10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
Banyak pengertian motivasi yang dikemukakan oleh para ahli, motivasi dipandang sebagai usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau
kelompok tertentu bergerak melakukan sesuatu yang dikehendakinya atau mendapatkan kepuasan dengan perbuatannya
. Pendapat mengenai motivasi
disampaikan oleh Dimyati 2006: 80 bahwa motivasi adalah dorongan mental dalam diri seseorang yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia,
termasuk perilaku belajar. Kompri 2015: 4 juga menyebutkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan dari dalam individu untuk melakukan suatu tindakan
dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan. Kedua pendapat tersebut sama-sama menyebutkan bahwa motivasi merupakan dorongan
dari dalam diri manusia yang mana merupakan motivasi intrinsik. Sumadi Suryabrata dalam Kompri, 2015: 6 mengatakan pendapatnya mengenai motivasi
intrinsik, yaitu motif yang sudah ada dalam diri individu dan dapat berfungsi tanpa harus adanya dorongan dari luar. Dorongan dari dalam diri inilah yang
menjadikan seorang individu mempunyai alasan untuk melakukan sebuah usaha atau perbuatan. Setiap siswa yang belajar tentunya diharapnya memiliki motivasi
intrinsik, karena ini menunjukkan bahwa siswa memiliki kesadaran untuk belajar secara bersungguh-sungguh.
Motivasi juga bisa didapatkan melalui lingkungan sekitar, atau disebut juga motivasi ekstrinsik. Perbedaan dari motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik
berada pada sumber motivasinya, hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Aunurrahman 2012: 116 bahwa motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang
berasal dari luar diri individu. Sebagai contoh, seorang siswa akan lebih giat belajar jika ia diberitahu bahwa sebentar lagi akan ada ujian. Contoh lain, Ani
sebelumnya malas untuk membaca buku, tetapi ia menjadi senang membaca karena buku ensiklopedi yang ada di perpustakaan karena menarik dan penuh
gambar berwarna. Seorang guru biasanya juga memanfaatkan motivasi ekstrinsik untuk meningkatkan semangat belajar siswa Djamarah, 2011: 158.
Dorongan dari dalam kekuatan mental dan pengaruh dari luar akan berpengaruh pada kemajuan individu tersebut Dimyati, 2006: 84. Motivasi
intrinsik dan ekstrinsik sama pentingnya bagi perkembangan individu. Motivasi intrinsik yang sudah ada dapat diperkuat oleh motivasi ekstrinsik, yaitu saat
seorang siswa memiliki semangat belajar karena ia merasa bahwa ilmu merupakan sesuatu yang ia butuhkan dan ia menjadi lebih semangat belajar ketika orang
tuanya memberi dukungan dan semangat. Demikian juga, motivasi ekstrinsik dapat memunculkan kesadaran dari dalam diri sehingga berubah menjadi motivasi
intrinsik. Dimyati dalam Aunurrahman, 2012: 117 mengatakan proses perubahan motivasi pada seseorang ini disebut transformasi motif.
Orang yang termotivasi akan menunjukkan ketertarikan dan kegigihan dalam melakukan suatu kegiatan. Orang yang termotivasi akan menunjukkan
perubahan sikap menjadi lebih berminat, lebih bersemangat, lebih mempunyai tujuan, dan lebih giat dalam melakukan sesuatu. Hal ini sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Santrock dalam Kompri 2015: 3 bahwa motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, serta kegigihan perilaku yang penuh energi,
terarah, dan bertahan lama pada diri seseorang. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang menggerakkan
serta mengarahkan seseorang untuk mencapai tujuan yang dikehendakinya.
b. Pengertian Belajar