Faktor Eksternal Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

22 otaknya sudah siap untuk menulis dan lai-lain. Untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. g Kelelahan Kelelahan ada dua macam kelalahan jasmani dan rohani bersifat psikis antara lain: kelelahan jasmani adalah terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecendrungan untuk membaringkan tubuh. Sehingga darah kurang lancar pada bagian-bagian tertentu. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan rohani dapat terjadi terus menerus memikirkan masalah yang dianggap berat tanpa istirahat, mengahadapi hal-hal yang selalu konstan tanpa ada variasi, dan mengerjakan sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatiannya. Kelelahan ini sangat terasa pada bagian kepala denagn pusing-pusing sehingga sulit untuk berkonsentrasi, seolah-olah otak kehabisan daya untuk berkerja.

b. Faktor Eksternal

Sugihartono, dkk 2007: 76 Mengemukakan bahwa faktor eksternal merupakan faktor di luar individu. Faktor eksternal berpengaruh dalam belajar meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. 23 1 Faktor keluarga Faktor keluarga meliputi: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, dan keadaan ekonomi keluarga. a Cara orang tua mendidik Cara orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya. Orang tua yang kurangtidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar, dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajarnya. b Relasi antar anggota keluarga Relasi antaranggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak. Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut.Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh dengan pengertian dan kasih sayang. c Suasana rumah Suasana rumah adalah situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan 24 belajar. Rumah yang tegang, ribut dan sering terjadi cekcok akan menyebabkan anak menjadi bosan di rumah, suka keluar rumah, akibatnya belajarnya menjadi kacau. Agar anak dapat belajar dengan baik perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram. Di dalam rumah yang tentram anak akan dapat belajar dengan baik. d Keadaan ekonomi keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak.Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokok seperti makan dan pakaian juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, buku, pensil dan lain-lainnya.Fasilitas belajar ini hanya dapat dipenuhi jika keluarga memiliki cukup uang. 2 Faktor sekolah, meliputi: a Metode mengajar Metode mengajar adalah cara yang harus dilalui di dalam mengajar. Dalam megajar, cara-cara mengajar dan serta cara belajar haruslah setepat-tepatnya dan seefisien serta seefektif kurikulummungkin. Guru harus berani mencoba metode- metode baru yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajardan menungkatkan motivasi belajar siswa. 25 b Kurikulum Kurikulum adalah sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa.Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran tersebut.Jelaslah bahwa bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar siswa. c Relasi guru dengan siswa Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada grup yang saling bersaing secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina bahkan hubungan masing-masing siswa tidak tampak.Oleh karena itu perlu diciptakan suasana yang menunjang timbulnya relasi yang baik antar siswa, agar dapat memberikan pengaruh positif terhadap belajar siswa. d Tugas rumah Waktu belajar bagi siswa selain disekolah juga di rumah. Tetapi guru hendaknya tidak memberikan tugas rumah terlalu banyak karena ada kegiatan lain selain belajar yang juga harus dikerjakan anak-anak. 3 Faktor masyarakat, meliputi: a Teman bergaul Pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk kedalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul yang 26 baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa. Begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat jelek pula.Agar siswa dapat belajar dengan baik maka perlu diusahakan agar mereka memiliki teman bergaul yang baik.Selain itu juga diperlukan pembinaan dan pengawasan dari orang tua dan pendidik. b Media masa Yang termasukmedia masa antara lain bioskop, radio, TV dan surat kabar. Mass media bisa memberikan pengaruh yang baik terhadap siswa dan belajarnya .Tetapi mass media juga bisa memberikan pengaruh yang buruk terhadap siswa.Oleh sebab itu siswa perlu mendapat bimbingan dan kontrol yang cukup bijaksana dari orang tua dan pendidik baik di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. c Bentuk kehidupan masyarakat Lingkungan di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi dan orang-orang yang memiliki kebiasaan tidak baik akan berpengaruh buruk terhadap siswa yang ada disitu. Sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang- orang terpelajar yang baik maka hal tersebut akan mendorong siswa untuk berbuat baik. Dengan demikian perlu diusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh yang 27 positif terhadap siswa sehingga siswa dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan perilaku pengetahuan, pemahaman, dan sikap yang diproleh peserta didik dalam proses pembelajaran.

C. Kajian Metode Cooperatif Learning Tipe Jigsaw

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V A SDN 1 METRO UTARA

0 11 34

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

PENERAPAN METODE COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 0 31

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA.

0 1 36

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Paired Storytelling Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 3 Patihan Sidoharjo Sragen Pada

2 1 23

“EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERSIAPAN PENGOLAHAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA".

0 0 130

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN INTERAKSI EDUKATIF DAN HASIL BELAJAR IPS

0 0 10

BAB II KAJIAN TEORI - PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA MATA PELAJARAN IPS DI SDN KELAPA DUA 06 PAGI JAKARTA

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA MATA PELAJARAN IPS DI SDN KELAPA DUA 06 PAGI JAKARTA

0 10 13