Gejala Finanitas TK ABA Bogoran

57 Contoh lain gejala lukisan anak-anak Kiri ke kanan , pada lukisan berikut. Gambar 24. Lukisan Rendra, TK Bhineka I Klembon, gejala Kiri ke kanan Tanggal 17-1-2008 dan 12-4-2008 Dalam lukisan Rendra TK Bhineka I Klembon, pada Gambar 24 tersebut tertera tanggal pembuatannya yaitu tanggal 17-1-2008 dan 12-4-2008, hal ini menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tiga bulan anak tersebut tetap menunjukkan adanya gejala Kiri ke kanan. Dengan objek dokar, mobil jenis kijang dan jenis picup. Objek dokar, mobil-mobil tersebut dilukis mulai dari kiri ke kanan, yaitu dari kepala mobil kemudian badan dan bagian belakang. Strategi pembinaannya, setelah adanya penelitian ini, guru kelas memotivasi dengan cerita dan pengayaan bentuk sehingga menghasilkan lukisan sebagaimana pada Gambar 12 Lukisan Rofik , TK Bhineka I Klembon pada halaman 35 depan. 58 Jika pembinaan seni lukis anak-anak TK ABA Bogoran salah satunya adalah dengan bebas berekspresi, maka hasil lukisannya mesti sangat bervariasi tema dan objeknya. Dari hasil pengamatan yang mendalam tentang lukisan anak- anak TK tersebut menunjukkan adanya tema dan corak yang sangat mirip, karena dengan metode mencontoh lukisan. Jika pembinaan demikian dilakukan terus menerus maka sebenarnya akan menimbulkan suatu pertanyaan kapan anak-anak TK ABA Bogoran bebas berekspresi sebagaimana tertera pada halaman 45 di depan ? Pada suatu saat dan secara periodik, mestinya diberikan tema pilihan minimal tiga. Misalnya tema pertama : “susana perayaan HUT Kemerdekaan RI ake - 63 di kampung masing- masing”. Tema kedua : “Karnaval seni dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke - 63 “. Tema ketiga: “ Bantul Ekspo 2008 di Gabusan”. Dengan diungkap melalui cerita guru, masing-masing tema dan anak-anak dimohon menanggapinya, niscaya anak-anak akan timbul fantasinya dan akan melukis yang berbeda-beda. Dengan demikian maka pemberian motivasi-stimulasi bebas berekspresi akan tercapai. Guna peningkatan apresiasi seni kepada anak-anak, guru dan orang tua, maupun umum, maka disarankan : diperlukan pemajangan karya pada papan pajang yang bersifat aman, permanen, dan diganti secara periodik. Alangkah baiknya jika beberapa karya yang unik, lucu, naif, artistik, dan esetetis dapat dibingkai dan dipajang di ruang-ruang sebagai hiasan, dan sebagai koleksi abadi, sehingga jika dibutuhkan sewaktu- waktu untuk pameran, “siap”. Agar lukisan lebih awet dapat dilapis dengan fiksatif transparan, baru dibingkai. 59

D. TK Pembina Manding

TK Pembina Manding beralamatkan di Manding, Sabdodadi, Bantul. Status: swasta. Pendidikan Guru: Sarjana Pendidikan Seni Rupa peneliti. Status Seni Lukis: Ekstra kurikuler, diikuti oleh seluruh anak TK. Pelaksanaan bersama- sama di lorong kelas bentuk L. Waktu : 90 menit. Mediaalatbahan: kertas gambar buku ukuran 22 Cm x 32 Cm, pensil, spidol, pastel, cat air, tinta hitam, palet, kuas, pasta ajaib, benang. Teknik melukis: kering-pastel, mixed media spidol, pastel, cat air, tarik-benang, folder print, finger painting. Finishing: dikumpulkan , dipajang secara periodik, dikoleksi sebagian kecil, dan dikembalikan ke anak pada akhir tahun. Strategi pembinaan: pendekatan klasikal, individual, demonstrasi, cerita dari guru, motivasi-stimulasi dengan pusat minat, ekspresi bebas. Mengikuti berbagai lomba di tingkat kecamatan, kabupaten. Mengirimkan lukisan anak di harian Kedaulatan Rakyat Yogyakarta. Teknis pelaksanaan pembinaan seni lukis anak-anak di TK Pembina Manding: seorang guru seni lukis dibantu beberapa guru kelas. Kendala: karena tidak di ruang kelas, suara guru walaupun sudah keras, suara tetap menyebar sehingga kurang terfokus. Kelompok A dan B dibina bersama-sama, tingkat kemampuan dan pengalaman anak tidak sama, sehingga guru harus menyelami dan menyesuaikan dengan tingkat kemampuan anak. Guna mengantisipasi hal ini, maka pada hari pertama kali pembinaan diadakan pretes guna mengetahui kemampuan awal., sebagai titik-tolak pembinaan. Kebanyakan anak-anak melukis pemandangan dengan dua gunung, perhatikan Gambar 25 lukisan Novia B2.