c. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti dan dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan. Observasi dilakukan dengan bantuan lembar observasi dan kamera
handphone. Observasi dilakukan untuk melihat sejauh mana tingkat motivasi siswa selama mengikuti pembelajaran dan mencatat hal-hal penting selama proses
pembelajaran berlangsung. d.
Refleksi Refleksi yang dilakukan peneliti adalah mengevaluasi dari kegiatan di siklus
II pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Membandingkan sejauh mana peningkatan motivasi dan hasil belajar antara kondisi setelah siklus I dan kondisi
akhir setelah siklus II. Perbandingan tersebut diperoleh dari data hasil observasi, kuisioner, dan wawancara. Proses dan hasil juga direfleksikan kembali mengenai
apa saja hal-hal yang dapat mempengaruhi pencapaian selama pembelajaran berlangsung. Hasil data yang telah dibandingkan digunakan untuk memutuskan
apakah penelitian dilanjutkan ke siklus selanjutnya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu motivasi dan hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ditempuh melalui dua cara yaitu tes
dan non tes. 1. Non Tes
a. Dokumentasi
Menurut Tampubolon 2014: 31 dokumentasi adalah teknik pengumpulan data objektif sekolah melalui format prapenelitian. Data tersebut dapat berupa
catatan transkrip, buku, surat, dan lain sebagainya. Dokumentasi yang dilakukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui data hasil belajar awal dengan mengumpulkan data nilai Ulangan Harian IPA dan Ulangan Tengah Semester
siswa kelas III SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 20162017. b.
Kuisioner Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden secara langsung untuk dijawab Sugiyono, 2015: 199. Kuisioner pada penelitian
ini digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari siswa mengenai motivasi terhadap pembelajaran IPA. Kuisioner diberikan kepada siswa sebelum
dilakukan tindakan dan di akhir setiap siklus untuk mengetahui tingkat motivasi belajar dari sudut pandang siswa.
c. Wawancara
Untuk memperkuat data kuisioner awal, peneliti menggunakan teknik wawancara. Wawancara atau interviu dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan
data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka atau melalui saluran media tertentu. Sanjaya, 2011: 96. Wawancara dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui kondisi awal siswa serta memperkuat data kuisioner mengenai motivasi siswa dari sudut pandang guru. Wawancara dengan guru
dilakukan secara terencana yaitu dengan menentukan tempat dan kapan wawancara berlangsung. Pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan terbuka,
sehingga guru dapat menjawab sesuai dengan pendapatnya sendiri. d.
Observasi Menurut Kusumah dan Dwitagama 2009: 66 observasi adalah proses
pengambilan data dalam sebuah penelitian di mana peneliti mengamati apa yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terjadi selama penelitian. Alat yang digunakan dalam observasi disebut pedoman observasi. Pedoman observasi terdiri dari lembar pengamatan yang berisi
pernyataan-pernyataan untuk mengetahui tingkat motivasi siswa saat melakukan pembelajaran dengan media fabel Aesop. Peneliti mencatat hasil observasi dengan
memberikan deskripsi pada kolom yang sudah disediakan berdasarkan kondisi nyata selama pembelajaran berlangsung untuk membantu proses evaluasi atau
refleksi pada setiap siklus. 2. Tes
Tes merupakan instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran Sanjaya,
2011: 99. Tes diberikan kepada siswa untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA yang diberikan pada setiap akhir siklus. Tes yang digunakan pada penelitian
ini adalah tes evaluasi yang berupa soal pilihan ganda dan soal esai. Data yang diperoleh dengan teknik ini adalah data kuantitatif karena berupa nilai angka.
F. Instrumen Penelitian