93
Lukisan Ajeng Gambar 47, bertemakan peringatan hari Kartini, dengan objek utama seorang wanita di tengah-tengah dengan hiasan cunduk mentul di
kepala. Pada sisi kiri terdapat objek seorang anak kecil dengan hiasan cunduk mentul dua buah, di atasnya terdapat sebuah pohon. Sedangkan bidang kanan
terdapat rangkaian bunga di sisi bawah dan sisi atas terdapat matahari yang bersinar. Walaupun objek bagian kiri dan kanan tidak sama, namun hal ini dapat
digolongkan munculnya gejala simetris. Teknik lukisan ini adalah mixed media, perpaduan spidol, pastel dan cat air.
Strategi pembinaannya lihat Tabel 5, adalah di berikan cerita dan pengayaan bentuk, yang tidak mengarah ke simetris. Cerita berikutnya adalah
kegiatan di Tempat Pembelajaran Al Qur ’an TPA, perhatikan Gambar 48.
Diceritakan bahwa di TPA terdapat santriwan dan santriwati, sedang belajar Al Qur’an , berpakain muslim. Di sekitar TPA tersebut ditanam pohon yang besar
agar tidak panas. Tampak pula sebuah masjid di sisi kanan kertas. Tampak pula hewan kupu-kupu dan burung di langit, menyertainya. Dari cerita tadi, dapat
membangkitkan fantasi
Ajeng dan
kawan-kawan, kemudian
mampu melukiskannya. Sebagai contoh lukisan Ajeng tersebut. Jika kedua lukisan
tersebut dibandingkan, maka lukisan Ajeng pada gambar 48 dapat digolongkan pengembangan gejala simetris, dan telah menjadi tidak simetris lagi, telah
berkesan dinamis. Teknik lukisan ini adalah mixed media, campuran spidol, pastel dan cat air. Perhatikan variasi goresan pastel yang melingkar-lingkar, mantap,
sangat berbeda dengan goresan pastel pada gambar 47, tampak kurang mantap.
94
6. Gejala Rabatemen
Gambar 49. Lukisan Yogi, B2, TK ABA Mardi Putra Bantul, gejala
Rabatemen
Sebagai contoh gejala Rabatemen Rebahan adalah lukisan Yogi, B2, TK ABA Mardi Putra Bantul lihat Gambar 49. Gejala ini tampak pada objek dua
pohon yang tumbuh di puncak gunung sisi kanan. Pohon yang tumbuh di lereng kiri gunung, kira-kira membentuk sudut enampuluh derajat pada lereng yang miring
terjal. Sedangkan pohon yang tumbuh di lereng kanan membentuk sudut sembilan puluh derajat terhadap lereng tersebut. Strategi pembinaannya lihat Tabel 6 adalah
dengan pengayaan teknik, karena gejala rabetemen merupakan hal yang wajar, bahwa menurut pemahaman anak-anak, seluruh benda terletak tegak lurus pada
dasarnya. Dasar pohon tersebut adalah lereng yang miring dan terjal.
95
Teknik lukisan Yogi adalah mixed media, perpaduan antara spidol, pastel dan cat air. Teknik lukisan ini sangat menguntungkan bagi anak-anak, skets dengan
spidol, diwarna dengan pastel dan disapu dengan cat air, jadilah lukisan yang artistik. Perhatikan objek lukisan gunung dua dengan jembatan di antaranya,
sungguh fantastis, objek yang lain adalah matahari, pada sisi kiri, kambing di atas batu, tampak seorang yang mengangkat kedua tangan membawa rerumputan,
tampak juga seorang anak yang sedang naik speda, sangat kaya fantasinya. Objek- objek ini tersusun menjadi satu kesatuan yang kuat sehingga lukisan Yogi yang
mengandung gejala Rabatemen tetap menunjukkan lukisan yang perfect.
7. Gejala Finanitas
Gambar 50. Lukisan Shinta, TK ABA Among Putra, gejala Finanitas
96 Gejala Finanitas, merupakan suatu gejala yang muncul pada lukisan anak-
anak apabila anak melukis suatu aktifitas, anggota badan manusia diperbesar atau diperpanjang, sehingga aktivitasnya lebih jelas. Sebagaimana ungkapan Soedarso
Sp. 1974, seorang ibu menyapu, tangan yang memegang sapu diperbesar atau diperpanjang, sehingga merupakan bagian yang sangat utama. Hal sejenis tampak
pada lukisan Shinta Gambar 50 dengan tema cita-citaku. Shinta bercita-cita menjadi guru, tampak seorang guru sedang berdiri di depan kelas dengan tangan
kiri memegang lidi penunjuk kearah hitungan 1 + 1 = 2, tampak tangan kiri lebih besar daripada tangan kanannya. Angan-anngnya, terlukis dengan tersedianya
mobil ambulance biru, berarti kesehatan gurupun harus diperhatikan agar dapat mengajar dengan baik dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Ambulance tersebut
berada di sebelah kiri guru. Seorang guru juga punya keinginan mempunyai rumah, walaupun kecil, terlukis di sebelah kanan guru tersebut. Pohon di sebelah
kanan rumah merupakan kelengkapan hidup agar lingkungan menjadi segar dan teduh enak dihuni. Sedangkan garis hitam kuat melengkung di atas guru merupakan
jalan yang harus ditempuh guna mmencapai cita-citanya. Pada bidang atas terdapat matahari bersinar cerah di anatara dua awan biru. Tampak di sisi kanan atas seekor
kupu kupu dan burung terbang bebas kearah matahari bersinar. Badan seorang guru tersebut lebih besar dan tinggi apabila dibanding dengan ambulance dan
rumah, maupun pohon. Hal ini juga merupakan gejala Finanitas. Anak-anak TK memang belum perlu dikenalkan proporsi dan anatomi, belum saatnya. Jika
dikenalkan sangat besar kemungkinan anak-anak menjadi takut melukis, berari akan terhambat ekspresinya. Teknik lukisan ini adalah mixed media.