Penelitian yang Relevan LANDASAN TEORI

yang lebih kompleks. Sehingga dalam pembelajaran harus memperhatikan urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan serta kedalaman materi Trianto, 2009: 29; Hosnan, 2016: 133-136. Berdasarkan beberapa simpulan sebelumnya, dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini yang merupakan subjek adalah siswa SD kelas III, yaitu siswa yang berada pada jejang pendidikan sekolah dasar yang berusia 8-9 tahun dan memiliki kemampuan kognitif pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini siswa memiliki cara belajar yang konkret, integratif, dan hierarkis.

B. Penelitian yang Relevan

Perwita Sari 2017 melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD dalam Penggunaan Fabel pada Materi Penyesuaian Diri Hewan Terhadap Lingkungannya ”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Data pada penelitian ini diperoleh dari hasil pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah independent t-test. Hasil analisis data menunjukkan perbedaan skor kedua kelompok yang signifikan t 5050 = 2,286 p ≤ 0,05 dan memiliki Medium effect efek sedang sebesar r = 0,3 atau setara dengan 9. Hasil analisis data kemudian dapat dikatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa atas penggunaan media fabel. Penelitian kedua dilakukan oleh Nuramalina 2015, memiliki judul “Aplikasi Cerita Fabel Sebagai Media dalam Pembelajaran Berbicara bagi Siswa Kelas II SD” menggunakan aplikasi cerita fabel sebagai media dalam pembelajaran berbicara. Dari penelitian ini diketahui bahwa hasil belajar pada kelas eksperimen yang mengaplikasikan cerita fabel sebagai media dalam pembelajaran berbicara lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Rosela 2016 yang berjudul “Penggunaan Media Edukasi Ular Tangga untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Mlati Sleman pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia ”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dalam dua siklus. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan secara tes dan non test. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis secara kuantitaitf untuk perhitungan data yang telah diperoleh dan secara kualitatif untuk mendeskripsikan hasil. Setelah membandingkan antara kondisi awal, siklus I dan siklus II, penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa menerapkan permainan edukasi ular tangga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Mlati pada sistem peredaran darah manusia. Penelitian yang relevan peneliti rangkum dalam bagan yang dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan Peneliti memilih penelitian Perwita Sari 2017 sebagai penelitian yang relevan karena berhasil menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan atas Rosela 2016 Penelitian Tindakan Kelas berjudul “Penggunaan Media Edukasi Ular Tangga untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Mlati Sleman pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia ” Penggunaan media dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA. Nuramalina 2015, Penelitian Eksperimen Kuantitatif yang berjudul “Aplikasi Cerita Fabel Sebagai Media dalam Pembelajaran Berbicara bagi Siswa Kelas II SD” Penggunaan fabel sebagai media dapat meningkatkan hasil belajar Perwita Sari 2017 Penelitian Eksperimen Kuantitatif “Perbedaan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD dalam Penggunaan Fabel pada Materi Penyesuaian Diri Hewan Terhadap Lingkungannya ” Ada perbedaan yang signifikan atas penggunaan media fabel terhadap hasil belajar IPA siswa Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA melalui Penggunaan Modifikasi Fabel Aesop Pada Siswa Kelas III di SD Kanisius Condongcatur Tahun pelajaran 20162017” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penggunaan media fabel terhadap hasil belajar IPA siswa. Penelitian ini juga dapat menunjukkan bahwa fabel dapat digunakan oleh guru sebagai salah satu media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen, sedangkan peneliti akan melakukan penelitian dengan metode Penelitian Tindakan Kelas PTK. Pada penelitian ini, fabel dan hasil belajar digunakan sebagai variabel. Sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, fabel digunakan sebagai media dan variabel yang digunakan adalah motivasi serta hasil belajar. Pada penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan, peneliti tidak menggunakan kelompok lain sebagai pembanding karena peneliti akan menggunakan fabel dalam satu kelompok kelas yang menjadi subjek penelitian. Pada penelitian yang dilakukan oleh Nuramalina 2015, perbedaan antara penelitian tersebut dengan peneitian yang dilakukan oleh peneliti adalah dari jenis penelitian. Penelitian tersebut merupakan penelitian eksperimen kuantitatif sedangkan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas PTK. Selain itu, pada penelitian tersebut berfokus pada penggunaan fabel untuk meningkatkan perkembangan bahasa anak, sedangkan pada penelitian yang peneliti lakukan berfokus pada penggunaan media fabel untuk meningkatkan motivasi serta hasil belajar. Dengan melihat hasil positif antara fabel dan hasil belajar dari penelitian ini, peneliti menjadikan penelitian ini sebagai sumber yang relevan. Peneliti memilih penelitian Rosela 2016 sebagai penelitian yang relevan karena berhasil menunjukkan bahwa penggunaan media dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, media yang digunakan sangat inovatif dan baru bagi siswa, peneliti juga akan menggunakan media yang baru dan inovatif berupa fabel. Selain itu, ada beberapa persamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Endah 2016 dengan yang dilakukan oleh peneliti, yaitu metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, hasil belajar dan motivasi belajar IPA sebagai variabel, serta teknik analisis data.

C. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar ipa menggunakan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2015/2016.

0 0 278

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran berbasis TIK pada siswa kelas IV SD Karitas Nandan tahun pelajaran 2016/2017.

0 1 177

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru I tahun pelajaran 2015/2016.

0 0 299

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016.

0 2 302

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Kanisius Condongcatur menggunakan media visual tahun ajaran 2012/2013.

0 2 347

Peningkatan motivasi dan hasil belajar IPS siswa kelas III SD Kanisius Kintelan dengan metode demonstrasi.

0 1 252

Peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA menggunakan fabel aesop pada kelas II.1 di SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta

0 0 357

Peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA menggunakan fabel aesop pada siswa kelas IV di SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta

0 2 296

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran berbasis TIK pada siswa kelas IV SD Karitas Nandan tahun pelajaran 2016 2017

0 1 175

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD KANISIUS CONDONGCATUR MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL TAHUN AJARAN 20122013

0 1 345