Indikator Siklus
I Target
Siklus II
Keterangan Hasil Belajar
Rata-rata nilai kelas 75,8
75 76,8
Tercapai Persentase siswa yang lulus KKM
70 55,6
60 62.5
Tercapai
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa ada semua indikator motivasi belajar, rata-rata motivasi belajar, persentase siswa dengan motivasi tinggi, rata-rata nilai kelas dan
persentase siswa yang lulus KKM sudah mencapai target yang ditentukan. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk memberhentikan penelitian di siklus II.
B. Hasil Penelitian
1. Motivasi Belajar
Peneliti menggunakan kuisioner untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Motivasi belajar dalam penelitian ini dijabarkan
dalam 6 indikator yaitu siswa memiliki keinginan untuk belajar, siswa memiliki dorongan dan kebutuhan dalam belajar, siswa memiliki semangat selama
pembelajaran, 4 siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, adanya penghargaan dalam pembelajaran, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif.
Masing-masing indikator dijabarkan kembali pada pernyataan-pernyataan yang ada pada kuisioner. Indikator pertama dijabarkan pada pernyataan nomor 1 - 4,
indikator kedua dijabarkan pada pernyataan nomor 5 dan 6, indikator nomor 3 dijabarkan pada pernyataan nomor 7 - 9, indikator nomor 4 dijabarkan pada
pernyataan nomor 10 dan 11, indikator nomor 5 dijabarkan pada pernyataan nomor 12 - 15, dan indikator nomor 6 dijabarkan pada pernyataan nomor 16 -18.
Motivasi belajar siswa diklasifikasikan menjadi tiga yaitu motivasi tinggi, motivasi sedang dan motivasi rendah.
Peneliti membagikan kuisioner motivasi belajar kepada siswa sebelum melakukan siklus I untuk mengetahui motivasi awal siswa pada mata pelajaran
IPA. Kuisioner ini diisi oleh 24 siswa kelas III di SD Kanisius Condongcatur. Peneliti juga menghitung skor motivasi setiap siswa pada kondisi awal yang
hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Kuisioner Motivasi Belajar pada Kondisi Awal
No. Nama Siswa
Skor Per Indikator Skor
Motivasi Siswa
Kategori 1,2,3,4
5,6 7,8,9 10,11
12,13, 14,15
16,17, 18,19
1 AAR
4 2
1 1
2 1
61,1 Sedang
2 AAP
4 2
1 2
3 3
83,3 Tinggi
3 ABC
3 2
1 1
1 3
61,1 Sedang
4 ASJ
2 2
1 2
1 2
55,6 Sedang
5 BBW
1 1
2 1
2 38,9
Sedang 6
CTY 1
2 1
2 2
2 55,6
Sedang 7
CLY 3
2 3
2 3
72,2 Tinggi
8 CDW
2 1
2 1
3 3
66,7 Tinggi
9 DGP
3 2
3 2
4 3
94,4 Tinggi
10 DP
3 2
1 1
1 3
61,1 Sedang
11 DAR
4 1
2 2
4 3
88,9 Tinggi
12 EPW
4 1
3 2
2 66,7
Tinggi 13
FCA 3
1 3
2 4
3 88,9
Tinggi 14
HAP 1
2 2
1 4
3 72,2
Tinggi 15
IHS 3
1 2
3 50,0
Sedang 16
JAJ 4
2 3
1 4
3 94,4
Tinggi 17
LMZ 2
1 1
1 2
3 55,6
Sedang 18
MAW 1
1 1
1 22,2
Rendah 19
NBL 3
2 3
1 2
2 72,2
Tinggi 20
NGN 2
1 3
2 1
1 55,6
Sedang 21
NNA 2
1 1
1 27,8
Rendah 22
RKN 3
1 3
1 1
1 55,6
Sedang
No. Nama Siswa
Skor Per Indikator Skor
Motivasi Siswa
Kategori 1,2,3,4
5,6 7,8,9 10,11
12,13, 14,15
16,17, 18,19
23 SNM
1 1
1 1
22,2 Rendah
24 TW
2 1
2 2
38,9 Sedang
25 VEC
26 TDK
27 ZNK
Rata-Rata 60,9
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil perhitungan kuisioner awal terdapat 10 siswa yang memiliki motivasi tinggi, 11 siswa yang memiliki motivasi sedang dan
3 siswa yang memiliki motivasi rendah. Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata skor motivasi belajar siswa adalah 60,9 yang masuk pada kategori
“motivasi sedang” Tabel 3.17, sementara yang harus dimiliki oleh seorang siswa adalah motivasi yang tinggi. Peneliti juga menghitung persentase siswa yang
masuk dalam kategori motivasi tinggi dengan cara menghitung jumlah siswa yang masuk kategori motivasi tinggi dibagi jumlah seluruh siswa, dikali 100.
Perhitungan menunjukkan bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi tinggi sebesar 41,7. Kemudian peneliti menghitung skor motivasi setiap indikator yang
hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Rata-Rata Skor Motivasi Tiap Indikator pada Kondisi Awal
Indikator Motivasi Deskripsi
Rata-Rata Skor
Siswa memiliki keinginan untuk belajar Total skor yang
didapat tiap indikator dibagi
skor maksimal tiap indikator,
dikali 100 63,5
Siswa memiliki dorongan dan kebutuhan dalam belajar
62,5 Siswa memiliki semangat selama pembelajaran
56,9 Siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
70,8 Adanya penghargaan dalam pembelajaran
45,8 Adanya lingkungan belajar yang kondusif
73,6
Peneliti juga memberikan kuisioner kepada siswa saat melakukan tindakan pada siklus I dan siklus II. Peneliti memberikan kuisioner sebanyak satu kali
setiap siklus, yaitu pada saat pertemuan kedua. Kuisioner yang diberikan pada siklus I digunakan untuk mengetahui motivasi belajar setelah dilakukan tindakan
pada siklus I. Kuisioner ini juga untuk membandingkan antara tingkat motivasi sebelum siklus data awal dengan tingkat motivasi setelah siklus I. Kuisioner ini
diisi oleh 27 siswa kelas III di SD Kanisius Condongcatur. Hasil kuisioner motivasi belajar siklus I setiap siswa dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Kuisioner Motivasi Belajar Siklus I
No. Nama Siswa
Skor Per Indikator Skor
Motivasi Siswa
Kategori 1,2,3,4
5,6 7,8,9 10,11
12,13, 14,15
16,17, 18,19
1 AAR
4 1
2 2
4 3
88,9 Tinggi
2 AAP
4 2
3 1
4 3
94,4 Tinggi
3 ABC
3 2
3 2
2 3
83,3 Tinggi
4 ASJ
4 1
2 1
3 3
77,8 Tinggi
5 BBW
2 1
1 1
1 33,3
Rendah 6
CTY 4
2 3
1 4
3 94,4
Tinggi 7
CLY 4
2 3
2 4
3 100,0
Tinggi 8
CDW 4
1 2
1 2
3 72,2
Tinggi 9
DGP 4
2 2
1 4
3 88,9
Tinggi 10
DP 4
2 3
1 2
3 83,3
Tinggi 11
DAR 4
2 3
1 4
3 94,4
Tinggi 12
EPW 4
1 3
1 1
1 61,1
Sedang 13
FCA 4
1 3
2 4
3 94,4
Tinggi 14
HAP 4
3 2
1 2
3 83,3
Tinggi 15
IHS 3
2 1
1 1
44,4 Sedang
16 JAJ
4 2
3 2
4 3
100,0 Tinggi
17 LMZ
4 2
3 2
2 3
88,9 Tinggi
18 MAW
3 2
2 2
1 55,6
Sedang
No. Nama Siswa
Skor Per Indikator Skor
Motivasi Siswa
Kategori 1,2,3,4
5,6 7,8,9 10,11
12,13, 14,15
16,17, 18,19
19 NBL
3 2
1 2
1 2
61,1 Sedang
20 NGN
4 2
2 1
4 3
88,9 Tinggi
21 NNA
2 1
2 1
2 44,4
Sedang 22
RKN 3
2 1
1 1
3 61,1
Sedang 23
SNM 4
2 1
2 2
2 72,2
Tinggi 24
TW 4
2 1
2 2
61,1 Sedang
25 VEC
4 2
3 1
4 3
94,4 Tinggi
26 TDK
3 2
2 2
1 55,6
Sedang 27
ZNK 2
1 2
1 2
44,4 Sedang
Rata-Rata 74,9
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa hasil perhitungan kuisioner awal terdapat 17 siswa yang memiliki motivasi tinggi, 19 siswa yang memiliki motivasi sedang dan
1 siswa yang memiliki motivasi rendah. Tabel menunjukkan bahwa rata-rata skor motivasi belajar siswa adalah 74,9 yang masuk pada kategori “motivasi tinggi”
Tabel 3.17. Peneliti juga menghitung persentase siswa yang masuk dalam kategori motivasi tinggi dengan cara menghitung jumlah siswa yang masuk
kategori motivasi tinggi dibagi jumlah seluruh siswa, dikali 100. Perhitungan menunjukkan bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi tinggi meningkat
dari sebesar 41,7 menjadi 63,0. Kemudian peneliti menghitung skor motivasi setiap indikator yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Rata-Rata Skor Motivasi Tiap Indikator pada Siklus I
Indikator Motivasi Deskripsi
Rata-Rata Skor
Siswa memiliki keinginan untuk belajar Total skor yang
didapat tiap indikator dibagi
skor maksimal tiap indikator,
dikali 100 88,9
Siswa memiliki dorongan dan kebutuhan dalam belajar
83,3 Siswa memiliki semangat selama pembelajaran
67,9 Siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
74,1 Adanya penghargaan dalam pembelajaran
57,4 Adanya lingkungan belajar yang kondusif
81,5
Peneliti juga memberikan kuisioner kepada siswa saat melakukan tindakan pada siklus II. Kuisioner ini digunakan untuk mengetahui motivasi belajar setelah
dilakukan tindakan pada siklus II. Kuisioner ini juga untuk membandingkan antara tingkat motivasi setelah diberi tindakan pada siklus I dengan tingkat
motivasi setelah siklus II. Kuisioner ini diisi oleh 24 siswa kelas III di SD Kanisius Condongcatur. Hasil kuisioner motivasi belajar siklus I siswa dapat
dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Kuisioner Motivasi Belajar Siklus II
No. Nama Siswa
Skor Per Indikator Skor
Motivasi Siswa
Kategori 1,2,3,4
5,6 7,8,9 10,11
12,13, 14,15
16,17, 18,19
1 AAR
2 AAP
4 2
3 2
4 3
100,0 Tinggi
3 ABC
3 2
3 2
1 2
72,2 Tinggi
4 ASJ
3 2
3 1
4 3
88,9 Tinggi
5 BBW
3 2
3 1
1 61,1
Sedang 6
CTY 4
1 1
2 4
3 83,3
Tinggi 7
CLY 4
2 3
1 4
3 94,4
Tinggi 8
CDW 4
2 3
2 4
3 100,0
Tinggi 9
DGP 4
2 3
2 3
77,8 Tinggi
10 DP
2 2
1 4
3 66,7
Tinggi
No. Nama Siswa
Skor Per Indikator Skor
Motivasi Siswa
Kategori 1,2,3,4
5,6 7,8,9 10,11
12,13, 14,15
16,17, 18,19
11 DAR
12 EPW
3 2
2 1
3 3
77,8 Tinggi
13 FCA
4 2
3 2
4 3
100,0 Tinggi
14 HAP
4 2
3 2
3 3
94,4 Tinggi
15 IHS
4 2
1 1
1 3
66,7 Tinggi
16 JAJ
4 2
3 2
4 3
100,0 Tinggi
17 LMZ
18 MAW
4 2
3 1
4 3
94,4 Tinggi
19 NBL
4 2
3 2
4 3
100,0 Tinggi
20 NGN
4 2
3 2
4 3
100,0 Tinggi
21 NNA
4 1
1 1
2 50,0
Sedang 22
RKN 3
2 3
2 1
2 72,2
Tinggi 23
SNM 3
2 3
2 4
3 94,4
Tinggi 24
TW 3
1 3
1 4
3 83,3
Tinggi 25
VEC 4
2 3
2 4
3 100,0
Tinggi 26
TDK 3
1 22,2
Rendah 27
ZNK 4
2 2
2 4
2 88,9
Tinggi
Rata-Rata 82,9
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa hasil perhitungan kuisioner awal terdapat 21 siswa yang memiliki motivasi tinggi, 2 siswa yang memiliki motivasi sedang dan
1 siswa yang memiliki motivasi rendah. Tabel juga menunjukkan bahwa rata-rata skor motivasi belajar siswa adalah 82,9 yang masuk pada katego
ri “motivasi tinggi” Tabel 3.17. Peneliti menghitung persentase siswa yang masuk dalam
kategori motivasi tinggi dengan cara menghitung jumlah siswa yang masuk kategori motivasi tinggi dibagi jumlah seluruh siswa, dikali 100. Perhitungan
menunjukkan bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi tinggi meningkat dari sebesar 63,0 menjadi 87,5.
Kemudian peneliti menghitung skor motivasi setiap indikator yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Rata-Rata Skor Motivasi Tiap Indikator pada Siklus II
Indikator Motivasi Deskripsi
Rata-Rata Skor
Siswa memiliki keinginan untuk belajar Total skor yang
didapat tiap indikator dibagi
skor maksimal tiap indikator,
dikali 100 89,6
Siswa memiliki dorongan dan kebutuhan dalam belajar
89,6 Siswa memiliki semangat selama pembelajaran
79,2 Siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
79,2 Adanya penghargaan dalam pembelajaran
76,0 Adanya lingkungan belajar yang kondusif
84,7
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa motivasi belajar pada siklus II telah mencapai target yang ditentukan oleh peneliti. Pencapaian kuisioner
motivasi belajar dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Pencapaian Motivasi Belajar
Indikator Kondisi
Awal Target
Siklus I
Keterangan Siklus
II Keterangan
Siswa memiliki keinginan untuk
belajar 63,5
80 88,9
Tercapai 89,6
Tercapai Siswa memiliki
dorongan dan kebutuhan dalam
belajar 62,5
80 83,3
Tercapai 89,6
Tercapai
Siswa memiliki semangat selama
pembelajaran 56,9
75 67,9
Belum Tercapai
79,2 Tercapai
Siswa memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi 70,8
77 74,1
Belum Tercapai
79,2 Tercapai
Indikator Kondisi
Awal Target
Siklus I
Keterangan Siklus
II Keterangan
Adanya penghargaan dalam
pembelajaran 45,8
70 57,4
Belum Tercapai
76,0 Tercapai
Adanya lingkungan belajar yang
kondusif 73,6
80 81,5
Tercapai 84,7
Tercapai Rata-rata skor
motivasi seluruh siswa
60,9 80
74,9 Belum
Tercapai 82,9
Tercapai
Persentase siswa dengan motivasi
tinggi 41,7
75 63
Belum Tercapai
87,5 Tercapai
Tabel 4.9 menunjukkan adanya peingkatan motivasi belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar ditunjukkkan oleh capaian rata-rata skor motivasi
seluruh siswa dan persentase siswa dengan motivasi tinggi. Rata-rata skor motivasi seluruh siswa pada kondisi awal adalah 60,9. Rata-rata skor motivasi
seluruh siswa mengalami peningkatan menjadi 74,9 pada siklus I dan 82,9 pada siklus II. Persentase siswa yang memiliki motivasi tinggi pada kondisi awal
adalah 41,7 . Setelah dilakukan tindakan pada siklus I persentase tersebut meningkat menjadi 63,0. Pada siklus II persentase siswa yang memiliki
motivasi tinggi meningkat lagi menjadi 87,5. Tabel juga menunjukkan bahwa skor motivasi pada setiap indikator dari kondisi awal, siklus I hingga siklus II
mengalami peningkatan. Peningkatan skor untuk setiap indikator juga mengalami peningkatan. Hasil
perhitungan rata-rata skor untuk indikator siswa memiliki keinginan untuk belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal 63,5 menjadi 88,9 pada siklus I dan
89,6 pada siklus II. Rata-rata skor untuk indikator siswa memiliki dorongan dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kebutuhan dalam belajar juga mengalami peningkatan dari kondisi awal 62,5 menjadi 83,3 pada siklus I dan 89,6 pada siklus II. Rata-rata skor untuk indikator
siswa memiliki semangat selama pembelajaran mengalami peningkatan dari kondisi awal 56,9 menjadi 67,9 pada siklus I dan 79,2 pada siklus II. Rata-rata
skor untuk indikator siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi mengalami peningkatan dari kondisi awal 70,8 menjadi 74,1 pada siklus I dan 79,2 pada
siklus II. Rata-rata skor untuk indikator adanya penghargaan dalam pembelajaran mengalami peningkatan dari kondisi awal 45,8 menjadi 57,4 pada siklus I dan
76,0 pada siklus II. Rata-rata skor untuk indikator adanya lingkungan belajar yang kondusif mengalami peningkatan dari kondisi awal 73,6 menjadi 81,5 pada siklus
I dan 84,7 pada siklus II. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua indikator sudah melebihi skor yang ditetapkan sebagai target, sehingga indikator 1-6
dinyatakan sebagai target tercapai pada siklus II. 2.
Hasil Belajar Peneliti menggunakan soal evaluasi pilihan ganda dan esai untuk
mengetahui tingkat hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Peneliti juga meminta data nilai siswa kepada guru untuk mengetahui kondisi awal pada hasil
belajar awal siswa kelas III SD Kanisius Condongcatur tahun ajaran 20162017. Data nilai siswa pada kondisi awal dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Data Nilai Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal
No Nama Siswa
UTS UH2
Rata-rata Keterangan
1 AAR
57 57
Tidak Lulus KKM 2
AAP 82
74 78
Lulus KKM 3
ABC 65
82 73,5
Lulus KKM 4
ASJ 65
64 64,5
Tidak Lulus KKM 5
BBW 67
54 60,5
Tidak Lulus KKM 6
CTY 60
70 65
Tidak Lulus KKM 7
CLY 80
72 76
Lulus KKM 8
CDW 60
75 67,5
Tidak Lulus KKM 9
DGP 70
65 67,5
Tidak Lulus KKM 10
DP 50
65 57,5
Tidak Lulus KKM 11
DAR 77
85 81
Lulus KKM 12
EPW 60
70 65
Tidak Lulus KKM 13
FCA 82
85 83,5
Lulus KKM 14
HAP 65
72 68,5
Tidak Lulus KKM 15
IHS 65
70 67,5
Tidak Lulus KKM 16
JAJ 62
72 67
Tidak Lulus KKM 17
LMZ 60
65 62,5
Tidak Lulus KKM 18
MAW 50
55 52,5
Tidak Lulus KKM 19
NBL 65
72 68,5
Tidak Lulus KKM 20
NGN 65
72 68,5
Tidak Lulus KKM 21
NNA 60
70 65
Tidak Lulus KKM 22
RKN 70
85 77,5
Lulus KKM 23
SNM 55
57 56
Tidak Lulus KKM 24
TW 50
55 52,5
Tidak Lulus KKM 25
VEC 80
74 77
Lulus KKM 26
TDK 62
57 59,5
Tidak Lulus KKM 27
ZNK 50
66 58
Tidak Lulus KKM
Rata-Rata Hasil Belajar 66,6
Tidak Lulus KKM
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa pada kondisi awal terdapat 7 siswa yang sudah lulus KKM dan 20 yang tidak lulus KKM. Tabel juga menunjukkan bahwa
rata-rata hasil belajar siswa adalah 66,6 yang masih ada di bawah KKM. Peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghitung persentase siswa yang masuk dalam kategori lulus KKM dengan cara menghitung jumlah siswa yang lulus KKM dibagi jumlah seluruh siswa, dikali
100. Perhitungan menunjukkan bahwa persentase siswa yang lulus KKM adalah 25,9.
Peneliti menggunakan soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan untuk membandingkan dengan kondisi awal.
Berikut ini hasil evaluasi siklus I yang dikerjakan oleh 27 siswa kelas III SD Kanisius Condongcatur.
Tabel 4.11 Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama Siswa PG
Esai Nilai Akhir
Keterangan
1 AAR
13 11
60,0 Tidak Lulus KKM
2 AAP
16 20
90,0 Lulus KKM
3 ABC
16 11
67,5 Tidak Lulus KKM
4 ASJ
17 18
87,5 Lulus KKM
5 BBW
20 13
82,5 Lulus KKM
6 CTY
18 16
85,0 Lulus KKM
7 CLY
20 18
95,0 Lulus KKM
8 CDW
17 20
92,5 Lulus KKM
9 DGP
17 18
87,5 Lulus KKM
10 DP
14 17
77,5 Lulus KKM
11 DAR
19 16
87,5 Lulus KKM
12 EPW
15 13
70,0 Lulus KKM
13 FCA
20 19
97,5 Lulus KKM
14 HAP
15 18
82,5 Lulus KKM
15 IHS
12 8
50,0 Tidak Lulus KKM
16 JAJ
15 12
67,5 Tidak Lulus KKM
17 LMZ
17 9
65,0 Tidak Lulus KKM
18 MAW
15 8
57,5 Tidak Lulus KKM
19 NBL
13 14
67,5 Tidak Lulus KKM
20 NGN
15 12
67,5 Tidak Lulus KKM
No Nama Siswa PG
Esai Nilai Akhir
Keterangan
21 NNA
13 13
65,0 Tidak Lulus KKM
22 RKN
16 11
67,5 Tidak Lulus KKM
23 SNM
15 20
87,5 Lulus KKM
24 TW
16 11
67,5 Tidak Lulus KKM
25 VEC
15 17
80,0 Lulus KKM
26 TDK
11 14
62,5 Tidak Lulus KKM
27 ZNK
15 17
80,0 Lulus KKM
Rata-Rata Hasil Belajar 75,8
Lulus KKM
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa pada siklus I terdapat 12 siswa yang tidak lulus KKM. Tabel juga menunjukkan bahwa ada 15 dari 27
siswa dinyatakan lulus KKM 55,6. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 75,8.
Peneliti menggunakan soal evaluasi yang berbeda untuk mengetahui hasil belajar setelah dilakukan tindakan pada siklus II. Jenis soal yang digunakan masih
berupa soal pilihan ganda dan soal esai. Soal ini juga digunakan untuk membandingkan antara hasil belajar siswa pada kondisi awal dan siklus I dengan
hasil belajar siswa pada siklus II. Hasil evaluasi siklus II yang dikerjakan oleh 24 siswa kelas III SD Kanisius Condongcatur dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama Siswa PG
Esai Nilai Akhir
Keterangan
1 AAR
2 AAP
14 5
67,9 Tidak Lulus KKM
3 ABC
17 7
85,7 Lulus KKM
4 ASJ
13 4
60,7 Tidak Lulus KKM
5 BBW
15 7
78,6 Lulus KKM
6 CTY
17 7
85,7 Lulus KKM
7 CLY
18 8
92,9 Lulus KKM
No Nama Siswa PG
Esai Nilai Akhir
Keterangan
8 CDW
18 7
89,3 Lulus KKM
9 DGP
18 7
89,3 Lulus KKM
10 DP
20 2
78,6 Lulus KKM
11 DAR
12 EPW
16 6
78,6 Lulus KKM
13 FCA
20 8
100,0 Lulus KKM
14 HAP
15 5
71,4 Lulus KKM
15 IHS
15 6
75,0 Lulus KKM
16 JAJ
15 6
75,0 Lulus KKM
17 LMZ
18 MAW
14 3
60,7 Tidak Lulus KKM
19 NBL
18 8
92,9 Lulus KKM
20 NGN
18 7
89,3 Lulus KKM
21 NNA
13 2
53,6 Tidak Lulus KKM
22 RKN
15 4
67,9 Tidak Lulus KKM
23 SNM
16 3
67,9 Tidak Lulus KKM
24 TW
14 4
64,3 Tidak Lulus KKM
25 VEC
17 7
85,7 Lulus KKM
26 TDK
15 3
64,3 Tidak Lulus KKM
27 ZNK
15 4
67,9 Tidak Lulus KKM
Rata-Rata Hasil Belajar 76,8
Lulus KKM
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa pada kondisi awal terdapat 15 siswa yang sudah lulus KKM dan 9 yang tidak lulus KKM. Tabel juga menunjukkan bahwa
rata-rata hasil belajar siswa adalah 76,8. Peneliti menghitung persentase siswa yang masuk dalam kategori lulus KKM dengan cara menghitung jumlah siswa
yang lulus KKM dibagi jumlah seluruh siswa, dikali 100. Perhitungan menunjukkan bahwa persentase siswa yang lulus KKM adalah 62,5.
Berdasarkan data di atas, peneliti menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar dan persentase siswa yang lulus KKM pada setiap siklus.
Pencapaian hasil belajar pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.13. Tabel 4.13 Pencapaian Hasil Belajar
Indikator Kondisi
Awal Target
Siklus I
Keterangan Siklus
II Keterangan
Rata-rata nilai
kelas 66,6
75 75,8
Tercapai 76,8
Tercapai Persentase
siswa yang lulus KKM 70
25,9 60
55,6 Belum
Tercapai 62.5
Tercapai
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa rata-rata nilai kelas pada kondisi awal adalah 66,6. Rata-rata nilai kelas mengalami peningkatan setelah dilakukan
tindakan pada siklus I menjadi 75,8 dan pada siklus II meningkat menjadi 76,8. Tabel juga menunjukkan bahwa persentase siswa yang lulus KKM juga
mengalami peningkatan. Persentase siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal adalah 25,9 . Setelah dilakukan tindakan pada siklus I persentase tersebut
meningkat menjadi 55,6. Pada siklus II persentase siswa yang lulus KKM meningkat lagi menjadi 62,5.
C. Pembahasan