Tujuan Penggunaan Energi Dinamika Kepribadian

apabila dua nilai psikis kekuatannya tidak sama, maka energi yang lebih tinggi akan mengalir ke energi yang lebih rendah, sampai terjadi keseimbangan. Misalnya, ekstraversi yang tinggi akan mengalirkan energinya sehingga dalam tak sadar introversinya juga semakin tinggi. Tujuan entropy adalah keseimbangan homostatik. Keseimbangan yang sempurna tidak pernah dapat dicapai, karena sistem kepribadian hanya relatif tertutup, masih dimungkinkan adanya perubahan energi akibat dari adanya konflik di dalam maupun pengaruh dari luar. Naik turunnya energi itu disamping disebabkan oleh perpindahan energi dari bagian satu ke bagian yang lain ekuivalen dan mengalirnya energi dari yang kuat ke yang lemah entropy, bisa juga karena penambahan atau pengurangan energi dari luar, baik dari sistem fisik maupun dari lingkungan. Hukum umum dari Jung menyatakan bahwa perkembangan hanya satu sisi dari kepribadian akan menimbulkan konflik, sedang tegangan dan perkembangan simultan semua aspek akan menghasilkan harmoni dan kepuasan. Karena bagian atau sistem yang lemah akan selalu berusaha untuk menjadi kuat, bagian dari kepribadian yang sangat kuat terus menerus ditekan oleh bagian lain yang lemah.

4. Tujuan Penggunaan Energi

Energi psikis dipakai untuk dua tujuan utama, memelihara kehidupan preservation of life dan pengembangan aktivitas kultural dan spiritual development of cultural and spiritual activity. Ketika manusia menjadi lebih efisien dalam memuaskan kebutuhan dasar dan kebutuhan biologisnya, mereka mempunyai energi lebih banyak untuk mengembangkan minat kultural. Tujuan-tujuan itu diraih melalui gerak progresi progression danatau gerak regresi regression: a. Progresi adalah gerak maju, berkat keberhasilan ego sadar menyesuaikan tuntutan lingkungan dan kebutuhan tak sadar secara memuaskan, energi akan mendukung gerak progresif 58 dimana kekuatan-kekuatan yang saling bertentangan disatukan dalam arus yang harmonis. b. Regresi adalah gerak mundur dari energi psikis akibat adanya frustrasi, sehingga energi psikis itu banyak dikuasai atau dipakai di dalam proses tak sadar. Regresi tidak selalu buruk, karena gerak mundur itu dapat membantu ego menemukan cara mengatasi hambatan, misalnya regresi itu mungkin dapat mengungkap pengetahuan atau kebijaksanaan yang ada dalam ketidaksadaran sebagai arsetip. Regresi semacam itu biasa muncul dalam bentuk mimpi. Gerakan yang didukung energi bukan hanya maju atau mundur. Ketika lingkungan menentang pemuasan kebutuhan instingtif, ego mempunyai dua macam pilihan pemakaian energi, yakni sublimasi atau represi. a. Sublimasi adalah mengubah tujuan instingtif yang tidak dapat diterima dengan tujuan yang dapat diterima lingkungan. Ini berarti memindahkan energi dari proses instingtif yang kabur menjadi lebih tegas dan mementingkan tujuan kultural dan spiritual. b. Represi adalah menekan instingtif yang tidak mendapat penyaluran rasional di lingkungan, tanpa mengganggu ego. Insting itu ditekan ke tak sadar, energi dipakai untuk melakukan berbagai kegiatan yang dapat membuat insting yang ditekan tidak muncul ke kesadaran.

F. Perkembangan Kepribadian