33
5. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
a. Pengertian Metode Jigsaw
Miftahul  Huda  2014:  120  mengemukakan  bahwa  dalam metode  jigsaw,  siswa    kelompok  selama  dua  kali,  yakni  dalam
kelompok  mereka  sendiri  dan  dalam  kelompok  ahli.  Setelah masing-masing  anggota  menjelaskan  bagiannya  masing-masing
kepada  teman-teman  satu  kelompoknya.  Istilah  metode  bersal  dari bahasa Yunani ”Metodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu
”Metha” yang berarti melalui atau melewati dan ”Hodos” jalan atau cara.  Jadi  metode  adalah  suatu  jalan  yang  dilalui  untuk  mencapai
suatu tujuan. Paul  Eggen    Don  Kauchak  2012:  139  mengemukakan
bahwa  Jigsaw  learning  adalah  sebuah  teknik  yang  dipakai  secara luas  yang  memiliki  kesamaan  dengan  teknis  pertukaran  dari
kelompok  ke  kelompok  lain.  Jadi  model  pembelajaran  kooperatif tipe  jigsaw  merupakan  model  pembelajaran  kooperatif,  dengan
siswa  belajar  dalam  kelompok  kecil  yang  terdiri  dari  4-6  orang secara  heterogen  dan  bekerjasama  saling  ketergantungan  yang
positif  dan  bertanggung  jawab  atas  ketuntasan  bagian  materi pelajaran  yang  harus  dipelajari  dan  menyampaikan  materi  tersebut
kepada kelompok yang lain. Miftahul  Huda  2014:  121  bahwa  tujuan  dari  metode
jigsaw  tersebut  adalah  mengembangkan  kerja  tim,  keterampilan
34
belajar  kooperatif,  dan  mengusai  pengetahuan  secara  mendalam yang  tidak  mungkin  diperoleh  apabila  mereka  mencoba
mempelajari  materi  sendirian  dan  menciptakan  situasi  di  mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan
kelompoknya. b.
Ciri-ciri Jigsaw
Zainal Aqib 2013: 21 ciri-ciri jigsaw antara lain: 1.
Setiap anggota tim terdiri 4-6 orang yang disebut kelompok asal.
2.
Kelompok asal tersebut dibagi lagi menjadi kelompok ahli.
3. Kelompok  ahli  dari  masing-masing  kelompok  asal  berdiskusi
sesuai keahliannya.
4. Kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk saling bertukar
informasi. c.
Langkah-langkah Jigsaw
Zainal  Aqib  2014:  21  langkah-langkah  tersebut  antara
lain:
1.
Siswa dikelompokan ke dalam 4 anggota tim.
2.
Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.
3.
Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan.
4. Anggota  dari  tim  yang  berbeda  yang  telah  mempelajari
bagiansubbab  yang  sama  bertemu  dalam  kelompok  baru
kelompok ahli untuk mendiskusikan subbab mereka.
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang  subbab  yang  mereka  kuasai  dan  tiap  anggota  lainnya
mendengarkan dengan sunguh-sunguh.
35
6.
Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
7.
Guru memberikan evaluasi. d.
Contoh dalam Tim Jigsaw
Zainal Aqip 2013: 21 Kelompok asal yang beranggotakan lima orang secara heterogen.
Gambar 1. Contoh dalam Jigsaw A
B                           C D
E
Areson dkk, 2014: 21 berikut ini adalah langkah-langkahnya, antara lain :
1 Siswa dibagi menjadi 5 kelompok terdiri dari 5-6 siswa berkode
ABCDE. 2
Setiap anggota dalam setiap kelompok diberi nomor misalnya, A1, A2, A3, A4 dan A5.
3 Siswa  mendiskusikan  perintah  sesuai  materi  masing-masing
kelompok. 4
Setiap siswa dalam kelompok harus memahami poin.
1E 2E 3E 4E 5E
1D 2D 3D 4D
5D 1C 2C
3C 4C 5C
1B 2B 3B 4B 5B
1A 2A 3A 4A 5A
5A 5B 5C 5D 5D
2A 2B 2C 2D 2E
4A 4B 4C 4D 4E
3A 3B 3C 3D 3E
1A 1B 1C 1D 1E
36
5 Topik-topik  atau  tugas-tugas  diberikan,  dan  setiap  individu
diberikan  tugas  atau  topik  tertentu.  Contoh:  semua  anggota bernomor 1 mempelajari tugas A.
6 Topik  tersebut  dipelajari  dan  didiskusikan  bersama  anggota  dari
kelompok-kelompok lain. 7
Lalu  setiap  siswa  kembali  ke  kelompok  asalnya  dan  kepada anggota  kelompok  harus  menyampaikan  topik-topik  yang  telah
mereka  pelajari  memberikan  pengetahuan  hasil  diskusi    dari masing-masing kelompok yang telah mereka pelajari.
8 Selanjutnya guru memberikan teskuis kepada siswa.
9 Selanjutnya guru memproses hasil hasil penilaiannya.
e. Kelebihan pembelajaran cooperative type jigsaw