Jenis Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas PTK yang terdiri atas beberapa siklus untuk memperbaiki proses pembelajaran yang berdampak pada hasil belajar. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama Arikunto, 2006: 3. Menurut Arikunto, penelitian tindakan kelas Classroom Research memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Ebbut dalam Kunandar 2011: 43 bahwa penelitian tindakan adalah kajian sistemik dari upaya perbaikan tindakan praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut. Secara lebih detail pengertian PTK juga disampaikan oleh Tampubolon 2014: 19 yang mengatakan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh pendidik atau calon pendidik di dalam kelasnya sendiri secara kolaboratif atau disebut juga partisipatif. PTK bertujuan untuk memperbaiki kinerja pendidik menyangkut kualitas proses pembelajaran, meningkatkan hasil belajar peserta didik baik secara akademik maupun nonakademik melalui tindakan reflektif dalam bentuk siklus. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bersifat kolaboratif. Peneliti memilih PTK kolaboratif karena baik guru maupun peneliti dapat bersama-sama memikirkan solusi persoalan yang tengah diteliti dan saling belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk meningkatkan profesionalisme. Ada tiga kelompok dalam melakukan PTK dengan asas kolaboratif, yakni guru sebagai pelaku tindakan, observer yang mengamati sekaligus memberikan masukan, serta kelompok siswa yang diberi perlakuan Sanjaya, 2011: 39. Pada penelitian kolaborasi ini, guru melakukan proses tindakan pembelajaran dengan menggunakan media fabel Aesop. Peneliti juga bertugas untuk merancang dan mempersiapkan penelitian, serta membantu guru dalam melakukan tindakan jika guru membutuhkan bantuan. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan melalui beberapa siklus. Model PTK yang dipakai dalam penelitian ini adalah model dari Kemmis dan Mc Taggart. Peneliti menggunakan model ini karena komponen tindakan dengan pengamatan dijadikan sebagai suatu kesatuan. Disatukannya kedua hal tersebut disebabkan karena dalam penerapannya kegiatan tindakan dan pengamatan harus dilakukan dalam waktu yang bersamaan Kusumah, 2009: 20. Bagan tindakan yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut. Gambar 3.1 Bagan Siklus PTK Kemmis dan Mc Taggart dalam Kusuma dan Dwitagama 2009: 21. Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa ada empat tahapan dalam skema PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart. Keempat tahapan tersebut adalah perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. 1. Perencanaan adalah kegiatan yang mencakup identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah, dan pengembangan bentuk tindakan aksi sebagai pemecahan masalah. 2. Tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang digunakan, materi apa yang diajarkan dan sebagainya. 3. Observasi atau pengamatan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan proses pembelajaran, dan pengaruh dari tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas dalam bentuk data. Tahap tindakan dan observasi dilakukan dalam waktu yang bersamaan. 4. Refleksi yang dilakukan oleh guru dan tim pengamat dalam penelitian tindakan kelas membahas mengenai berbagai masalah yang muncul selama penelitian serta analisis data sebagai bentuk dari pengaruh tindakan yang telah dirancang. Melalui refleksi inilah peneliti akan menentukan apakah penelitian membutuhkan siklus lanjutan atau sudah berhenti karena masalah telah terselesaikan.

B. Setting Penelitian

Dokumen yang terkait

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar ipa menggunakan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2015/2016.

0 0 278

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran berbasis TIK pada siswa kelas IV SD Karitas Nandan tahun pelajaran 2016/2017.

0 1 177

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru I tahun pelajaran 2015/2016.

0 0 299

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016.

0 2 302

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Kanisius Condongcatur menggunakan media visual tahun ajaran 2012/2013.

0 2 347

Peningkatan motivasi dan hasil belajar IPS siswa kelas III SD Kanisius Kintelan dengan metode demonstrasi.

0 1 252

Peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA menggunakan fabel aesop pada kelas II.1 di SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta

0 0 357

Peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA menggunakan fabel aesop pada siswa kelas IV di SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta

0 2 296

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran berbasis TIK pada siswa kelas IV SD Karitas Nandan tahun pelajaran 2016 2017

0 1 175

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD KANISIUS CONDONGCATUR MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL TAHUN AJARAN 20122013

0 1 345