36
5 Topik-topik  atau  tugas-tugas  diberikan,  dan  setiap  individu
diberikan  tugas  atau  topik  tertentu.  Contoh:  semua  anggota bernomor 1 mempelajari tugas A.
6 Topik  tersebut  dipelajari  dan  didiskusikan  bersama  anggota  dari
kelompok-kelompok lain. 7
Lalu  setiap  siswa  kembali  ke  kelompok  asalnya  dan  kepada anggota  kelompok  harus  menyampaikan  topik-topik  yang  telah
mereka  pelajari  memberikan  pengetahuan  hasil  diskusi    dari masing-masing kelompok yang telah mereka pelajari.
8 Selanjutnya guru memberikan teskuis kepada siswa.
9 Selanjutnya guru memproses hasil hasil penilaiannya.
e. Kelebihan pembelajaran cooperative type jigsaw
Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe jisaw antara lain:
1
Cocok untuk semua kelastingkatan.
2
Siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam kelompok.
3 Siswa  yang  lemah  dapat  terbantu  dalam  menyelesaikan
masalah.
4
Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar.
5
Pemahaman materi lebih mendalam.
6
Meningkatkan motivasi belajar.
7 Bisa  digunakan  dalam  pengajaran  membaca,  menulis,
mendengarkan,  atau  berbicara.  Juga  dapat  digunakan  dalam
beberapa mata pelajaran.
37
8 Belajar  dalam  suasana  gotong-royong  mempunyai  banyak
kesempatan  untuk  mengolah  informasi  dan  meningkatkan
keterampilan berkomunikasi.
9
Menerapkan bimbingan sesama teman.
10
Dapat mengembangkan kemampuan akademis siswa. D.
Kajian tentang Karakteristik Anak SD
Menurut  Piaget,  M.  Dalyono  2005:  96  mengemukakan  bahwa tahap  perkembangan  intelektual  antara  umur  67  tahun  sd  1213  tahun
fungsi  ingatan  imajinasi  dan  pikiran  pada  anak  mulai  berkembang. Perkembangan  intelektual  ini  biasanya  dimulai  pada  masa  anak  siap
memasuki  sekolah  dasar.  Dengan  berkembangnya  fungsi  pikiran  anak, maka anak sudah dapat menerima pendidikan  dan pengajaran.
Menurut Piaget, Asri Budiningsi 2003: 35 mengemukakan bahwa perkembangan  kognitif  merupakan  suatu  proses  genetik.  Artinya  proses
yang  didasarkan  atas  mekanisnme  biologis  yaitu  perkembangan  sistem syaraf.  Dengan  makin  bertambahnya  umur  seseorang,  maka  makin
komplekslah  susunan  sel  syarafnya  dan  makin  meningkat  pula kemampuannya.
Menurut Piaget, M. Dalyono 2005: 97-98 mengemukakan bahwa
masa siap bersekolah. Ciri pribadi anak masa ini antara lain:
1 kritis dan realistis.
2 banyak ingin tahu dan suka belajar.
38
3 ada  perhatian  terhadap  hal-hal  yang  praktis  dan  konkret  dalam
kehidupan sehari-hari. 4
mulai timbul minat terhadap bidang-bidang pelajaran tertentu. 5
sampai umur 11 tahun, anak suka minta bantuan kepada orang dewasa dalam menyelesaikan tugas-tugas belajarnya.
6 setelah  umur  11  tahun,  anak  mulai  ingin  bekerja  sendiri  dalam
menyelesaikan tugas-tugas belajar. Mendambakan angka-angka rapor yang tinggi tanpa memikirkan tingkat prestasi belajarnya, dan
7 anak  suka  berkelompok  dan  memilih  teman-teman  sebaya  dalam
bermain  dan belajar.Ada beberapa karakteristik anak di  usia Sekolah Dasar  yang perlu diketahui para guru agar lebih mengetahui keadaan
peserta didik khususnya di Sekolah Dasar. Wina Sanjaya 2012: 278 mengemukakan bahwa dalam proses
pembelajaran  di  sekolah,  baik  secara  disadari  maupun  tidak,  guru dapat  menanamkan  sikap  tertentu  kepada  siswa  melalui  proses
pembiasaan.  Salah  satu  karakteristik  anak  didik  yang  sedang berkembang  adalah  keinginannya  untuk  melakukan  peniruan.  Hal
yang  ditiru  itu  adalah  perilaku-perilaku  yang  diperagakan  atau didemonstrasikan  oleh  orang  yang  menjadi  idolanya.  Perinsip
peniruan  ini  yang  dimaksud  dengan  modelling.  Modelling  adalah proses peniruan anak terhadap orang lain yang menjadi idolanya atau
orang  yang  dihormati.  Karakter  merupakan  sifat-sifat  kejiwaan, akhlak,
budi pekerti,
watak, tabiat
seseorang untuk
39
ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu  dalam  perilaku  kehidupan  orang  itu.  Jadi  pentingnya  diberikan
pendidikan  karakter  kepada  anak  didik  agar  proses  pengarahan  dan bimbingan terhadap peserta didik agar memiliki nilai dan berperilaku
yang baik untuk menjadi manusia seutuhnya. M.  Dalyono  2005:  78    Berikut  ini  adalah  bentuk-bentuk
karakteristik siswa Sekolah Dasar SD, yaitu. a
Senang bermain Kenyataan  apa  yang  saya  teliti  siswa-siswi  di  Sekolah  Dasar
terutama  yang masih berada di  kelas-kelas rendah pada umumnya masih suka bermain,
b Senang bergerak
Siswa  Sekolah  Dasar  sangat  berbeda  dengan  orang  dewasa  yang bisa  duduk  dan  diam  mendengarkan  ceramah  dan  berjam-jam
sementara  siswa  SD  sangat  aktif  bergerak  dan  hanya  bisa  bisa duduk dengan tenang sekitar 30 menit saja.
c Senang bekerja dalam kelompok
Artinya  sebagai  seorang  manusia,  anak-anak  juga  mempunyai insting sebagi mahkluk sosial yang bersosialisasi dengan orang lain
terutama  dengan  teman  sebayanya,  terkadang  mereka  membentuk suatu kelompok tertentu untuk bermain.
d Senang merasakan senang melakukan sesuatu secara langsung
40
Anak  Sekolah  Dasar  memasuki  tahap  operasional  konkret.  Siswa berusaha  menghubungkan  konsep-konsep  yang  sebelumnya  telah
dikuasai dengan konsep-konsep yang baru dipelajari. Suatu konsep juga akan cepat  dikuasai anak apabila mereka dilibatkan langsung
melalui praktik dari apa yang diajarkan oleh guru. e
Senang meniru Sebagai guru harus menjaga tindakan, sikap, berbicara sopan, cara
berpakaian  yang  sopan  dan  rapi  sehingga  siswa  mengambil  atau mencontoh  perilaku  yang  baik  sesuai  apa  yang  dilihat  secara
langsung. Karena guru menjadi pusat perhatian siswa. f
Senang diperhatikan Di  dalam  suatu  interaksi  sosial  anak  biasanya  mencari
perhatian  teman  atau  gurunya  siswa  senang  apabila  orang  lain memperhatikannya.  Disini  peran  guru  untuk  mengarahkan
perasaan anak di saat proses tanya jawab.
E. Kerangka Berpikir