pada siklus I dan kisi-kisi soal evaluasi siswa pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I dan II
No. Indikator
Nomor Soal Pilihan Ganda
Esai
SIKLUS I 1.
3.2.1 Menyebutkan perubahan sifat benda yang diakibatkan oleh pembakaran.
4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 15
1, 4, dan 5 2.
3.2.4 Menyebutkan perubahan sifat benda yang diakibatkan oleh pemanasan.
1, 2, 3, 9, 12, 14, 16, 17, 18,
19, dan 20 2, dan3
SIKLUS II 3.
4.2.1 Menjelaskan manfaat energi cahaya dalam kehidupan sehari-hari.
1, 2, 3, 4, 5 1
4. 4.2.2 Menjelaskan manfaat energi panas dalam
kehidupan sehari-hari. 6, 7, 8, 9
2 5.
4.2.5 Menjelaskan manfaat energi gerak dalam kehidupan sehari-hari.
10, 11, 12, 13, 14, 15, 16
3 6.
4.2.6 Menjelaskan manfaat energi bunyi dalam kehidupan sehari-hari.
17, 18, 19, 20 4
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Validitas
Validitas merupakan salah syarat yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen dalam sebuah penelitian. Menurut Scarvia dalam Arikunto, 2013: 80 sebuah tes
dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur tepat pada apa yang hendak diukur. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tiga jenis validitas, yaitu validitas isi,
validitas muka, dan validitas konstruk, a.
Validasi Isi Validitas isi content validity mengandung arti bahwa suatu alat ukur
dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Validitas isi bagi sebuah instrumen menunjuk suatu kondisi sebuah instrumen yang disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang dievaluasi Arikunto, 2013:
81. 1
Validasi Instrumen Pembelajaran Perangkat pembelajaran pada penelitian ini adalah silabus, RPP dan soal
evaluasi. Peneliti meminta validator untuk memberikan nilai dan masukan pada perangkat pembelajaran yang telah dibuat. Validator memberikan nilai pada RPP
dan soal evaluasi, sedangkan untuk silabus validator hanya memberikan masukan secara lisan dan tertulis karena menganggap isi silabus merupakan ringkasan dari
RPP yang kemungkinan akan memiliki nilai yang sama. Validitas isi perangkat pembelajaran disusun berdasarkan hasil konsultasi dengan ahli atau expert
judgement. Dalam hal ini yang berperan sebagai ahli atau validator adalah dua dosen ahli dan satu guru yang mengajar mata pelajaran IPA di SD Kanisius
Condongcatur. Peneliti menggunakan skala Likert, yaitu variabel yang diukur dijabarkan
pada indikator yang akan dipilih oleh validator Widoyoko, 2015: 104. Skala Linkert yang digunakan adalah skala lima, sehingga ahli dapat memberikan
penilaian “sangat sesuai” dengan bobot skor 5, “sesuai” dengan bobot skor 4, “cukup sesuai” dengan bobot skor 3, “tidak sesuai” dengan bobot skor 2, dan
“sangat tidak sesuai” dengan bobot skor 1. Hasil dari penilaian validator akan generalisasikan dengan menggunakan tabel klasifikasi. Tabel klasifikasi dapat
dianalisis dengan menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden Widoyoko, 2015: 111. Tabel klasifikasi perangkat
pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.7. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.7 Klasifikasi Validasi Perangkat Pembelajaran
Setelah perangkat pembelajaran divalidasikan kepada dua dosen ahli dan satu guru yang mengajar mata pelajaran IPA di SD Kanisius Condongcatur maka
didapatkan hasil validasi yang dapat dilihat pada Tabel 3.8 seperti berikut. Tabel 3.8 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Siklus I
No. Jenis Perangkat
Validator Pertemuan 1
Pertemuan 2
1. RPP
Dosen ahli 1 3,61
3,7 Dosen ahli 2
4,38 4,31
Guru IPA SD 4,62
4,70
Rata-Rata 4,22
2. Soal Evaluasi
Dosen ahli 1 3,33
Dosen ahli 2 4,73
Guru IPA SD 4,71
Rata-Rata 4,26
Dari tabel 3.8 dapat diketahui bahwa total rata-rata skor hasil validasi yang diberikan oleh dua dosen ahli dan guru IPA SD untuk perangkat pembelajaran
RPP adalah 4,22. Kemudian rata-rata hasil validasi soal evaluasi yang diberikan oleh dua dosen ahli dan guru IPA adalah 4,26. Dari skor tersebut dapat diketahui
bahwa baik RPP maupun soal evaluasi masuk dalam kategori “sangat sesuai” Tabel 3.7. Oleh karena itu, RPP dan soal evaluasi siklus I yang telah dibuat oleh
peneliti dapat digunakan untuk penelitian setelah mengalami beberapa perbaikan.
Nilai Keterangan
4,22 Sangat sesuai
3,41 - 4,21 Sesuai
2,60 - 3,40 Cukup sesuai
1,79 - 2,59 Tidak sesuai
1,79 Sangat tidak sesuai
Peneliti juga melakukan validasi perangkat pembelajaran siklus II oleh expert judgement yang sama dengan sebelumya. Hasil validasi perangkat
pembelajaran siklus II dapat dilihat pada Tabel 3.9. Tabel 3.9 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Siklus II
No. Jenis Perangkat
Validator Pertemuan 1
Pertemuan 2
1. RPP
Dosen ahli 1 4,46
4,38 Dosen ahli 2
4,56 4,15
Guru IPA SD 4,46
4,69
Rata-Rata 4,45
2. Soal Evaluasi
Dosen ahli 1 3,26
Dosen ahli 2 4,53
Guru IPA SD 3,82
Rata-Rata 3,87
Dari tabel 3.9 dapat diketahui bahwa total rata-rata skor hasil validasi yang diberikan oleh dua dosen ahli dan guru IPA SD untuk perangkat pembelajaran
RPP adalah 4,45. Kemudian rata-rata hasil validasi soal evaluasi Pembelajaran yang diberikan oleh dua dosen ahli dan guru IPA SD adalah 3,87. Dari skor
tersebut dapat diketahui bahwa RPP masuk dalam kategori “Sangat Sesuai” dan soal evaluasi masuk dalam kategori “Sesuai” Tabel 3.7. Oleh karena itu, RPP
dan soal evaluasi siklus II yang telah dibuat oleh peneliti dapat digunakan untuk penelitian setelah mengalami beberapa perbaikan.
2 Validasi Instrumen Penelitian
Selain melakukan validasi isi pada instrumen pembelajaran, peneliti juga melakukan validasi isi pada instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang akan
divalidasi adalah lembar observasi motivasi serta kuisioner motivasi belajar. Dalam hal ini yang berperan sebagai ahli atau validator adalah dua dosen ahli dan
satu guru kelas III. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skala yang digunakan adalah skala Linkert seperti pada validasi perangkat pembelajaran dan tabel klasifikasi yang digunakan juga sama, yaitu Tabel 3.9.
Setelah instrumen penelitian divalidasikan kepada tiga maka didapatkan hasil validasi yang dapat dilihat pada Tabel 3.10 seperti berikut.
Tabel 3.10 Hasil Validasi Instrumen Penelitian
No. Jenis Perangkat
Validator Skor
Rata-Rata
1. Lembar
Observasi Motivasi
Dosen ahli 1 3,67
3,94 Dosen ahli 2
3,33 Guru kelas
4,83 2.
Kuisioner Motivasi Belajar.
Dosen ahli 1 3,33
3,83 Dosen ahli 2
3,67 Guru kelas
4,50
Dari Tabel 3.10 dapat diketahui bahwa total rata-rata skor hasil validasi untuk lembar observasi motivasl yang diberikan oleh dua dosen ahli dan guru
kelas III adalah 3,94. Kemudian rata-rata hasil validasi kuisioner motivasi belajar
yang diberikan oleh dua dosen ahli dan guru kelas III adalah 3,83 .
Dari skor tersebut dapat diketahui bahwa baik lembar observasi motivasl dan kuisioner
motivasi belajar yang dibuat peneliti masuk dalam kategori “sesuai” Tabel 3.7.
Oleh karena itu, instrumen penelitian yang telah dibuat oleh peneliti dapat digunakan untuk penelitian setelah mengalami beberapa perbaikan.
b. Validitas Muka
Peneliti melakukan validasi muka terhadap lembar kuisioner motivasi, observasi dan wawancara dengan dosen pembimbing, dosen ahli, serta guru SD
sebagai validator. Dosen tidak memberikan nilai namun memberikan masukan dan mengoreksi instrumen yang divalidasi. Beberapa hal yang dikoreksi adalah
penggunaan pilihan kata yang masih ambigu, poin-poin yang bisa dipadatkan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hingga bentuk kuisioner yang awalnya berupa skala linkert menjadi skala Guttman dengan jawaban “YaTidak” agar lebih mudah dipahami siswa kelas
kecil. Peneliti juga melakukan validasi muka terhadap RPP, silabus, dan soal
evaluasi dengan dua dosen ahli dan guru IPA SD sebagai validator. Validator tidak memberikan nilai namun melihat kenampakan instrumen dan memberikan
komentar. Validator memberikan komentar, “kalau ada gambar gunakan kalimat „Perhatikan gambar berikut‟ dan kalau bisa hindari kata kecuali pada soal
Mbak .” Validator juga memberikan komentar lisan seperti “LKSnya dibuat lebih
menarik lagi mbak soalnya ini untuk kelas kecil, dikasih border bergambar nggak apa
”. Hasil komentar dan masukan validasi muka untuk perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian dapat dilihat pada Lampiran 5.
c. Validitas Konstruk
Validitas konstruk sebuah instrumen menunjuk suatu kondisi sebuah instrumen yang disusun berdasarkan konstruk aspek-aspek yang seharusnya
dievaluasi Arikunto, 2013: 81. Peneliti melakukan validitas konstruk secara empiris dengan mengujicobakan instrumen soal evaluasi ke 26 siswa kelas III di
SD Negeri Perumnas 3. Peneliti memilih SD tersebut karena berada tidak jauh dari SD tempat penelitian sehingga diasumsikan memiliki karakteristik siswa
yang sama. Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus korelasi produk moment sebagai berikut Arikunto, 2013: 87.
Keterangan : R
xy
= Koefisien korelasi 1 umtuk soal yang dijawab benar
0 umtuk soal yang dijawab salah X = jawaban per item soal
Y = jumlah jawaban benar untuk satu responden Untuk memudahkan perhitungan dan meminimalisir kesalahan perhitungan,
peneliti menggunakan program SPSS Statistical Product and Service versi 22 for Windows untuk menghitung validitas konstruk. Analisis faktor dilakukan dengan
cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total. Apabila korelasi setiap faktor tersebut positif maka faktor tersebut mempunyai validitas konstruksi
yang baik Sugiyono, 2015: 178. Arikunto 2013: 89 juga mengungkapkan jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka item tersebut tidak valid, begitu juga
sebaliknya. Nilai r tabel untuk jumlah responden 26 orang dengan taraf signifikasi 5 adalah 0,388 Sugiyono, 2015: 455.
Cara lain yang digunakan peneliti untuk menentukan valid tidaknya soalnya soal adalah dengan melihat hasil Pearson Correlation yang terdapat tanda asteris
. Tanda memiliki koefisien korelasi signifikansi 5 dengan taraf kepercayaan 95, sedangkan tanda memiliki koefisien korelasi signifiansi 1 dengan taraf
kepercayaan 99 Bungin, 2014: 193. Sama halnya dengan keterangan di bawah tabel output . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed yang berarti
korelasi kesalahan pada taraf signifikasi 5 sehingga item soal dikatakan valid jika hasil Pearson Correlation lebih kecil dari 0,05 Widoyoko, 2015: 189. Hasil
perhitungan SPSS dari soal yang telah diujikan dapat dilihat pada Tabel 3.11. Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Soal Siklus I
Soal Pilihan Ganda No. Item
r tabel N=26 r hitung
Keterangan
1 0,388
0,731 Valid
2 0,388
0,870 Valid
3 0,388
0,482 Valid
4 0,388
0,146 Tidak Valid
5 0,388
0,482 Valid
6 0,388
0,891 Valid
7 0,388
-,022 Tidak Valid
8 0,388
0,364 Tidak Valid
9 0,388
0,870 Valid
10 0,388
0,482 Valid
11 0,388
0,891 Valid
12 0,388
Tidak Valid 13
0,388 0,174
Tidak Valid 14
0,388 0,104
Tidak Valid 15
0,388 0,891
Valid 16
0,388 0,891
Valid 17
0,388 0,731
Valid 18
0,388 0,870
Valid 19
0,388 0,022
Tidak Valid 20
0,388 0,891
Valid
Soal Esai No. Item
r tabel N=26 r hitung
Keterangan 1
0,388 0,679
Valid
2 0,388
0,385 Tidak Valid
3 0,388
0,364 Valid
4 0,388
0,729 Valid
5 0,388
0,750 Valid
Tabel 3.11 menunjukkan bahwa dari 20 soal pilihan ganda yang diujikan kepada 26 siswa terdapat tujuh soal yang tidak valid yaitu soal nomor 4, 7, 8, 12,
13, 14, dan 19. Dari tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa dari 5 soal esai terdapat satu soal yang tidak valid, yaitu soal nomor 2. Peneliti melakukan revisi
terhadap soal yang tidak valid sebelum nantinya digunakan sebagai penelitian. Peneliti juga melakukan validasi konstruk secara empiris untuk soal evaluasi
siklus II kepada 29 siswa kelas III SD Negeri Perumnas 3. Nilai r tabel untuk jumlah responden 29 orang dengan taraf signifikasi 5 adalah 0,367 Sugiyono,
2015: 455. Tabel 3.12 Hasil Uji Validitas Soal Siklus II
Soal Pilihan Ganda No. Item
r tabel N=29 r hitung
Keterangan
1 0,367
0,425 Valid
2 0,367
0,524 Valid
3 0,367
0,103 Tidak Valid
4 0,367
0,228 Tidak Valid
5 0,367
0,407 Valid
6 0,367
-,003 Tidak Valid
7 0,367
0,407 Valid
8 0,367
0,145 Tidak Valid
9 0,367
0,584 Valid
10 0,367
0,313 Tidak Valid
11 0,367
0,375 Valid
12 0,367
0,368 Valid
13 0,367
0,250 Tidak Valid
14 0,367
0,482 Valid
15 0,367
0,524 Valid
16 0,367
0,524 Valid
17 0,367
0,407 Valid
18 0,367
0,415 Valid
19 0,367
0,255 Tidak Valid
20 0,367
0,426 Valid
Soal Esai No. Item
r tabel N=26 r hitung
Keterangan
1 0,367
0,781 Valid
2 0,367
0,242 Tidak Valid
3 0,367
0,866 Valid
4 0,367
0,720 Valid
Tabel 3.12 menunjukkan bahwa dari 20 soal pilihan ganda yang diujikan kepada 29 siswa terdapat tujuh soal yang tidak valid yaitu soal nomor 3, 4, 6, 8,
10, 13, dan 19. Dari tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa dari 4 soal esai
terdapat satu soal yang tidak valid, yaitu soal nomor 2. Peneliti melakukan revisi terhadap soal yang tidak valid sebelum nantinya digunakan sebagai penelitian.
2. Reliabilitas
Selain valid, suatu tes juga haruslah reliabel. Reliabel berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya. Sebuah tes dikatakan dapat dipercaya
reliable jika memberikan hasil yang tetap atau konsisten apabila diteskan berkali-kali. Ada dua jenis reliabilitas yaitu reliabilitas internal dan reliabilitas
eksternal. Reliabilitas eksternal diperoleh jika ukuran atau kriteria tingkat reliabilitas berada di luar instrumen yang bersangkutan. Reliabilitas eksternal bisa
didapat dengan menggunakan metode bentuk paralel atau metode tes berulang. Sedangkan reliabilitas intenal adalah hasil yang didapatkan dari kriteria maupun
perhitungan yang didasarkan pada data dari instrumen itu sendiri Widoyoko, 2015: 157-166.
Peneliti akan menguji reliabilitas internal soal evaluasi dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha karena data yang dihasilkan terdapat
perjenjangan skor yang biasa digunakan dalam soal esai dan pilihan ganda. Untuk memudahkan perhitungan dan meminimalisir kesalahan, peneliti menggunakan
program SPSS versi 22 for Windows untuk menghitung reliabilitas soal evaluasi. Menurut Kaplan dalam Widoyoko, 2015: 165 harga kritik untuk indeks
reliabilitas instrumen adalah 0,7. Jadi, suatu instrumen akan dikatakan reliabel jika memiliki nilai koefisien Alpha lebih besar dari 0,7. Hasil perhitungan reliabilitas
soal evaluasi siklus I dan II dapat dilihat pada Tabel 3.13. Tabel 3.13 Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi
Tabel 3.13 menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda dan esai pada siklus I adalah 0,751 dan 0,758. Tabel juga menunjukkan hasil uji
reliabilitas soal pilihan ganda dan esai pada siklus II adalah 0,784 dan 0,769. Dapat dikatakan soal evaluasi siklus I dan siklus II sudah reliabel karena memiliki
nilai koefisien Alpha yang lebih besar dari 0,7. 3.
Indeks Kesukaran Selain valid dan reliabel, soal yang baik adalah soal yang tidak telalu mudah
atau terlalu sulit sehingga perlu juga mempertimbangkan indeks kesukaran atau taraf kesukaran. Indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan
mudahnya suatu soal Arikunto, 2013: 223. Rumus yang digunakan untuk menentukan saraf kesukaran adalah sebagai berikut.
Js B
P
Keterangan : P = Indeks kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab soal dengan benar Js = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Nilai Cronbach Alpha
Siklus I Siklus II
Pilihan Ganda Esai
Pilihan Ganda Esai
0,751 0,756
0,784 0,769
Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran suatu soal. Semakin mendekati 0,00
maka soal tersebut merupakan soal yang semakin sukar, sedangkan semakin mendekati 1,00 menunjukkan bahwa soal tersebut semakin mudah. Klasifikasi
indeks kesukaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Arikunto, 2013: 225.
Tabel 3.14 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal
Peneliti menggunakan indeks kesukaran untuk melihat tingkat kesulitan soal evaluasi siklus I dan siklus II. Hasil perhitungan indeks kesukaran soal evaluasi
siklus I dapat dilihat pada Tabel 3.15 berikut. Tabel 3.15 Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus I dan II
Siklus I Siklus II
No. Item IK
Keterangan No. Item
IK Keterangan
Pilihan Ganda Pilihan Ganda
1 0,69
Sedang 1
0,62 Sedang
2 0,42
Sedang 2
0,66 Sedang
3 0,92
Mudah 3
0,83 Mudah
4 0,96
Mudah 4
0,76 Mudah
5 0,92
Mudah 5
0,62 Sedang
6 0,38
Sedang 6
0,76 Mudah
7 0,85
Mudah 7
0,69 Sedang
8 0,88
Mudah 8
0,86 Mudah
9 0,42
Sedang 9
0,55 Sedang
10 0,92
Mudah 10
0,62 Sedang
11 0,38
Sedang 11
0,76 Mudah
12 1,00
Mudah 12
0,66 Sedang
Indeks Kesukaran Keterangan
0,00 - 0,30 Sukar
0,31 – 070
Sedang 0,71 - 1,00
Mudah
Siklus I Siklus II
No. Item IK
Keterangan No. Item
IK Keterangan
Pilihan Ganda Pilihan Ganda
13 0,31
Sedang 13
0,83 Mudah
14 0,31
Sedang 14
0,79 Mudah
15 0,38
Sedang 15
0,69 Sedang
16 0,38
Sedang 16
0,83 Mudah
17 0,69
Sedang 17
0,86 Mudah
18 0,42
Sedang 18
0,59 Sedang
19 0,85
Mudah 19
0,38 Sedang
20 0,38
Sedang 20
0,34 Sedang
Esai Esai
1 0,85
Mudah 1
0,41 Sedang
2 0,77
Mudah 2
0,69 Sedang
3 0,62
Sedang 3
0,52 Sedang
4 0,58
Sedang 4
0,48 Sedang
5 0,62
Sedang
Tabel 3.15 menunjukkan bahwa soal evaluasi pilihan ganda pada siklus I terdapat 8 item yang merupakan soal mudah dan 12 item yang merupakan soal
sedang. Dari tabel juga diketahui bahwa soal evaluasi esai pada siklus I terdapat 2 item yang merupakan soal mudah dan 3 item yang merupakan soal sedang. Tabel
3.15 juga menunjukkan bahwa evaluasi pilihan ganda pada siklus II terdapat 9 item yang merupakan soal mudah dan 11 item yang merupakan soal sedang. Dari
tabel juga diketahui bahwa soal evaluasi esai pada siklus I terdapat 4 item yang merupakan soal sedang.
H. Teknik Analisis Data