Sekolah Faktor Lingkungan environment
Pola-pola perilaku yang sudah terkembangkan dalam masyarakat bangsa tertentu seperti bentuk adat istiadat sangat
memungkinkan mereka untuk memiliki karakteristik kepribadian tertentu yang sama. Kesamaan karakteristik ini mendorong
berkembangnya konsep kepribadian dasar Kardiner: Yusuf, 2002 dan karakter nasional atau bangsa Gorer: Yusuf, 2002.
Berikut contoh tipe kepribadian suku Indiana Maya dan Alorese. Suku Indiana memiliki karakteristik: rajin, kurang peka terhadap
penderitaan, fatalistik, tidak takut mati, independen namun tidak kompetitif, tidak demonstratif dalam mengekspresikan perasaan, dan
jujur. Sementara suku Alorese berkarakteristik: cemas, curiga, kurang percaya diri, kurang berminat ke dunia luar, sangat membutuhkan
dorongan kasih sayang, kurang memiliki dorongan untuk mengembangkan keterampilan, dan suka mengkompensasi perasaan
rendah dirinya dengan membuat dan membangga-banggakan diri. Setiap bangsa di dunia memiliki kepribadian dasar yang relatif
berbeda, sebagaimana bangsa Indonesia memiliki kepribadian dasar: religius, ramah, kurang disiplin, bangsa Jepang: ulet, kreatif, dan
disiplin; dan bangsa Amerika: optimis, perspektif, disiplin, ulet dalam menyelesaikan sesuatu, namun individualistik.
Pentingnya peranan kebudayaan terhadap perkembangan kepribadian seseorang tergantung pada tiga prinsip di antaranya: a
pengalaman awal dalam kehidupan dalam keluarga, b pola asuh orangtua terhadap anak, dan c pengalaman awal dalam kehidupan
anak dalam masyarakat. Jika anak-anak memiliki pengalaman awal kehidupan yang sama dalam suatu masyarakat maka mereka
cenderung akan memiliki karakteristik kepribadian yang sama pula.