diorganisasikan dalam hubungannya dengan orang lain. Seperti pertanyaan “Apakah dia jujur,
15
ajeg, dan memiliki kebutuhan berprestasi yang tinggi?” Pertanyaan “how” merujuk kepada faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian, seperti
“Bagaimana faktor genetika dan lingkungan berinteraksi dalam mempengaruhi kepribadian?” Sementara pertanyaan “why” merujuk kepada faktor motivasional
individu berperilaku, seperti pertanyaan “Mengapa seseorang mengalami depresi?” Jawabannya mungkin, karena dia dihina orang, kehilangan orang
yang dikasihinya, atau karena dia tidak lulus ujian. Selanjutnya ia mengemukakan hakikat kepribadian manusia, yaitu sebagai
berikut. 1.
Manusia merupakan makhluk yang unik dibandingkan dengan makhluk species lainnya, seperti hewan. Dibandingkan dengan
hewan, manusia lebih tergantung kepada faktor psikologis, ia kurang tergantung kepada faktor biologis. Manusia mempunyai kemampuan
berfikir konseptual, dan berbahasa atau berkomunikasi dengan menggunakan simbol-simbol, sedangkan hewan tidak memilikinya.
Dengan kata lain yang membedakan manusia dan hewan adalah kemampuan berbahasa. Namun dalam hal kematangan, manusia
lebih lambat dibandingkan dengan hewan. 2.
Tingkah laku manusia bersifat kompleks. Untuk memahami kepribadian harus mampu mengapresiasi tentang kompleksitas
tingkah laku manusia. Seringkali terjadi satu perilaku muncul disebabkan oleh beberapa faktor, seperti masalah “depresi” yang
telah dikemukakan di atas. Satu perilaku yang sama pada beberapa orang, mungkin disebabkan oleh beberapa faktor yang berbeda-
beda, seperti: Surini mengalami stress, karena dia takut tidak lulus ujian; sementara Budi mengalami stress, karena di PHK diputus
hubungan kerja oleh kantornya. 3.
Manusia tidak selalu menyadari atau dapat mengontrol faktor-faktor yang menentukan tingkah lakunya. Pernyataan ini menunjukkan
16
bahwa dalam suatu saat manusia tidak dapat menjelaskan mengapa melakukan sesuatu, atau akan melakukan sesuatu dengan suatu
cara yang sebenarnya berlawanan dengan keinginannya sendiri.
C. Pola Kepribadian